Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Tampilkan postingan dengan label sensor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sensor. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Maret 2024

[Modbus] Cara Membaca Sensor Suhu RS-WD-HW-N01 RS485 - PC

 


Sensor yang saya dapat kali ini merupakan request dari salah satu pembaca blog ini, yang secara kebetulan memang sangat jarang resource nya di internet. Datasheet pun didapatkan di scribd dengan beberapa kerancuan settingan dan parameter, dimana pembaca sempat beberapa kali kesal dan mengira alat converter RS-485 to USB/PC nya error. Namun saya berhasil menemukan datasheet dari alat yang sejenis (walau beda versi) berbahasa mandarin dan sukses melakukan pembacaan datanya melalui PC.



Alat ini dari produsennya shandong renke sebenarnya diharapkan dihubungkan dengan display, plc dan alarm buatan internal mereka semuanya. Sehingga ini yang menyebabkan sedikitnya resource internet yang membahas sensor ini.


Berikut ini adalah parameter yang benar dari alat ini :

  • Kabel Coklat : VCC 10-30 volt (typical 24 volt)
  • Kabel Hitam : GND
  • Kabel Kuning : RS485 A
  • Kabel Biru : RS485 B
  • Baud Rate : 4800 bps (awas salah)
  • Protokol : Modbus RTU
  • Default ID : 1
  • Range suhu :  0 -200 Celcius


Untuk melakukan pembacaan melaui PC maka perlu disiapkan berupa converter RS485 to USB dan software pembaca data modbus seperti radzio atau serial terminal yang pernah saya bahas disini




Untuk melakukan pembacaan data suhu, maka perintah yang diberikan adalah function code 03 (read holding register), dengan alamat memory 0000h atau 0001h. Jadi rincian kode modbusnya seperti berikut :


01 03 00 00 00 01 84 0A

01     =  Alamat device id sensor
03     =  Perintah baca holding register / function 03
00 00  = 2 byte alamat address memori (0)
00 01  = 2 byte panjang data yg diharapkan ( 1 data saja)
84 0A  = Checksum / CRC 16 modbus


Sedangkan jika data dikirmkan dengan benar, maka reply yang didapat seperti  berikut :


01 03 02 01 16 38 1A

01     =  Alamat device id sensor
03     =  Reply holding register / function 03
02     = Data suhu ber-format 2 byte 
01 16  = 2 byte data suhu
38 1A  = Checksum / CRC 16 modbus


Data yang diberikan oleh sensor suhu ini berupa hexa 2 byte yang diterjemahkan menjadi 0x116 atau desimal 278. Artinya suhu yang diukur adalah 27.8 Celcius. Dapat dilihat dari hasil capture radzio dibawah ini.





Di tulisan selanjutnya saya akan mencoba melakukan pembacaan sensor  Suhu RS-WD-HW-N01 menggunakan arduino.
Share:

Rabu, 12 Maret 2014

Pengalaman Mendesain Sistem Sensor dengan Modul Siap Pakai




Sekitar 10 tahun yang lalu ketika saya baru saja lulus kuliah, mengikuti kata hati yg masih "idealis" untuk mencoba bekerja sesuai bidang keahlian yaitu dibidang elektronika. Tak lama berselang  saya pun diterima untuk bekerja di sebuah pabrik perakitan komponen elektronika di sidoarjo. Apa yg saya dapatkan disana adalah ilmu yang sangat bermanfaat walaupun saya tidak menghabiskan setahun bekerja disana. Ilmu yg saya dapatkan adalah automasi mesin-mesin produksi dilakukan dengan komponen berupa modul sensor dan kontrol siap pakai buatan pabrikan yang sudah tidak asing lagi seperti omron, autonics, dan lain sebagainya. 



Pada awalnya ketika masih dalam masa orientasi saya ditugaskan untuk berkeliling lingkungan pabrik dan melihat proses produksi. Pemikiran saya cenderung meremehkan sensor-sensor dan kontol siap jadi dengan otak saya yang masih diliputi idealisme "... begitu saja harus beli mahal-mahal, cari di pasar genteng saja pasti bisa dirakit ...". Fiuuuhhh ternyata saya salah ketika saya diminta untuk merancang automasi sebuah mesin feeder komponen sebelum di laser marking dan yang terjadi adalah alat saya selesai dalam 3 hari sedangkan anak maintenance yg hanya lulusan STM merakit modul siap pakai hanya dalam waktu 3 jam. Dan inilah yang membuka pemikiran saya bahwa kadang-kadang suatu sistem automasi tidak perlu dirancang dari nol !





Perselingkuhan saya dengan modul kontrol siap pakai tak berlangsung lama karena kemudian hampir 10 tahun saya berada di dunia telco yang sangat jauh dari bidang kontrol dan automasi. Sampai suatu hari saya dihubungi oleh pembaca blog yang ingin melakukan modifikasi terhadap dump truck yang dimilikinya. Di "culiklah" saya ke workshop pabrik ini dan ternyata yang diinginkan adalah alarm saat dump truck mengangkat bak nya sehingga operator yang terkadang lupa akan mendapatkan warning sebelum bak kembali ke posisi awal. Ahh ini mudah saja tinggal memakai limit switch, begitu awal pemikiran saya. Dan saya kembali salah karena muatan truck yg bersifat korosif akan merusak switch pada akhirnya. Dan kemudian pilihan muncul pada sensor optik berupa LED INFRA dan PHOTOTRANSISTOR. Sayangnya saya hanya diberi waktu 1 hari saja !



Sampai dirumah otak serasa mau pecah dan untung saja pengalaman dipabrik dulu itu membawa saya mencari di mbah google tentang supplier sensor siap jadi dan ternyata tidak jauh-jauh ketemunya yaitu di pusat alat teknik di jl. semarang  / raden saleh surabaya dan  pilihan saya jatuh pada sensor photoelectric keluaran autonics BA2M series. Sensor ini akan memberikan respon saat ada halangan atau tidak dengan jarak deteksi sekitar 2 meter. 



Langkah selanjutnya adalah membeli relay 24 volt karena truck menggunakan aki 24 volt. Bagaimana dengan alarmnya ? Berhubung ingin membuat tanpa menggunakan komponen diskrit larilah saya ke pusat otomotif di kedungdoro surabaya dan membeli flasher untuk lampu sein. Yang saya tidak ketahui ternyata flasher yg umum dijual untuk truck masih menggunakan flasher thermal yang prinsipnya akan memutus-sambung lampu sein berdasarkan prinsip bimetal yg akan melengkung dan memutus hubungan beban ke aki. Tapi harus diingat bahwa flasher ini tak akan berfungsi kalau bebannya kecil karena arus yg kecil tidak akan memanaskan bimetal didalam tabung flasher. Akhirnya saya harus membeli lampu 24 volt...dan saat itu waktu sudah beranjak  malam , toko di kedungdoro pun telah berubah menjadi lapak nasi bebek !



Tidak kalah akal saya berpikir bahwa beban ini bisa digantikan dengan resistor. Jika rating dari flasher menunjukkan 25 watt maka saya membutuhkan sekiranya  dengan rumus P=V x I  , maka dengan rumus ohm didapar nilai resistor sekitar 20 ohm. Dan patut diwaspadai karena arusnya tinggi maka resistor akan panas sehingga harus dalam rate watt yang lumayan sekitar 5 watt. Sensor akan dihubungkan pada coil relay (sesuai gambar koneksi sensor di gambar sebelumnya) dan kemudian secara SPDT (single pole dual throw ) akan memilih flasher (warning bak terbuka) atau indikator bebas jalan (bak sudah tertutup).

Voilaa...berhasil dengan sukses ketika di test dilapangan walau dengan perbaikan berupa panas berlebih dari resistor yang cukup melelehkan casing plastik murahan yang saya pakai. Solusinya adalah diakali dengan meletakkan resistor di luar. 

Bagaimana dengan pengalamanmu ? ayo share di komentar dibawah yaaa....

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (75) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (2) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika