Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

Rabu, 26 September 2018

[Parabola] Mengenal jenis Konektor-Splitter-Switch pada dunia parabola



Seperti kebiasaan saya sejak awal blog ini saya buat adalah kebiasaan menulis "berbagi ilmu". Setiap projek elektronika , TV , software dan apapun pasti akan saya share ilmunya ke pembaca. Tak lain tujuannya untuk menghemat memori di otak, titip memorabilia lahh... sekaligus mendapat kesempatan berbagi ke semua orang.  Belakangan ini saya berkutat di dunia yg sebenarnya dunia lama saya yaitu PARABOLA. Untuk membuka seri belajar terbaru ini maka saya buka dari dasar konektor dan switch  yg akan sering dijumpai di dunia pertelevisian satelit

F Connector

Konektor yg selalu dipakai dalam dunia parabola adalah Unbalanced 75ohm F connector sesuai dengan kabel coaxial yg selalu digunakan menghubungkan perangkat penerima satelit. Terdapat beberapa jenis konektor nya dan yg paling umum berupa tipe "press" dimana pangkal dari konektor bisa di press tekan dengan alat tang crimping atau pun dengan hanya menggunakan isolasi agar pangkal nya melekat ke kabel coaxial. Jenis lainnya adalah jenis compression dimana pangkal konektor terdapat alat pengunci yg hanya bisa di "masukkan" dengan alat khusus ke dalam. 


Nomer 1 adalah tipe kompresi dan biasanya digunakan oleh instalasi TV Kabel profesional , nomer 2 merupakan konektor yg paling umum dan kadang para teknisi parabola jarang menggunakan tang "press" dan hanya direkatkan menggunakan isolasi ke kabel seperti no 3.

Splitter (Pembagi 1 LNB ke Banyak Receiver)


Frekuensi kerja penerima satelit (setelah turun LNB) adalah 900 Mhz sd 2400 Mhz jadi jangan sampai salah membeli pembagi sinyal satelit dengan pembagi sinyal UHF. Ini yg umum terjadi dan kesalahan bisa membuat perangkat rusak karena harus diketahui sinyal parabola itu terdapat tumpangan tegangan untuk supply DC ke LNB. Jadi sering kesetrum kan atau keluar percikan api kalau kurang awas memegang konektor sedangkan receiver tetap menyala. Ya karena terdapat tegangan 13 volt atau 18 volt sebagai voltage switch polaritas LNB Vertikal (13volt) dan Horisontal (18volt).

Dipasaran toko parabola ada beberapa jenis splitter yg harus dipahami yaitu :



- ALL port Power pass : Terdapat dioda pengaman dari port receiver ke port LNB sehingga arus DC tidak berbalik arah ke receiver lainnya. Masalah yg terjadi adalah ketika rx no 1 menggunakan polaritas H (18volt) sedangkan rx ke 2 menyetel siaran berpolaritas V (13volt). Yg terjadi adalah tegangan yg dialirkan ke LNB adalah yg lebih besar18 volt sehingga siaran berpolarisasi vertikal di receiver lainnya akan terganggu. Masalah yg sering terjadi juga adalah bertabrakannya sinyal kontrol 22khz jika menggunakan LNB ku Universal dan akan menyebabkan siaran terputus putus




- ONE port Power Pass : Hanya satu port yg memiliki dioda (kadang tanpa dioda langsung bypass ), sedangkan port lainnya mendapatkan koneksi lewat kapasitor. Tujuannya agar tidak terjadi tabrak menabrak sinyal DC dan sinyal kontrol 22khz dengan memanfaatkan 1 receiver saja sebagai sumber tegangan dan sinyal kontrol. Tetapi receiver sumber ini harus tetap nyala dan polaritas V atau H mengikuti receiver ini. Cocok untuk pembagi siaran parabola yg memiliki polaritas satu Vertikal atau Horisontal sepert layanan ninmedia, kvision atau matrix ses9 garudaku. Jangan sekali-kali digunakan untuk membagi siaran di palapa atau transvision measat.

SWITCH (Pemilih banyak LNB ke 1 receiver)



Ketika perangkat parabolanya terdiri dari banyak piring atau jumlah LNB nya lebih dari satu, maka dibutuhkan switch pemilih LNB mana yg akan terhubung dengan receiver. Dahulu kala pemilih LNB bisa menggunakan saklar mekanik tapi jaman now sudah berkembang menggunakan standar digital. Jenis switch yg sering digunakan adalah seperti berikut

- 22khz switch: Saklar pemilih LNB menggunakan sinyal control berupa tone 22khz dan bisa untuk memilih 2 buah LNB saja. Dalam penggunaannya biasa ditemukan di parabola umum di Indonesia yg menuju satelit PALAPA D dan TELKOM 3S, juga terdapat pada LNB ku universal langsung berada di dalam lnbnya.

- DISEQC switch : Digital satelit equipment control , yg merupakan standar switch untuk memilih 4 sd 16 LNB. Terdapat 2 jenis standar umum diseqc switch yaitu 1.0/2.0 untuk pemilihan 4 LNB dan 1.1/2.1 untuk pemilihan 16 LNB. 

Kedua jenis switch ini juga dapat digabungkan dan akan dibahas dalam kesempatan yg lainnya.


MULTISWITCH (Banyak LNB Banyak receiver)





Multi switch merupakan penggabungan antara 22khz switch dengan switch polaritas tegangan (13/18 volt). Sehingga dengan kombinasi yg tepat dapat di gunakan untuk membagi siaran 2 sd 4 LNB ke banyak receiver. Beberapa jenis multiswitch yg umum di pasaran sebagai berikut:



- Multiswitch 4 x 4 atau 4 x 8 (tanpa power external) : Mekanisme pemilihan LNB nya menggunakan kombinasi switch tegangan polaritas 13/18 volt versus switch 22khz. Jenis LNB  yg digunakan memiliki  polaritas terpisah ( 1 port V 1 port H ) atau menggunakan LNB dual out ( biasanya untuk 2 receiver). Kombinasi yg digunakan seperti berikut :

  • 13V 0khz     atau   Vertikal / Low
  • 18V 0khz     atau   Horizontal / Low
  • 13V 22khz   atau   Vertikal / High
  • 18V 22khz   atau   Horizonal / High




- Multiswitch  5x 8 (tanpa power luar) : terdapat 1 buah port terresterial tambahan sebagai input dari antena UHF. Sedangkan di bagian Rx harus dibagi menjadi sinyal parabola dan sinyal UHF menggunakan alat yg namanya diplexer





- Multiswitch 9 x 16 atau 9 x 16 C dengan power external : Merupakan multiswitch untuk penggunaan profesional karena dibantu dengan power supply atau adaptor external. Umumnya ada multiswitch jenis biasa dan ada pula jenis yg bisa di cascade atau sambung menyambung. Kombinasi untuk 4 LNB ini menggunakan pengaturan tambahan yaitu berupa diseqc dimana 2 LNB pertama menggunakan setting disegc port 1 sedangkan 2 LNB selanjutnya menggunakan pengaturan diseqc port nomer 2


System multiswitch cascade seperti gambar diatas menerima input dari LNB seperti umumnya  multiswitch biasa kemudian berfungsi juga sebagai sumber untuk multiswitch selanjutnya sehingga akan menghemat penggunaan parabola.


DIPLEXER (Penggabung Sinyal Parabola dan UHF dalam 1 kabel)



Jika terdapat pemasangan yg spesial misal di rumah gedongan yg kabel nya ditanam ditembok maka cara ini adalah yg paling memungkinkan. Apalagi ketika musim banyak siaran sepakbola yg diacak melalui parabola, maka penggabungan dengan saluran UHF mutlak diperlukan. Diplexer dipasang di dua titik diantara kabel transmisi satu berfungsi sebagai penggabung satunya lagi sebagai pemisah.


Diplexer juga bisa digabung dengan multiswitch sehingga cukup 1 antena UHF bisa dibagi bersamaan dengan pembagi siaran parabola.

Demikianlah pembahasan awal tentang ilmu parabola yg akan saya kumpulkan di blog ini. Mungkin ada yg merasa sudah membaca tulisan dan gambarnya ada di facebook ? Ya benar saya awalnya menulis di facebook pada group ninmedia dengan hashtag #postingan_bermanfaat. Jadi biar tidak hilang di facebook saya bawa ke blog aja...SEMOGA BERMANFAAT
Share:

7 komentar:

  1. Sedikit mumet tanpa praktek langsung.

    BalasHapus
  2. Buat channel youtube tentang tutorial yg lebih mendalam & detail seperti ini sepertinya akan banyak yg nonton.
    Masih bingung sama pemasangan multiswitch 9x16c.

    BalasHapus
  3. yg masih bingung multiswitch bisa baca yg ini http://www.aisi555.com/2018/03/tutorial-membangun-system-distribusi-tv.html

    BalasHapus
  4. untuk rx nya apa ada setingan lg om klw di jadiin satu sama antena biasa

    BalasHapus
  5. Pak kalau multi swits+power.apa bisa di pakai di lnb ku band

    BalasHapus
  6. Apa nama alat untuk penggabung sinyal parabola dan sinyal terestrial?

    BalasHapus

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (74) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika