Di salah satu channel youtube yang lagi lumayan digemari yaitu Vincent Desta, ada salah satu video yg sedikit mengelitik mengenai pemahaman orang awam mengenai Analog Switch Off di 2022. Untung saja nara sumber yang diwawancarai adalah bapak yang kawakan di dunia broadcasting televisi Wisnutama, sehingga vincen yg menganggap ASO = tidak akan ada lagi antena UHF di 2022 diluruskan oleh pak tama.
Kesalah pahaman ini sangat wajar terjadi karena Indonesia baru melakukan migrasi jauh setelah youtube dan layanan tv lewat internet menggeser siaran TV di masyarakat melalui gawai smartphone. Sedangkan diluar negeri di negara maju seperti amerika dan australia, mereka meakukan ASO sebelum youtube menjadi popular yaitu dibawah tahun 2010.
TV digital yang dimaksud akan membunuh televisi analog UHF adalah Free To Air / Televisi Gratis lewat udara teresterial yang masih menggunakan sinyal analog. Jadi banyak yang salah kaprah dimana menganggap digitalisasi televisi akan mengarah ke TV lewat internet seperti youtube, netflix, mola dan banyak lagi layanan berbasis streaming lainnya. Jadi kita pahami dulu perbedaan TV analog dan TV digital FTA yang mendasari terjadinya migrasi ini.
Televisi analog tradisional dikembangkan pada akhir tahun 1930-an dan memiliki standar baku pada tahun 1941. Pada perkembangannya TV yang sebelumnya hanya Hitam - Putih selanjutnya lebih maju dengan penambahan warna ke sistem pada tahun 1953. Sinyal elektromagnetik sebagai pembawa gambar ini disampaikan over-the-air (melalui medium udara). Untuk televisi analog tradisional, terdiri dari tiga bagian yaitu : pembawa visual, pembawa kroma, dan pembawa suara / aural.
Anda dapat melihat bahwa sinyal tidak sepenuhnya menggunakan seluruh pita frekuensi selebar 6Mhz ( NTSC ) / 8Mhz ( PAL ) dan oleh karena itu tidak sepenuhnya efisien dalam pemanfaatan frekuensi yang merupakan sumber daya alam terbatas. Televisi digital yang dikembangkan pada tahun 1990-an, disisi lain menyampaikan simbol satu dan nol yang mewakili gambar dan suara yang berkualitas tinggi.
Sinyal elektromagnetik yang sudah digital ini menggunakan saluran frekuensi dengan sangat efisien karena dapat menggunakan hampir seluruh kanal frekuensi selebar 6 megahertz dan dapat disampaikan dengan daya pancar yang lebih rendah. Juga dengan proses digitalisasi, pemancar akan menyediakan cakupan dan area layanan yang sama dengan TV analog tradisional.
Yang saya tunjukkan di atas adalah diagram blok dari apa yang ada di dalam perangkat TV kamu. Tolong jika kamu bukan orang yg sering reparasi TV jangan masuk ke dalam perangkat TV kamu untuk memeriksa diagram ini. Di sini antena menerima semua layanan yang berada dalam jangkauan dan dipahami bahwa antena itu tidak peduli apakah itu sinyal TV analog atau digital, dan kabel antena mengirimkan sinyal tangkapan dari udara dan mengirimkannya ke bagian belakang pesawat televisi.
Jadi di bagian belakang pesawat TV kamu, hal pertama yang dapat dilihat adalah tuner, dimana tugas tuner adalah memilih salah satu frekuensi dari siaran televisi, dan ini secara mudahnya terjadi saat kamu menekan tombol pindah saluran. Jika kamu memilih sebuah saluran TV analog ,yang dilakukan oleh televisi ini adalah menmisahkan video, chroma dan audio dari sinyal kemudian dikirimkannya ke beberapa rangkaian elektronik yang menggunakan proses tertentu sehingga memungkinkan menonton siaran televisi.
Hal yang mungkin kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas gambar dan kemudian mengirimkannya ke layar adalah melakukan pengaturan manual melalui tombol remote tv. Ini juga dapat dilakukan proses yang sama dengan audio yg dapat diatur stereo kiri dan kanan dan kemudian diolah oleh sirkuit untuk memungkinkan kamu mengatur volume dan memperkuat suara ke speaker.
Pesawat tv anda tetaplah berfungsi seperti biasa, masih bisa memutar DVD, main game dan sebagainya melalui input video in atau HDMI. Sedangkan untuk siaran UHF inilah sinyalnya akan menjadi berubah seperti halnya DVD player anda menggunakan media digital untuk memutar film yang medianya berupa piringan DVD. Dulu ketika menggunakan video VHS dan Betamax, itu dinamakan media penyimpanan video ANALOG. Kini logika berpikir kita harus disamakan seperti 20 tahun lalu ketika melakukan perubahan menonton film lewat Pita magnetik menjadi piringan digital VCD/DVD. Nah kini terjadi juga pada siaran Televisi melalui Antena di luar rumah anda.
Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :
- Matrix Apple - Polytron PDV 600T2 - Venus Cabe Rawit - Evinix H-1 - Akari ADS-2230
Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan migrasi TV digital di kota-kota besar seluruh Indonesia :
- Surabaya ( MNC , EMTEK , VIVA )
- Malang
- Jember
- Kediri
- Madiun
- Jogja
- Semarang
- Makasar
- Medan
0 komentar:
Posting Komentar