Tidak dipungkiri lagi baterai - accu alias aki merupakan barang yang kita anggap sebagai sesuatu yg "remeh" dan harganya tidak terlalu mengkhawatirkan kantong - soak ya buang aja ke tempat sampah. Padahal bisnis daur ulang aki semakin lama semakin menggiurkan terutama mereka kaum "35" yang sangat berani atau bisa dibilang nekat bermain dengan benda elektro-kimia yang dalam dunia limbah merupakan kategori B3. Namun karena prinsip mereka sampah bisa jadi uang ya mau tidak mau harus diakui, banyak dari mereka - suku yg berasal dari timur kota Surabaya itu terkenal jago mendaur ulang aki bekas. Dengan modal keliling kampung mencari aki bekas yg dibuang atau diloak dengan cuman 5000 perak saja, dapat menjadi penghasilan yg menggiurkan, baik dengan cara memperbaiki akinya maupun mendaur ulang timbal untuk dijual kembali ke industri yg memerlukan.
- Aki kering itu tidak "kering"
Aki atau baterai sel basah dalam istilah inggrisnya dinamakan sebagai Lead-Acid Battery dimana terdapat pelat timbal dengan larutan elektrolit berupa Asam Sulfat ( H2SO4 ). Kesalah pahaman yg umum di Indonesia adalah ketika motor jaman now kebanyakan menggunakan aki kering dan kebanyakan orang mengira kalau baterai kering itu seperti baterai sel kering yg biasa dipakai pada lampu senter.
Sebenarnya aki kering ini nama yang betul adalah aki MF - Maintenance Free dimana produsen sudah memperkirakan aki akan aman cairan elektrolitnya selama masa pakai 2 - 3 tahun jadi tidak perlu menambahkan air aki (demin water) untuk menjaga level elektrolit seperti halnya aki basah. Selebihnya prinsip Lead-Acid baterai tetap sama dengan tambahan katup pengaman agar cairan elektrolit tidak tumpah.
- Proses Kimia
Wah kembali ke pelajaran menakutkan masa SMA nih, namun saya persingkat saja dengan menggambarkan aki saat bekerja menghidupkan lampu maka reaksi kimia memecah elektrolit menjadi aliran elektron pada rangkaian listrik. Akibatnya lama kelamaan elektrolit melepaskan H2O alias air dan menguap akibat panas reaksi. Juga plat Timbal (Lead) akan tertempel Sulfat dari cairan asam sulfat. Ini menyebabkan air aki pada aki basah akan cenderung habis seiring waktu. Atau pada aki MF yg lebih tertutup, elektrolit akan menjadi H2O alias air. Sehingga diperlukan penggantian elektrolitnya asalkan timbal nya tidak terlalu tertutup penuh dengan sulfat.
- Penambahan elektrolit
Untuk aki kering yg sekiranya tegangan belum turun dari 12.5 volt atau berusia kira-kira 2 tahun namun masih bisa buat dobel starter motor, sebaiknya dicek elektrolitnya agar kemudian kita bisa menambah usianya. Cara menambah elektrolit banyak dijadikan konten youtube dan bisa dilihat cara membuka segel aki MF. Pengalaman penulis, elektrolit yg ditambahkan berupa air aki merah (zuur / h2so4) + air aki biru (demin water) dengan perbandingan zuur:aqua = 1:1 . Terdapat 6 lubang aki yang menandakan tiap sel mengasilkan tegangan sekitar 2 volt.
Buang dulu elektrolit yg lama menggunakan suntikan 12 mili dan tambahkan elektrolit sampai lumayan terlihat dari atas (jangan penuh). Jika memiliki multitester atau voltmeter maka bisa diukur antar lubang memiliki tegangan diatas 2 volt. Jangan lupa mengembalikan tutup lobang sel aki dan mengelem segel aki menggunakan lem alteco, lem korea atau lem besi.
Bagaimana jika tegangan dibawah 12 volt ? Ahh saya sudah coba tambah air aki dan tetap aja aki ngedrop ! Tenang...tenang...pake cara kaum 35 saja, mereka pede kok menjual aki bekas / rekondisi yg 1 hari dipakai langsung ngedrop!..heheheh. Jadi ilmu per-aki-an masih panjang ceritanya dan kuncinya adalah sabar mengikuti langkah-langkah pada bagian selanjutnya. Selamat mencoba !
selanjutnya : Teori pengisian baterai
0 komentar:
Posting Komentar