What? Mana bisa ? ehh jangan heran dengan judulnya. Yang saya tulis ini pastinya sudah ada yang membuatnya terlebih dahulu (maklum otak cukup kentang). Jadi saya akan membuktikan "proof of concept" pada praktek kita kali ini, yang masih nyambung dengan tulisan sebelumnya yaitu kirim-kiriman data digital melalui perangkat radio sederhana yaitu FM (baca disini). Apa sih itu COFDMTV ? Kalau mau googling silahkan saja search "shredpix dan assempix" dan kalau ada link di google play nya silahkan instal di HP Android kamu.
Dalam dunia penyiaran modern, siaran televisi tidak lagi harus bergantung pada infrastruktur besar atau kabel jaringan. Dengan perkembangan teknologi komunikasi nirkabel dan perangkat Software Defined Radio (SDR), siaran TV digital bisa dibuat secara mandiri bahkan dari rumah. Salah satu teknologi kunci di balik kemungkinan ini adalah COFDM (Coded Orthogonal Frequency Division Multiplexing) — metode modulasi yang digunakan dalam standar penyiaran digital seperti DVB-T.
COFDM dikenal karena ketahanannya terhadap gangguan pantulan sinyal (multipath interference ), menjadikannya pilihan ideal untuk siaran nirkabel di lingkungan kota maupun transmisi mobile. Namun, membuat sistem siaran berbasis COFDM sering kali terdengar rumit dan mahal. Untungnya, ada dua tools open-source yang memudahkan hal tersebut: ShredPix sebagai pemancar dan AssemPix sebagai penerima.
ShredPix adalah perangkat lunak ringan yang mampu mengubah video dan audio menjadi transport stream MPEG-TS , format standar dalam penyiaran digital. Ia juga bisa dikonfigurasi untuk bekerja sesuai parameter COFDM agar siap ditransmisikan melalui perangkat SDR seperti LimeSDR atau HackRF. Di sisi penerima, AsemPix hadir sebagai solusi dekoding yang intuitif dan mudah digunakan, mampu menangkap dan menampilkan siaran langsung dari udara.
ShredPix adalah perangkat lunak open-source yang dibuat oleh Siret OK7CW yang berfungsi untuk:
- Mengenkapsulasi video/audio ke dalam format transport stream MPEG-TS
- Mengatur parameter COFDM sesuai dengan standar DVB-T
- Siap dikirimkan ke perangkat SDR (Software Defined Radio) untuk ditransmisikan
Fitur Utama:
- Mendukung input video dari webcam, file, atau capture card
- Menyusun paket TS (Transport Stream)
- Bisa dikoneksikan ke LimeSDR, HackRF, dll
- Ringan dan bisa dijalankan di Raspberry Pi
🔗 Repository: https://github.com/siret/shredpix
AssemPix adalah perangkat lunak penerima (receiver) untuk sistem COFDM DVB-T.
- Digunakan untuk menerima dan mendekode siaran COFDM
- Bekerja bersama SDR seperti LimeSDR, RTL-SDR, dll
- Menampilkan video/audio hasil dekoding
Fitur Utama:
- Mendukung demodulasi COFDM
- Mampu menangkap siaran dari ShredPix
- Tampilan GUI sederhana
- Cocok untuk sistem penerima portabel atau monitoring
🔗 Repository: https://github.com/siret/asempix
🛠️ Alur Kerja Sistem COFDM dengan ShredPix & AssemPix
[Video/Audio] → [ShredPix] → [SDR Pemancar] → (Transmisi Udara) → [SDR Penerima] → [AssemPix] → [Video/Audio]
📌 Contoh Penggunaan:
- Sebuah komunitas lokal ingin menyiarkan acara langsung tanpa internet
- Radio amatir mengirimkan video dari lokasi remote
- Proyek pendidikan tentang penyiaran digital
Gabungan ShredPix dan AssemPix membuka peluang baru bagi komunitas lokal, radio amatir, hingga penggemar DIY untuk membuat stasiun TV mini mereka sendiri. Tidak hanya sekadar eksperimen teknis, tetapi juga sarana edukasi, dokumentasi, atau bahkan siaran darurat di area tanpa akses internet. Semua itu bisa dilakukan dengan perangkat sederhana seperti Raspberry Pi dan antena buatan sendiri.
