import RPi.GPIO as GPIO #library import time import pymongo import json #sesuaikan dengan client mongodb atlas kalian serta DB/Collection nya myclient = pymongo.MongoClient("mongodb+srv://user:password@cluster0-jb06l.mongodb.net/test?retryWrites=true&w=majority") mydb = myclient["latihan"] mycol = mydb["coba_tombol"] GPIO.setmode(GPIO.BCM) GPIO.setup(17, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#Button to GPIO17 GPIO.setup(27, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#Button to GPIO27 GPIO.setup(22, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#Button to GPIO22 ######Update by increment database value###### def update_db(kolom): x= mycol.find_one_and_update({'judul':'coba'},{'$inc':{kolom:1}}) print('update dbase :') print(x) try: while True: button_state1 = GPIO.input(17) button_state2 = GPIO.input(27) button_state3 = GPIO.input(22) if button_state1 == False: print('Button 1 is Pressed...') update_db('satu') elif button_state2 == False: print('Button 2 is Pressed...') update_db('dua') elif button_state3 == False: print('Button 3 is Pressed...') update_db('tiga') time.sleep(0.2) except: GPIO.cleanup()
Selasa, 28 Juli 2020
[Mudah Belajar RasPi] Menghubungkan ke database MongoDB atlas
Kita lanjut penelusuran raspberry pi GPIO dengan input tombol yang masih menggunakan rangkaian 3 switch yang pernah kita bahas sebelumnya.
Interaksi dari GPIO kini akan kita gunakan untuk menyimpan angka yang ketika ada penekanan maka akan di "increment" dan ditampilkan pada grafik. Untuk itu kita gunakan MongoDB Atlas sebagai database gratis yang juga memiliki fasilitas grafik/chart.
Untuk merubah isi dari field pada database diatas kita bunakan perintah :
namaDB.namaCollection.find_one_and_update(query,value)
Jadi kita akan merubah nilai data satu dua atau tiga setiap kali penekanan tombol, gunakan script seperti berikut :
Sangat simple sehingga kita bisa membuat grafik penekanan tombol seperti video berikut ini.
Senin, 27 Juli 2020
[Mudah Belajar RasPi] Bermain dengan GPIO dan interaksi dengan TV Out
Raspberry pi merupakan komputer mini yang menjadi perhatian orang banyak sejak pertama kali muncul di pasaran tahun 2012. Penulis saat itu yang masih merasa antipati terhadap arduino yg lumayan "membodohi" para pelajar yg memulai mengenal elektronika digital, merasa semakin gerah dengan kehadiran raspi karena teman-teman yg dulunya tidak suka solder menyolder kini rajin unggah foto kegiatan hariannya bersama raspi. Kenapa begitu ? Karena 20 tahun yg lalu penulis sudah terlebih dahulu mengenal "interfacing" solderan ke PC dan itu bukan hal gampang. Jadi ketika dunia opensource merajai semua platform maka tak ada lagi kata susah dan mungkin perasaan "spesial" saya sebagai tukang solder mulai terancam.
Perasaan itu pun pudar 8 tahun setelahnya ketika menyadari saya tetap "spesial" kok karena dengan berbekal kemampuan dasar elektronika yang kuat, maka tidak akan menjadi masalah jika saya diminta untuk memecahkan kesulitan orang lain yang berhubungan dengan raspberry pi. Apalagi ketika disumbangkan oleh teman sebuah raspberry pi zero w yang menurut dia kesusahan karena error melulu. Dan dengan bergembira saya menemukan bahwa yang bikin error adalah kelas storage SD CARD yang terlalu rendah untuk mendapatkan hasil yg stabil tiap saat, tersolusikan dengan saya membeli SD CARD yang kelas tinggi untuk videography 4K seharga 200rb.
Penggunaan raspberry pi lebih menitik beratkan ke fungsinya sebagai komputer berbasis linux dan penulis juga merasakan kemudahan karena dapat membantu ketika mengerjakan proyek berbasis MQTT dengan memanfaatkan raspi sebagai brokernya. Kemampuan python sebagai motor utama dari programming nya yang juga open source menjadikan dunia raspi sangat berkembang terutama di bidang IOT. Untuk itu seri pembuka dari tutorial menyolder raspberry pi kita akan berhubungan dengan fungsi Input dan Output dan praktek pertama adalah menggunakan Switch push button.
Raspberry pi memiliki I/O yang berlevel 3.3 volt sehingga harus menyesuaikan kalau anda terbiasa dengan arduino yang levelnya 5v. Dari gambar diatas tiap pin I/O sudah memiliki fasilitas Pull up down internal sehingga untuk rangkaian tombol cukup mengikuti gambar diatas aja. Untuk script pythonnya bisa di cari di seantero internet dan umumnya seperti berikut ini :
import RPi.GPIO as GPIO #library Rpi sebagai input output lewat python import time GPIO.setmode(GPIO.BCM) #pilih GPIO pin yang dekat-dekat ground aja #semua GPIO di Pull UP GPIO.setup(17, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#TombolGPIO17 GPIO.setup(27, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#TombolGPIO27 GPIO.setup(22, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#TombolGPIO22 try: while True: button_state1 = GPIO.input(17) button_state2 = GPIO.input(27) button_state3 = GPIO.input(22) if button_state1 == False: #logic 0 ketika ditekan print('Tombol 1 ditekan...') elif button_state2 == False: print('Tombol 2 ditekan...') elif button_state3 == False: print('Tombol 3 ditekan...') time.sleep(0.2) except: GPIO.cleanup()
Dan hasilnya bisa dipastikan lancar keluar text pada console/terminal saat tombol ditekan
Terlalu gampang bagi saya dan kini ingin mengeluarkan suara dan menampilkan gambar saat menekan tombol. Kita gunakan library pygame sebagai pemutar mp3 dan aplikasi linux feh untuk menampilkan gambar. Hubungkan raspberry pi dengan kabel HDMI menuju TV Monitor dan Scriptnya seperti berikut ini :
import RPi.GPIO as GPIO import time import pygame import os os.system ('xset s activate') #membunuh screen saver, tapi ini dulu export DISPLAY=:0.0 GPIO.setmode(GPIO.BCM) GPIO.setup(17, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#Button to GPIO GPIO.setup(27, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP) GPIO.setup(22, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP) pygame.mixer.init() #mixer suara try: while True: button_state1 = GPIO.input(17) button_state2 = GPIO.input(27) button_state3 = GPIO.input(22) if button_state1 == False: print('Ini tombol 1 broo...') os.system ('feh --hide-pointer -x -q -B black -F -Z "satu.png" &') pygame.mixer.music.load("nomer1.mp3") pygame.mixer.music.play(1) elif button_state2 == False: print('Iki tombol 2 jeeehh...') os.system ('feh --hide-pointer -x -q -B black -F -Z "dua.png" &') pygame.mixer.music.load("nomer2.mp3") pygame.mixer.music.play(1) elif button_state3 == False: print('Kepencet tombol telu boz...') os.system ('feh --hide-pointer -x -q -B black -F -Z "tiga.png" &') pygame.mixer.music.load("nomer3.mp3") pygame.mixer.music.play(1) time.sleep(0.2) while pygame.mixer.music.get_busy() == True: pass except: GPIO.cleanup()
Sesuaikan gambar yang anda punya dan juga suara yang ingin didengarkan sebaiknya dalam satu folder aja. Jangan lupa jika anda menggunakan terminal ssh untuk terhubung dengan raspberry pi maka jalankan dulu "export DISPLAY=:0.0" agar output seperti video berikut tampil pada layar TV :
Masih kurang puas kita tampilkan video + mp 3 yuk saat tombol ditekan...gunakan VLC sebagai pemutar videonya.
import RPi.GPIO as GPIO import time import pygame import os import subprocess os.environ['DISPLAY'] = ":0" GPIO.setmode(GPIO.BCM) GPIO.setup(17, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP)#Button to GPIO23 GPIO.setup(27, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP) GPIO.setup(22, GPIO.IN, pull_up_down=GPIO.PUD_UP) pygame.mixer.init() # ================================= # >>>> code here to turn screen ON # ================================= # forse display on, disable dpms and set screensaver off subprocess.call('XAUTHORITY=~pi/.Xauthority DISPLAY=:0 xset dpms force on && xset -dpms && xset s off', shell=True) #vlc vid = subprocess.Popen(['vlc','bali.mp4','-L','-f','-q','&'], shell=False) def putar(musik): pygame.mixer.music.load(musik) pygame.mixer.music.set_volume(1.0) pygame.mixer.music.play(1) time.sleep(5) try: while True: button_state1 = GPIO.input(17) button_state2 = GPIO.input(27) button_state3 = GPIO.input(22) if button_state1 == False: print('Button 1 is Pressed...') putar("survey1.mp3") elif button_state2 == False: print('Button 2 is Pressed...') putar("survey2.mp3") elif button_state3 == False: print('Button 3 is Pressed...') putar("survey3.mp3") time.sleep(0.2) while pygame.mixer.music.get_busy() == True: pass except: vid.terminate() GPIO.cleanup()
Pingin tau hasilnya ?
Tutorial lengkap melalui yotube dapat anda simak di video berikut ini :
Rabu, 22 Juli 2020
Cara Mudah Belajar MODBUS - Komunikasi Industri Jaman dulu [part 5 -End] Modbus vs Antares.id
Belum lengkap rasanya kalau saya belum mencoba praktek modbus yang telah lengkap piramida IOT nya kedalam platform IOT lokal yaitu ANTARES by telkomiot. Tentunya pembaca yang ingin mengikuti pembahasan kali ini diharapkan membaca penelusuran saya dengan Antares vs ESP 8266 disini dan disini. Masih dengan rangkaian yang sama kita akan mencoba mengirim data pembacaan sensor modbus dan juga menunggu perintah dikirimkan dari antares ke sensor modbus yang saya buat menggunakan arduino.
Dari standar OneM2M yang digunakan antares maka ada ketentuan data MQTT yang di publish dan subscribe hanya terbatas pada 2 topik berikut :
PUBLISH TOPIC :
/oneM2M/req/access:key/antares-cse/json
SUBSCRIBE TOPIC :
/oneM2M/resp/antares-cse/access:key/json
Data yang dikirim / PUBLISH berupa JSON dimana polanya harus sesuai dimana data apapun yang akan dikirim ke Antares merupakan isi dari dalam "con" :
{
"m2m:rqp": {
"fr": "access:key",
"to": "/antares-cse/antares-id/project-name/device-name",
"op": 1,
"rqi": 123456,
"pc": {
"m2m:cin": {
"cnf": "message",
"con": "{\"data\":\"value\"}"
}
},
"ty": 4
}
}
Jadi script publish mqtt menggunakan function atau routine sebagai berikut :
void kirim(String tombol, String suhu, String humi) // kirim 3 item sekaligus { Serial.println("publish to antares topik: " ); Serial.print(TOPIKPUB); Serial.print(" : "); Serial.println(tombol + " - " + suhu + " - " + humi ); String pubString ; //isi json pub message yg super panjang pubString += F("{"); pubString += F("\"m2m:rqp\": {"); pubString += F("\"fr\": \""); pubString += String(accessKey) ; pubString += F("\","); pubString += F("\"to\": \"/antares-cse/antares-id/"); pubString += String(projDev); pubString += F("\","); pubString += F("\"op\": 1,"); pubString += F("\"rqi\": 123456,"); pubString += F("\"pc\": {"); pubString += F("\"m2m:cin\": {"); pubString += F("\"cnf\": \"message\","); pubString += F("\"con\": \"{\\\"tombol\\\":"); pubString += tombol; pubString += F(",\\\"suhu\\\":"); pubString += suhu; pubString += F(",\\\"humidity\\\":"); pubString += humi; pubString += F("}\""); pubString += F("}"); pubString += F("},"); pubString += F("\"ty\": 4"); pubString += F("}"); pubString += F("}"); // kirim ke topik TOPIKPUB char message_buff[pubString.length() + 1]; pubString.toCharArray(message_buff, pubString.length() + 1); client.publish(TOPIKPUB,message_buff); }
Untuk menunggu request dari antares harus diperhatikan yang diterima melalui callback merupakan JSON juga lhooo...jadi kalau mumet sebaiknya dihentikan segera melanjutkan membaca blog ini!
{
"m2m:rsp" : {
"rsc" : 2001,
"rqi" : "123456",
"pc" : {
"m2m:cin" : {
"rn" : "cin_63068886",
"ty" : 4,
"ri" : "/antares-cse/cin-63068886",
"pi" : "/antares-cse/cnt-682859183",
"ct" : "20200707T152502",
"lt" : "20200707T152502",
"st" : 0,
"cnf" : "message",
"cs" : 35,
"con" : "{\"led\":\"on\"}"
}
},
"to" : "access:key",
"fr" : "/antares-cse"
}
}
Untuk mengolah data request dari antares maka ESP8266 akan melakukan parsing JSON dari payload MQTT dengan menggunakan library ARDUINO JSON
DynamicJsonDocument doc(512); deserializeJson(doc, message); String parsedString = doc["m2m:rsp"]["pc"]["m2m:cin"]["con"]; //pertama cari isi con deserializeJson(doc, parsedString); String lednya = doc["led"]; //kedua cari isi led on apa off Serial.println("lednya : " + lednya);
Jadi untuk mendapatkan isi dari message led "on" atau "off" maka diperlukan 2 kali parsing json karena isi dalam "con" juga di syaratkan sebagai JSON. Kenapa begitu? Ya karena itulah standar onem2m yang digunakan jadi harus diikuti saja.
Selengkapnya bisa dilihat pada video berikut ini
Script lengkap :
// by www.aisi55.com please attach our credential if you using our script #include <SoftwareSerial.h> #include <ESP8266WiFi.h> #include <PubSubClient.h> #include <ArduinoJson.h> SoftwareSerial mod(4, 5); // RX, TX const char *ssid = "nama wifi"; const char *pass = "password"; const char *mqtt_server = "mqtt.antares.id"; const int mqtt_port = 1883; const char *mqtt_user = ""; const char *mqtt_pass = ""; const char *mqtt_client_name = "ahocool1265352"; //sesuaikan dengan parameter akun antares kamu #define TOPIKPUB "/oneM2M/req/access:key/antares-cse/json" #define TOPIKSUB "/oneM2M/resp/antares-cse/access:key/json"
#define accessKey "access:key"
#define projDev "Project_name/Device_name" WiFiClient wclient; PubSubClient client(wclient); byte ledOn[] = {0x05, 0x05, 0x00, 0x00, 0xFF, 0x00, 0x8D, 0xBE};//ngidupin Led byte ledOff[] = {0x05, 0x05, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xCC, 0x4E};//matikan Led byte tombol[] = {0x05, 0x02, 0x00, 0x00, 0x00, 0x01, 0xB8, 0x4E};//tombol byte tombolL[] = {0x05, 0x02, 0x01, 0x00, 0xa0, 0xB8}; // tombol Low byte tombolH[] = {0x05, 0x02, 0x01, 0x01, 0x61, 0x78}; // tombol High byte humitemp[] = {0x05, 0x04, 0x00, 0x00, 0x00, 0x03, 0xB1, 0x8F};//baca dht11 byte dhtOK[] = {0x05, 0x04, 0x06} ; byte bufferDataModbus[50]; byte *ptr; bool urut= false; bool led= false; unsigned long previousMillis = 0; String suhunya ="0"; String huminya ="0"; String tomb ="0"; void setup() { Serial.begin(9600); Serial.println(F("ESP8266 Modbus Bridge to ANTARES")); Serial.println(F("http://www.aisi555.com")); Serial.println(); if (WiFi.status() != WL_CONNECTED) { Serial.print("Connecting to Wifi: "); Serial.print(ssid); Serial.println("..."); WiFi.begin(ssid, pass); if (WiFi.waitForConnectResult() != WL_CONNECTED) return; Serial.println("WiFi connected"); Serial.println("IP address: "); Serial.println(WiFi.localIP()); } mod.begin(9600); ptr = bufferDataModbus; client.setServer(mqtt_server, mqtt_port); client.setCallback(mqtt_callback); } void reconnectmqtt() { Serial.println("Connecting to MQTT server.."); if (client.connect(mqtt_client_name,mqtt_user, mqtt_pass)) { Serial.println("Connected to MQTT server"); } else { Serial.println("Could not connect to MQTT server"); } if (client.connected()){ Serial.println("subscribe to topic: "); Serial.println(TOPIKSUB); client.subscribe(TOPIKSUB); } } void kirim(String tombol, String suhu, String humi) { Serial.println("publish to antares topik: " ); Serial.print(TOPIKPUB); Serial.print(" : "); Serial.println(tombol + " - " + suhu + " - " + humi ); String pubString ; pubString += F("{"); pubString += F("\"m2m:rqp\": {"); pubString += F("\"fr\": \""); pubString += String(accessKey) ; pubString += F("\","); pubString += F("\"to\": \"/antares-cse/antares-id/"); pubString += String(projDev); pubString += F("\","); pubString += F("\"op\": 1,"); pubString += F("\"rqi\": 123456,"); pubString += F("\"pc\": {"); pubString += F("\"m2m:cin\": {"); pubString += F("\"cnf\": \"message\","); pubString += F("\"con\": \"{\\\"tombol\\\":"); pubString += tombol; pubString += F(",\\\"suhu\\\":"); pubString += suhu; pubString += F(",\\\"humidity\\\":"); pubString += humi; pubString += F("}\""); pubString += F("}"); pubString += F("},"); pubString += F("\"ty\": 4"); pubString += F("}"); pubString += F("}"); char message_buff[pubString.length() + 1]; pubString.toCharArray(message_buff, pubString.length() + 1); client.publish(TOPIKPUB,message_buff); } void loop() { if (!client.connected()) { reconnectmqtt(); } else client.loop(); //cek terus kalau ada data masuk unsigned long currentMillis = millis(); if(currentMillis - previousMillis >= 5000) { // save the last time you read the sensor previousMillis = currentMillis; if(!urut )mod.write(tombol, sizeof(tombol)); else mod.write(humitemp, sizeof(humitemp)); urut =!urut; } long millisResponModbus = millis() + 1000; while (!mod.available()) { if (millisResponModbus < millis()) { break;//timeout } } while (mod.available()) { byte b = mod.read(); *ptr++ = b; Serial.print("0x"); Serial.print(String(b, HEX)); Serial.print(" "); delay(2); } if (memcmp(bufferDataModbus, ledOn, sizeof(ledOn)) == 0) { ptr = bufferDataModbus; memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } else if (memcmp(bufferDataModbus, ledOff, sizeof(ledOff)) == 0) { ptr = bufferDataModbus; memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } else if (memcmp(bufferDataModbus, tombolL, sizeof(tombolL)) == 0) { ptr = bufferDataModbus; tomb="0"; kirim(tomb,suhunya,huminya); memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } else if (memcmp(bufferDataModbus, tombolH, sizeof(tombolH)) == 0) { ptr = bufferDataModbus; tomb="1"; kirim(tomb,suhunya,huminya); memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } else if (memcmp(bufferDataModbus, dhtOK, sizeof(dhtOK)) == 0) { ptr = bufferDataModbus; suhunya = String(ptr[4]) + '.' +String(ptr[6]) ; huminya = String(ptr[8]); kirim(tomb,suhunya,huminya) ; memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } else { ptr = bufferDataModbus; //Serial.println(""); memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } } void mqtt_callback(char* topic, byte* payload, unsigned int length) { Serial.print("Message arrived in topic: "); Serial.println(topic); //Serial.print("Message:"); String message; for (int i = 0; i < length; i++) { message = message + (char)payload[i]; //Conver *byte to String } // Serial.print(message); //kepanjangan makanya di tutup DynamicJsonDocument doc(512); deserializeJson(doc, message); String parsedString = doc["m2m:rsp"]["pc"]["m2m:cin"]["con"]; deserializeJson(doc, parsedString); String lednya = doc["led"]; Serial.println("lednya : " + lednya); if(lednya == "on") { mod.write(ledOn, sizeof(ledOn)); Serial.println("lednya hidup"); } if(lednya == "off") { mod.write(ledOff, sizeof(ledOff)); Serial.println("lednya mati "); } Serial.println(); Serial.println("-----------------------"); }
Cara Mudah Belajar MODBUS - Komunikasi Industri Jaman dulu [part 4] Arduino MQTT Bridge
Setelah berhasil memposisikan arduino menjadi modbus master, kita akan butuh sedikit usaha lagi untuk melengkapi piramida IOT nya. Untuk itu perlu penggabungan dari beberapa tulisan sebelumnya yaitu dasar MQTT pada ESP8266 disini dengan tulisan seri modbus part 3 disini. Ada dua mode mqtt yang ingin saya gunakan yaitu mode request-reply dan mode periodic. Perhatikan rangkaian dasar yang telah kita bahas sebelumnya.
