Wilayah kepulauan Nusantara, yang mencakup luasan sepanjang benua eropa, dan dengan gunung dan lautnya menjadikan penghalang alami bagi propagasi siaran radio dan televisi. Ini berdampak sangat buruk terhadap kelancaran migrasi televisi analog menuju televisi digital, yg telah mentargetkan Analog Switch OFF pada november 2022. Kenyataan pahit ini tercermin pada proses migrasi yg lambat di kota Bandar Lampung.
Kota Bandar Lampung adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Lampung. Dengan kepadatan 5.332/km2, Bandar Lampung juga merupakan kota terbesar dan terpadat kedua di Pulau Sumatra setelah Medan, serta termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa.
Secara geografis, Kota ini merupakan gerbang utama Pulau Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.166.066 jiwa (berdasarkan hasil sensus penduduk 2020). Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung (wikipedia).
Dalam perkembangan migrasi Televisi digital di provinsi lampung, praktis hanya TVRI yang sudah memiliki MUX yang memancar dengan power yang cukup, mencakup Kota Bandar Lampung dan radius 50 km sekitarnya. TV lokal pun ikut menyewa pemancar TVRI ini yaitu LDS TV dan Saburai TV.
Jadi terlambatnya perkembangan migrasi digital ini merupakan sedikit bukti kalau pihak TV swasta juga berhitung capex (pengeluaran) untuk melakukan deployment perangkat digital simulcast dengan perangkat lama TV analog mereka. Ini dialami juga di wilayah dengan pangsa pasar kurang "basah" seperti wilayah nusantara lainnya diluar jawa. Terbukti MUX TV swasta di lampung hanya terdapat 1 yaitu VIVA NEWS, dimana kalau kita ingat salah satu stasiun TV nya ANTV merupakan televisi swasta yg siaran pertamanya (1993) dilakukan dari kota Bandar Lampung.
Kecenderungan lain yg akan melipat gandakan beratnya proses migrasi adalah kenyataan bahwa masyarakat di tingkat bawah telah salah kaprah, menilai TV digital = Youtube dan layanan streaming lainnya. Apalagi di jaman pandemi yg memaksa tiap keluarga memiliki gadget demi sekolah daring anak, akan merasakan kebingungan : "Ngapain aku beli STB digital lagi, kan TV ku sudah aku pasangkan YOUTUBE"
Padahal kegiatan ilegal seperti gambar diatas, dimana STB IPTV milik telkom yg berbasis android, kini banyak versi "oprekan" nya beredar di tingkat masyarakat bawah. Jadi STB ini menyediakan aplikasi ilegal untuk menonton TV dalam dan luar negeri, beserta aplikasi film streaming yg tentunya membuat semakin kacau pemahaman masyarakat. Mungkin ini berdampak baik bagi pihak ISP seperti Indihome dimana pasang baru jaringan jalan terus, namun disisi lain akan memusingkan pihak Kominfo. Entah sampai kapan praktek ini akan terhenti.
Kesalah pahaman masyarakat umum tentang TV digital ini pernah saya bahas pada tulisan saya sebelumnya disini : https://www.aisi555.com/2021/04/perbedaan-televisi-digital-dibanding-tv.html
Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :
- Matrix Apple - Polytron PDV 600T2 - Venus Cabe Rawit - Evinix H-1 - Akari ADS-2230
Antena Digital paling jernih :
Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan migrasi TV digital di kota-kota besar seluruh Indonesia :
- Surabaya ( MNC , EMTEK , VIVA )
- Malang
- Jember
- Kediri
- Madiun
- Jogja
- Semarang
- Makasar
- Medan
Pusing udah beli stb DVBT2 tapi ga ada sinyal digital gimana sih pemerintah kebanyakan misi tidak terealisasi maunya gimana
BalasHapusSama...gimana yaa ini kan berasa mubazir..
BalasHapusBikin antena sendiri aj malah gak ribet
BalasHapusApalagi saya yg yang ada di Kotabumi Lampung Utara tv ku dah digital tp siaran TV digital ku ngambil dari bandar Lampung karena di wilayah Kotabumi masuk dalam Lampung 3 cuma ada siaran TVRI saja entah kapan Kotabumi Lampung Utara bisa ada siaran TV digital yang selain TVRI
BalasHapusMohon bapak2 yang masuk dalam jajaran ini plise bangun lah pemancar TV digital buat wilayah Kotabumi dan sekitarnya terima kasih 🙏
BalasHapusUntuk bapak yg di kota bumi lampung, silahkan mencoba antena luar UHF yang menggunakan booster. Kini pemerintah sedang mengalakkan pemancar digital full power di daerah terpencil
BalasHapus