Di dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara praktis bagaimana COFDM bekerja, bagaimana ShredPix dan AssemPix menghidupkan ide pengiriman gambar digital, serta langkah-langkah awal untuk memulai eksperimen sendiri. Jadi bisa dipakai anak-anak Pramuka ketika ingin mengirimkan gambar saat kegiatan pencarian jejak maupun pendakian gunung tanpa harus terhubung dengan internet, hanya bermodalkan perangkat pemancar dan penerima radio FM maupun pesawat radio HT.
Pastikan perangkat yang anda gunakan kali ini masih seperti yang kita gunakan pada praktek sebelumnya dan sebaiknya menggunakan hp android kedua menjadi lebih mudah tentunya.
1. Instal aplikasi shredpix dan assempix pada masing-masing HP dan kemudian bisa mencoba-coba mengirimkan gambar melalui speaker dan mikrofon pada kedua HP. Di sisi pengirim pilih gambar yg mau dishare ke HP kedua dan tekan tombol send/share dan pilih shredpix.
2. Dekatkan kedua HP dan akan terlihat magic nya dimana pada HP pengirim mengeluarkan suara burst "ter-dekode" dan di sisi penerima yang ada aplikasi assempix gambar akan muncul setelah beberapa saat. Ada juga animasi waterfall serta konstalasi frekuensi audio yang ditangkap beserta call sign nya.
3. Silahkan berkreasi mencoba-coba jenis modulasi 8PSK ata QPSK dimana pada gambar diatas terlihat perbedaan grafik modulasinya. Secara teori seperti ini :
BPSK (Binary Phase Shift Keying)
- Jumlah simbol : 2 (0° dan 180°)
- Tingkat kompleksitas : Rendah
- Robust terhadap noise : Tinggi
- Effisiensi spektral : Rendah (hanya 1 bit/simbol)
✅ Mudah dideteksi/didekode , cocok untuk kondisi sinyal lemah atau banyak gangguan.
QPSK (Quadrature Phase Shift Keying)
- Jumlah simbol : 4 (0°, 90°, 180°, 270°)
- Tingkat kompleksitas : Sedang
- Effisiensi spektral : Lebih baik daripada BPSK (2 bit/simbol)
- Robust terhadap noise : Cukup tinggi
✅ Masih relatif mudah didekode, tapi membutuhkan sinkronisasi fase yang lebih baik dibanding BPSK.
8PSK (8-Phase Shift Keying)
- Jumlah simbol : 8 (setiap 45°)
- Tingkat kompleksitas : Tinggi
- Effisiensi spektral : Lebih tinggi (3 bit/simbol)
- Robust terhadap noise : Lebih rendah karena jarak antar fase kecil
❌ Lebih sulit didekode karena:
- Jarak sudut antar simbol lebih kecil → rentan terhadap kesalahan akibat noise
- Memerlukan deteksi fase yang presisi
- Kebutuhan SNR (Signal to Noise Ratio) lebih tinggi agar BER (Bit Error Rate) tetap rendah
✅ kesimpulan:
Yang paling mudah didekode adalah BPSK , diikuti oleh QPSK, lalu 8PSK.
📌 Rekomendasi Berdasarkan Bandwidth di radio FM di 200 kHz:
- Jika jaringan kamu memiliki kualitas sinyal buruk atau jarak jauh , gunakan BPSK
- Jika ingin meningkatkan data rate tanpa mengorbankan terlalu banyak reliabilitas, gunakan QPSK
- Gunakan 8PSK hanya jika kamu punya sinyal kuat dan lingkungan bebas interferensi, serta benar-benar butuh throughput tinggi