Skematik arduino mqtt bridge |
Dengan asumsi pembaca telah memahami pembahasan sebelumnya, mode request-reply memiliki 5 type perintah yang akan dikirim ke perangkat modbus dan jika di tuliskan dalam script seperti berikut :
if (Serial.available() > 0) { //perintah dari serial port monitor/putty
// read the incoming byte:
incomingByte = Serial.read();
if (incomingByte == '1') { //toggle led mati hidup
if (!led) mod.write(ledOn, sizeof(ledOn)); //modbus led on
else mod.write(ledOff, sizeof(ledOff)); //modbus led off
led=!led;
}
else if (incomingByte == '2') mod.write(tombol, sizeof(tombol)); //cek tombol
else if (incomingByte == '3') mod.write(humitemp, sizeof(humitemp)); //baca dht11
else if (incomingByte == '4') mod.write(aisi, sizeof(aisi)); //baca holding register
}
Pada script diatas merupakan perintah atau request yang dikirimkan oleh Terminal Serial semisal putty atau serial monitor sketch arduino dimana terjemahan perintah nya seperti berikut :
- '1' : Togle led On atau Off
- '2' : Baca penekanan tombol
- '3' : Baca sensor DHT11
- '4' : Baca Holding Register
Kita dapat merubah request dari terminal serial menjadi perintah yg dikirim melalui SUBSCRIBE TOPIK MQTT, jadi esp8266 akan menunggu apakah ada request dari server/broker yang masuk dan membandingkan isi payloadnya sesuai script berikut :
void mqtt_callback(char* topic, byte* payload, unsigned int length) {
Serial.print("Message arrived in topic: ");
Serial.println(topic);
Serial.print("Message:");
String message;
for (int i = 0; i < length; i++) {
message = message + (char)payload[i]; //Convert *byte to String
}
Serial.print(message);
if(message == "1"){ //bandingkan payload yang masuk dan kirim modbus
if (!led) mod.write(ledOn, sizeof(ledOn));
else mod.write(ledOff, sizeof(ledOff));
led=!led;
}
if(message == "2")mod.write(tombol, sizeof(tombol));
if(message == "3")mod.write(humitemp, sizeof(humitemp));
if(message == "4")mod.write(aisi, sizeof(aisi));
}
Untuk memahaminya tidaklah begitu sulit jika anda rajin membaca blog ini dari seri tulisan mengenai mqtt yang sering saya bahas sebelumnya.
Setelah modbus me-reply request maka esp8266 akan membandingkan reply modbus dan selanjutnya melakukan PUBLISH MQTT ke topik yang telah ditentukan ke broker mqtt. Anda juga bisa menggunakan Smartphone dengan aplikasi IOT MQTT PANEL untuk menerima data yang di PUBLISH oleh bridge mqtt esp8266 dan tentunya juga bisa mengirimkan perintah/request ke modbus.
Untuk mode periodic cukup menambahkan timer pada loop utama yang akan mengirimkan perintah modbus untuk pengecekan tombol dan pembacaan DHT11 setiap jeda waktu tertentu. Selengkapnya ikuti penjelasan pada video berikut ini :
Cara Mudah Belajar MODBUS - Komunikasi Industri Jaman dulu [part 3] Arduino Sebagai Modbus Master
Dalam sebuah piramida Internet Of Things, bagi developer kelas rumahan seperti penulis yang tukang solder ini, ruang geraknya terbatas pada 2 tingkat yaitu piramida paling bawah pembacaan sensor via microcontroller dan piramida paling atas pada tampilan hasil IOT melalui grafik web dan apps smartphone. Level priramida "connectivity" umumnya merupakan posisi yang hanya bisa dikerjakan oleh dunia telekomunikasi sedangkan level "platforms" merupakan ranah para raksasa IT.
Standar komunikasi MODBUS bisa digambarkan berada pada perbatasan piramida 1 dan 2 dimana para pengembang modbus mulai mengeluarkan standar modbus TCP untuk meng-akomodir standar jaman now yang serba IP. Lalu alat berbasis modbus yang masih menggunakan standar serial com membutuhkan sebuah bridge IOT yang akan membuat loncatan dari piramida 1 ke piramida 3. Tulisan saya serial pembahasan modbus yang ke-3 dan selanjutnya akan membahas perancangan dan praktek arduino sebagai bridge MQTT sederhana yang akan menghubungkan modbus ke dalam piramida IOT.
Jika anda memerlukan sensor suhu kelembaban standar modbus untuk industri yang harganya terjangkau maka gambar diatas merupakan salah satu pilihan. Diperlukan pembacaan datasheet atau manual yang didapat dari produsennya yang merupakan ciri khas dari alat ber-Protokol modbus. Tiap desainer alat menggunakan alamat register bebas dimanapun sesuai pemahaman mereka begitu juga pemetaan data yang dikirim seperti apa prosedurnya dilakukan tanpa pola yang seragam antar alat yang berbeda. Seperti biasa saya lebih suka menjelaskan dengan praktek langsung dimana kali ini saya berusaha menduplikasi alat SHT20 modbus diatas dengan menggunakan sensor sejuta umat DHT11.
Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengukur kemampuan microcontoller arduino sebagai bridge IOT dengan memposisikannya sebagai modbus master dan hasilnya penulis beberapa kali kesulitan untuk memperoleh library modbus master yang sesuai dengan keinginan. Ini dikarenakan ternyata akibat saking banyaknya standar yang harus diakomodir maka lebih mudah untuk membuat bridge sesuai dengan karakteristik dari masing-masing alat modbus. Pada penjelasan part1 dan part2 yang saya tulis sebelumnya, alat modbus yang saya buat memiliki deretan perintah dan respon serial sebagai berikut:
0x05 0x05 0x00 0x00 0xFF 0x00 0x8D 0xBE ==> Ngidupin LED
0x05 0x05 0x00 0x00 0x00 0x00 0xCC 0x4E ==> Matikan LED
0x05 0x02 0x00 0x00 0x00 0x01 0xB8 0x4E ==> Baca TOMBOL
----Reply Tombol---
05 02 01 00 A0 B8 ==> LOW
05 02 01 01 61 78 ==> HIGH
0x05 0x04 0x00 0x00 0x00 0x03 0xB1 0x8F ==> Baca DHT11
---Reply DHT11----
05 04 06 00 1D 00 4F 00 5F CF BE
0x05 0x03 0x00 0x00 0x00 0x0F 0x04 0x4A ==> Baca REGISTER
---Reply----
05 03 1E 00 77 00 77 00 77 00 2E 00 61 00 69 00 73 00 69 00 35 00 35 00
35 00 2E 00 63 00 6F 00 6D 0B ED
Untuk perintah mode function 5 force coil / menghidupkan LED maka yang dikirim akan sama dengan apa yang di reply oleh alat modbus, sedangkan function lainnya memiliki karakteristik yang selalu sama. Sehingga jika kita ingin membuat master modbus pada arduino cukup mengirim 5 jenis perintah serial seperti pada array berikut :
byte ledOn[] = {0x05, 0x05, 0x00, 0x00, 0xFF, 0x00, 0x8D, 0xBE};//ngidupin Led byte ledOff[] = {0x05, 0x05, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xCC, 0x4E};//matikan Led byte tombol[] = {0x05, 0x02, 0x00, 0x00, 0x00, 0x01, 0xB8, 0x4E};//baca tombol byte humitemp[] = {0x05, 0x04, 0x00, 0x00, 0x00, 0x03, 0xB1, 0x8F};//baca dht11 byte Hregister[] = {0x05, 0x03, 0x00, 0x00, 0x00, 0x0F, 0x04, 0x4A};//baca hold reg
Sedangkan untuk reply responnya kita cukup membandingkan dengan pola seragam yang akan muncul.
byte tombolL[] = {0x05, 0x02, 0x01, 0x00, 0xa0, 0xB8}; // tombol Low byte tombolH[] = {0x05, 0x02, 0x01, 0x01, 0x61, 0x78}; // tombol High byte dhtOK[] = {0x05, 0x04, 0x06} ; //reply DHT11 byte aisiOK[] = {0x5, 0x03, 0x1E}; //reply Hold register //simpan pada pada pointer byte bufferDataModbus[50]; byte *ptr;
Perhatikan reply dari pembacaan DHT 11 seperti berikut :
05 04 06 00 1D 00 4F 00 5F CF BE
05 = Alamat device id slave
04 = Perintah baca input analog/ function 04
06 = 6 byte data berikut akan muncul (format 2 byte per data)
00 1D = 2 byte pertama adalah 001D = 29
00 4F = 2 byte kedua adalah 004F = 79
00 5F = 2 byte ketiga adalah 005F = 95
CF BE = Checksum / CRC 16 modbus
Jadi butuh parsing pada byte ke-4 dan ke-6 untuk mendapatkan pembacaan suhu dan parsing byte ke-8 untuk mendapatkan kelembaban. Checksum tidak begitu critical sehingga mungkin untuk diabaikan, dan urutan script pembacaan DHT 11 yang kemudian akan dilempar ke serial monitor adalah seperti berikut ini :
void loop() { unsigned long currentMillis = millis(); if(currentMillis - previousMillis >= 5000) { // timer baca dht11 tiap 5 detik previousMillis = currentMillis; //kirim perintah ke modbus baca dht 11 mod.write(humitemp, sizeof(humitemp)); } //check modbus timeout long millisResponModbus = millis() + 1000; while (!mod.available()) { if (millisResponModbus < millis()) { break;//timeout } } // baca data serial yang masuk dari modbus lalu simpan pada pointer while (mod.available()) { byte b = mod.read(); *ptr++ = b; Serial.print("0x"); Serial.print(String(b, HEX)); Serial.print(" "); delay(2); } //proses komparasi data yg masuk (DHT11) dengan array jawaban lalu parsing if (memcmp(bufferDataModbus, dhtOK, sizeof(dhtOK)) == 0) { ptr = bufferDataModbus; Serial.println(""); Serial.print(F("SUHU :")); Serial.print(ptr[4]); //alamat byte ke 4 Serial.print(F(",")); Serial.print(ptr[6]); //alamat byte ke 6 Serial.print(F(" C HUMI :")); Serial.print(ptr[8]); //alamat byte ke 8 Serial.println(" %"); memset(bufferDataModbus, 0x00, sizeof(bufferDataModbus)); } }
Jadi jika ingin melihat visualisasinya anda bisa menontonnya pada video berikut ini :
Selasa, 21 Juli 2020
Cara Mudah Belajar MODBUS - Komunikasi Industri Jaman dulu [part 2] Membedah Isi Pesan Modbus
Pada bagian kedua kita akan membedah standar protokol modbus melalui pembedahan perintah yang dikirim dan terima dari master menuju slave. Dari software sniffer serial port yg menyadap komunikasi serial pada komunikasi antara PC sebagai master modbus dan arduino sebagai modbus slave, didapatkan pola pengiriman data seperti ini saat menghidupkan LED:
05 05 00 00 FF 00 8D BE
Kode diatas berupa Hexa jadi kalau dipisah-pisah berdasarkan standar pada beberapa tulisan yang saya baca di beberapa artikel di internet adalah seperti berikut:
05 = Alamat device id slave
05 = Perintah force coil / function 05
00 00 = 2 byte alamat address memori (mulai 0)
FF 00 = 2 byte force coil ON
8D BE = Checksum / CRC 16 modbus
Ada pola khusus yaitu alamat address register dan data perintah berupa 2 byte. Register / alamat memory modbus selalu dimulai dari nol walaupun sejatinya alamat yang dituju merupakan register yg diawali angka 1, contoh kita akan megakses register 40001, tetap saja perintah nya akses ke reg 0 karena sudah diwakili oleh byte perintah function sebagai penanda jenis register yg akan diakses. Check sum ini didapat dengan rumus tertentu dan daripada pusing langsung aja gunakan website https://www.scadacore.com/tools/programming-calculators/online-checksum-calculator/ untuk menjadi crosscheck. Pada terminal realterm sudah terdapat penghitung checksum otomatis sehingga sangat gampang.
