Saya sampai kebingungan dibuatnya, sebaiknya saya meng-kategori-kan tulisan kali ini dibagian mana ya? Nyenggol banyak topik sih.. Makanya judulnya jadi sedikit kepanjangan.
Gini...pada intinya kebahagiaan saya tak terkira ketika berhasil mengirimkan data sensor suhu LM35 yang saya baca dengan menggunakan ESP 8266 dan kemudian saya kirimkan menggunakan Walkie Talkie. Dibagian Penerima akan saya terjemahkan data audio tadi dengan menggunakan layanan google speech dan sedikit bantuan ChatGpt untuk meng-koding python, VOILA... Jadi deh seperti gambar diatas.
- PYTHON SPEECH RECOGNITION
Bagian yang paling 'sakti' ini menggunakan python sebagai penterjemah suara manusia menjadi text, layaknya subtitle otomatis pada youtube. Dengan layanan google yang masih 'free' ini dan berbagai bahasa di dunia dapat dilayani termasuk bahasa Indonesia. Salah satu contoh coding sederhana untuk menterjemahkan suara microphone ke teks, saya bagikan seperti berikut ini :
import speech_recognition as sr
import threading
import sys
import keyboard
# Flag to indicate if escape key is pressed
escape_pressed = False
def check_escape():
global escape_pressed
print("Press Escape key to quit recognition...")
keyboard.wait('esc')
escape_pressed = True
def recognize_speech():
global escape_pressed
# Initialize recognizer
recognizer = sr.Recognizer()
# Start a separate thread to check for Escape key press
escape_thread = threading.Thread(target=check_escape)
escape_thread.start()
while not escape_pressed:
# Capture microphone input
with sr.Microphone() as source:
print("Listening for speech...")
recognizer.adjust_for_ambient_noise(source) # Adjust for ambient noise
audio = recognizer.listen(source)
try:
print("Recognizing...")
# Recognize speech using Google Speech Recognition bahasa Indonesia
text = recognizer.recognize_google(audio, language='id-ID')
print("You said:", text)
except sr.UnknownValueError:
print("Sorry, I couldn't understand what you said.")
except sr.RequestError as e:
print("Could not request results from Google Speech Recognition service; {0}".format(e))
print("Exiting...")
sys.exit()
if __name__ == "__main__":
recognize_speech()
Gunakan mic pada laptop atau PC kalian untuk mencobanya dan IT'S MAGIC ! Jangan lupa layanan ini memerlukan koneksi internet ke server speech recognition dari google.
- ESP8266 SENSOR READER & PTT SENDER
Untuk pembahasan di bagian ini anda dapat membaca tulisan saya sebelumnya disini :
Kalau ini sih beberapa tulisan kebelakang terutama april 2024, banyak sekali membahas tentang RTL-SDR dengan dongle usb murah meriah (tidak menyesal saya membelinya). Dengan merouting audionya melalui VB AUDIO menjadikan output suara SDR# menjadi input MIC, maka software python - speech recognition dapat menterjemahkan audio menjadi teks yang berguna.
Jika tidak menggunakan rtl-sdr bagaimana? Ya gunakan HT penerima dan dekatkan mic pc ke speaker HT atau ambil speaker out dari jack female yg tersedia ke line input PC.
- MQTT dan IOT MQTT PANEL
Barang ini sudah sampai bosen mungkin ya dibahas disini, kalau gak keberatan masuk aja ke tulisan pertama saya mengenai protokol IOT paling laris yaitu MQTT ( baca disini ). Jadi terasa mudah sekali jika terbiasa dan mengenal luar dalam protokol ini, apalagi ketika dimudahkan dengan library python Paho-mqtt (baca disini), sehingga dengan bantuan broker gratis dari Hivemq maka data suhu dapat dikirimkan ke smartphone menggunakan apk android : IOT MQTT PANEL. Jadi deh gateway IOT nya dan dapat dimanfaatkan untuk monitoring berbagai macam data dari lokasi yang lumayan jauh selama pesawat radio HT dapat menjangkaunya.
- KALAU SUARA HT ORANG LAIN IKUTAN MASUK DAN ADA YANG NGUPING ?
Untuk hal ini terdapat beberapa norma atau etika pada komunitas radio amatir seluruh dunia, dimana yang dikirimkan perangkat radio amatir adalah suara/data yang "clear" tanpa enkripsi. Wong jalur frekuensi bersama kok sembunyi-sembunyi? Jadi bisa juga data nya di olah menjadi digital seperti RATTLEGRAM di video saya dibawah ini, namun bagaimana dengan monitoring yang dilakukan oleh semisal satpam yang hanya berbekal Hotel Tango dengan Buntut Tikus ?
- JARINGAN GSM DAN WIFI SUDAH BANYAK, NGAPAIN PAKE RADIO HT LAGI ?
Kalau ditanya seperti ini, sederhana saja kok, kenapa juga radio HT / ORARI / RAPI/ SATPAM/ POLISI dll masih banyak instansi yang menggunakannya ? Dibalik seperti itu saja pertanyaannya maka akan ada kesan 'unda-undi' (bahasa jawa : untung-rugi) mengenai pengiriman data via radio HT. Bagaimana jika ingin mengetahui debit air di bendungan yang berada jauh di hilir sungai dan blankspot sinyal gsm ? Radio HT solusinya broo.. LORA ? coba deh loranya dibawa ke hutan pasti 100 meter penerimaan sudah megap-megap terserap pepohonan. Starlink ? Hanya kelas juragan tambang kali yang mampu..
- HASIL dan KESIMPULAN
Video berikut ini menjawab semuanya dan jika berminat untuk mengembangkannya silahkan kontak saya di 08155737755 .
- DISCLAIMER :
"Penggunaan frekuensi radio amatir merupakan domain dari #Kemkominfo, #ORARI dan #RAPI. Jangan sekali-kali menggunakan frekuensi amatir untuk tujuan lain sebagai #Amatir Radio yang tunduk pada aturan-aturan baku yang mengikat. Jika perangkat kamu akan memancarkan pembacaan data, silahkan berkomunikasi lanjut dengan pengelola lokal orari setempat agar tidak terjadi masalah dikemudian hari. Tulisan ini hanya sebagai pembuktian teknologi radio untuk pelaporan data #IOT jaman sekarang"
0 komentar:
Posting Komentar