Hebat juga nih gebrakan bapak dirut TVRI Helmi Yahya dengan hadirnya liga inggris di televisi ber "plat merah". Mungkin kalau dipikir sekaya apa sih TVRI hingga dapat membeli harga hak siar yg selangit dari sumber dana APBN pemerintah? Menurut penulis ini merupakan keahlian loby bapak dirut yg merupakan orang lama di dunia televisi, mulai dari menjadi pembatu ratu kuis jaman 80an ibu Ani Sumadi dengan kuis TVRI semacam aksara bermakna, siapa dia, berpacu dalam melodi dan yg paling saya ingat GITA REMAJA dengan host saudaranya bang helmi yaitu penyanyi country yg kelak menjadi dubes selandia baru Tantowi yahya. Bung helmi kemudian terkenal sebagai penggila NBA dan menjadi host acara NBA di SCTV di era 90an, dan kemudian di era 2000an bung helmi memiliki production house Triwarsana dengan tetap berfokus pada acara kuis dan variety show. Nah dari latar belakang pengalaman di dunia broadcasting inilah menjadikan bung helmi yahya dengan mudah meloby mola tv sebagai pemilik hak siar EPL 3 musim 2019-2021, untuk membagi hak siar 2 pertandingan liga inggris tiap pekan nya khusus lewat jalur teresterial / antena tulang ikan.
Lalu bagaimana untuk menonton liga inggris di TVRI bagi pengguna parabola? Nasib buruk menimpa para pengguna parabola jaring palapa karena dapat dipastikan TVRI tidak mendapatkan hak siar dan wajib melakukan enkripsi terhadap "sumber" siaran di satelit Palapa D. Dan tidak main - main MOLA mensyaratkan tvri melakukan enkripsi atau pengacakan sinyal menggunakan " ACAKAN MAUT " sehingga para penonton sepakbola yg biasa naik BIS sangat kecewa dan berbalik menghujat di medsos TVRI (sebelumnya TVRI dipuji karena berani menghadirkan EPL dan karena tvri selama ini hanya pake acakan BISS maka harapannya gampang dibuka). Mau gak mau pengguna parabola harus membeli paket MOLA TV melalui MATRIX GARUDA atau menggeser parabolanya ke Satelit Thaicom thailand atau satelit lainnya.
Waduhh siaran TVRI di rumah saya buram nih ! Semenjak TVRI surabaya mematikan transmisi VHF dan fokus di 26 UHF, TV saya gak pernah mendapatkan gambar yang jernih. Lhooo kan ada DIGITAL ? Aaaaa iya saya ambil lagi receiver digital DVB T2 yg saya beli di tahun 2012. Tidak terasa sudah lama ya saya membelinya dan debu di STB ini sangat tebal dan kusam, semuram progress migrasi Televisi Digital yang tidak pernah kelar dan menjadikan Indonesia sebagai satu satunya negara yang masih bertahan dengan TV teresterial ANALOG.
Gambar STB nya saya ambil saat masih kinclong aja ya biar gak terlalu baper...hehehe...nah mari kita lanjutkan pencarian TVRI DIGITAL di kota surabaya menggunakan antena kreasi anak-anak magang dari SMK 2 kediri, antena ini berupa log periodic antena yg polanya dapat diunduh di http://bit.do/log_period_antena_patern
1. Print pola pada kertas
2. Gunting pola kertas dan siapkan aluminium foil / seng bekas / plat nomor bekas. Gunting aluminium foil sesuai pola kertas tadi.
3. Buat dua buah elemen antena dan sisakan beberapa bagian yg terbuka logamnya untuk tempat terminal kabel coaxial
4. Rekatkan atau pasangkan aluminium foil tadi pada karton / kardus bekas / triplek seperti pada gambar berikut. Dapat menggunakan double tape atau isolasi bening.
5. Sambungkan kabel coaxial (serabut dan inti tembaga) pada elemen antena, jangan sampai tersambung / konslet antara serabut dan inti tembaga. Ikat dengan kawat agar kabel yang terasa kaku tidak bergerak sehingga tidak merobek aluminium foil.
6. Sambung konektor antena ke kabel coaxial dan cek siaran pada saluran TV analog.
7. Ambil SET TOP BOX digital DVBT2 dan lakukan scan pada saluran digital. Untuk surabaya pada bulan agustus 2019 terdapat 3 MUX tv digital yg aktif yaitu TVRI (35 UHF) TRANS (27 UHF) dan METRO TV (25 UHF)
8. Cek siaran TVRI NASIONAL dan TVRI SPORT HD , apabila masih mengalami break-up / seperti cd rusak lakukan perbaikan posisi antena sampai siaran jernih tanpa putus.
Bagaimana ? Sudah siapkah anda menonton Liga Inggris di TVRI dengan kualitas lebih jernih?
0 komentar:
Posting Komentar