Jadi untuk mematikan led perintahnya adalah :
05 05 00 00 00 00 CC 4E
Untuk mengecek checksumnya (CC 4E) dapat menggunakan website yang telah saya berikan sebelumnya. Untuk mengecek penekanan tombol perintahnya adalah :
05 02 00 00 00 01 B8 4E
05 = Alamat device id slave
02 = Perintah baca input digital / function 02
00 00 = 2 byte alamat address memori (mulai 0)
00 01 = 2 byte panjang data yg diharapkan
B8 4E = Checksum / CRC 16 modbus
Jawaban yg diterima untuk kondisi tombol dilepas / LOW :
05 02 01 00 A0 B8
Untuk kondisi tombol ditekan / HIGH
05 02 01 01 61 78
Dimana yang berwarna merah artinya bisa dilihat pada website parsing data RTU berikut http://rapidscada.net/modbus/ModbusParser.aspx
Untuk membaca DHT11 dilakukan dengan function 04 dan 3 buah data akan diminta ke modbus yaitu suhu didepan koma, suhu di belakang koma dan terakhir angka kelembaban. Perintahnya sebagai berikut :
05 04 00 00 00 03 B1 8F
05 = Alamat device id slave
04 = Perintah baca input analog/ function 04
00 00 = 2 byte alamat address memori (mulai 0)
00 03 = 2 byte panjang data yg diharapkan (3 buah data)
B1 8F = Checksum / CRC 16 modbus
sedangkan replynya seperti ini formatnya :
05 04 06 00 1D 00 4F 00 5F CF BE
05 = Alamat device id slave
04 = Perintah baca input analog/ function 04
06 = 6 byte data berikut akan muncul (format 2 byte per data)
00 1D = 2 byte pertama adalah 001D = 29
00 4F = 2 byte kedua adalah 004F = 79
00 5F = 2 byte ketiga adalah 005F = 95
CF BE = Checksum / CRC 16 modbus
Jadi hasil pembacaan dari DHT 11 adalah 29,79 derajat Celcius dengan kelembaban 95%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada video https://www.youtube.com/watch?v=cOmQoyfORtg&t=34m30s
Cara Mudah Belajar MODBUS - Komunikasi Industri Jaman dulu [part 1] Membuat Arduino Modbus Slave
Seri tulisan saya kali ini akan membahas tentang protokol komunikasi pada industri yang masih de facto menjadi standar disana. Standar MODBUS yang diperkenalkan oleh modicom (kemudian menjadi schneider) pada tahun 1979 sebagai sistem kendali pada mesin industri dimana saat itu kontrol dari pusat PLC (Programmable Logic Unit) dihubungkan menuju RTU (remote terminal unit) melalui komunikasi serial RS 232/485. Untuk memudahkan pemahaman kali ini saya akan menekankan praktek langsung menggunakan mikrokontroller arduino.
Salah satu contoh alat berbasis modbus yang lagi naik daun adalah PZEM dimana saat musim pengiritan energi sangat dibutuhkan kontrol pengaturan daya listrik melalui monitoring yang akurat. Terdapat satu blog pada internet karya mas asep kurniawan (semesin dot com) membahas penggunaan alat ini tanpa menggunakan library pzem pada sketch arduino. Secara sederhana pembacaan datanya digambarkan seperti ini :
courtesy semesin dot com
Pola pikir orang jaman dulu saat mendesain protokol modbus menggunakan pola ADDRESS-DATA, jadi sebuah lokasi alamat memori memiliki data yang dapat dibaca atau ditulis dan dari perubahan register ini maka akan mendapatkan kondisi yang diharapkan. Alamat address yang standar modbus sebagai berikut :
Object type | Access | Size | Address Space |
---|---|---|---|
Coil | Read-write | 1 bit | 00001 - 09999 |
Discrete input | Read-only | 1 bit | 10001 - 19999 |
Input register | Read-only | 16 bits | 30001 - 39999 |
Holding register | Read-write | 16 bits | 40001 - 49999 |
Coil merupakan istilah output relay, Discrete input merupakan istilah untuk switch, Input register merupakan data sensor analog dan Holding register sebagai alamat memory umum yang dapat digunakan menampung parameter/variabel. Ada istilah lainnya yang perlu diketahui yaitu function code yang menjelaskan perintah yang dikirim akan mengerjakan apa.
FUNCTION CODE | VALUE TYPE |
01 (0x01) | Read Coil Status |
02 (0x02) | Read Input Status |
03 (0x03) | Read Holding Registers |
04 (0x04) | Read Input Registers |
05 (0x05) | Force Single Coil |
06 (0x06) | Preset Single Register |
15 (0x0F) | Force Multiple Coils |
16 (0x10) | Preset Multiple Registers |
Yang sering digunakan pada alat berbasis modbus adalah fungsi 02, 03, 04 dan 05.
Karena di tempat saya tidak memiliki alat berbasis modbus maka pada praktek part 1 ini kita akan membuat alat seperti pada skematik diatas tujuannya menjadikan arduino dengan I/O berupa dht11, led dan tombol menjadi berbasis modbus. Script nya seperti dibawah ini :
//Library modbus slave: https://code.google.com/archive/p/arduino-modbus-slave/downloads #include <modbus.h> #include <modbusDevice.h> #include <modbusRegBank.h> #include <modbusSlave.h> #include "DHT.h" /* Cara Mudah Menjadikan arduino menjadi alat modbus Alamat device ID 5 pada 9600 baud. */ #define LED 2 #define TOMBOL 3 #define dhtPin 4 #define DHTTYPE DHT11 DHT dht(dhtPin, DHTTYPE); unsigned long previousMillis = 0; const long interval = 5000; //Setup register bank //semua data ditulis dan disimpan disini modbusDevice regBank; //mode slave modbusSlave slave; void setup() { pinMode(LED, OUTPUT); pinMode(TOMBOL, INPUT); //menentukan device ID. regBank.setId(5); dht.begin(); /* modbus registers format seperti berikut 00001-09999 Digital Outputs, master dapat menulis dan membaca data 10001-19999 Digital Inputs, master hanya bisa baca data 30001-39999 Analog Inputs, master hanya bisa membaca nilai pada register 40001-49999 Analog Outputs, master dapat tulis baca register */ //tambahkan alamat LED pada register bank regBank.add(1); //LED //Tombol sebagai Input registers 10001 regBank.add(10001); //TOMBOL //Analog Input registers 30001-30003 untuk DHT11 regBank.add(30001); //DHT11 - suhu puluhan regBank.add(30002); //DHT11 - suhu desimal regBank.add(30003); //DHT11 - kelembaban //Coba simpan register umum 40001-40015 regBank.add(40001); // w regBank.add(40002); // w regBank.add(40003); // w regBank.add(40004); // . regBank.add(40005); // a regBank.add(40006); // i regBank.add(40007); // s regBank.add(40008); // i regBank.add(40009); // 5 regBank.add(40010); // 5 regBank.add(40011); // 5 regBank.add(40012); // . regBank.add(40013); // c regBank.add(40014); // o regBank.add(40015); // m /* protocol handler yang akan menulis dan membaca register data. */ slave._device = ®Bank; // Serial pada 9600 slave.setBaud(9600); //isi register umum diawal regBank.set(40001,'w'); regBank.set(40002,'w'); regBank.set(40003,'w'); regBank.set(40004,'.'); regBank.set(40005,'a'); regBank.set(40006,'i'); regBank.set(40007,'s'); regBank.set(40008,'i'); regBank.set(40009,'5'); regBank.set(40010,'5'); regBank.set(40011,'5'); regBank.set(40012,'.'); regBank.set(40013,'c'); regBank.set(40014,'o'); regBank.set(40015,'m'); } //fungsi memecah angka dibelakang koma dht11 int ExtractDecimalPart(float Value, int numberOfDecimals) { float temp = Value - (long)(Value); long p = 1; for (int i=0; i< numberOfDecimals; i++) p*=10; long DecimalPart = p * temp; return DecimalPart; } void loop() { //Melihat data register 1 dan lempar ke LED digitalWrite(LED,regBank.get(1)); //Membaca input tombol dan lempar ke register 10001 regBank.set(10001, digitalRead(TOMBOL)); //membaca dht11 tiap 5 detik unsigned long currentMillis = millis(); if(currentMillis - previousMillis >= interval) { // save the last time you read the sensor previousMillis = currentMillis; int h = dht.readHumidity(); float t= dht.readTemperature(); int t1 = t; int t2 = ExtractDecimalPart(t,2); //pecah desimal regBank.set(30001,1000); // tulis suhu depan koma regBank.set(30002,1000); // tulis suhu belakang koma regBank.set(30003,1000); // tulis kelembaban } // loop terus sebagai slave slave.run(); }
Pergunakan software monitoring modbus yang banyak ada di internet untuk melakukan pengecekan apakah alat yang kita buat sudah terbukti menggunakan modbus, yang saya gunakan adalah radzio modbus.
Dengan menggunakan USB to Serial langsung ke PC maka telah terbukti device modbus arduino dengan ID 5 dapat dibaca datanya dan dilakukan kontrol LED terhadapnya. Kita juga bisa mengetest data apa sih yang dikirimkan secara serial dan format yang benar melalui terminal real term yang akan dibahas pada video selanjutnya, dan selengkapnya bisa dilihat pada video berikut :