Perjalanan hidup sang penulis blog ini memang rada-rada mirip film korea, sketsa komedinya cukup banyak muncul di latar belakang cerita yg mellow menye-menye, begitu juga marah emosi ala oppa "issshhh sipaall", terlalu lebay mungkin bagi beberapa orang, tapi jangan salah ada juga kisah ironi dan juga diwarnai cerita yg menunjukkan kegigihan hidup ala perang korea.
Terlintas ingatan anak umur 6 tahun di tahun 1986, saat itu Ellyas pical sang petinju legendaris baru saja menang melawan petinju korea jo do chun, waktu itu nontonnya di rumah paman yang kebetulan sedang "mlaspas" sanggah kemulan (tempat sembahyang). Saat itu sang pandita memercikkan air suci ke kepalaku dan seraya berkata " kamu mirip orang korea !" Mungkin omongan orang suci ini didengar oleh tuhan dan 20 tahun kemudian saya bekerja bersama orang korea dan hingga kini masih membekas sifat-sifat gigihnya ras kuning yang rada "kasar" menurut beberapa orang.
Nah kan, bener kata bapak ida pedande tahun 86 itu, saya mirip orang korea... Bangga bisa mejeng di depan jalanan kota suwon tahun 2008. Kisah ini merupakan insert coin pertama saya di kehidupan sampai akhirnya game over episode bersama sajangnim di 2013, mungkin terlihat prematur namun lumayan ada hikmahnya ketika harus di PHK dan menggunakan kesempatan insert coin ke-2 kalinya untuk re-spawn lagi di game dengan map yang berbeda.
Duhh kalau inget coach indra safri dan evan dimas pasti terbayang momen mereka mengalahkan team u-19 korea di GBK tahun 2013 dan senin paginya saya menerima kenyataan pahit membuka amplop surat pemecatan di kantor. Ironi nya cuman hepi ketika nobar di warkop yang hanya berselang gak sampe 10 jam menjadi kesedihan yang menyayat hati...hikss hiksss
Kisah insert coin ke dua kalinya ini cukup berhasil karena membawa saya ke pengalaman menjadi pengusaha kecil yang cukup mendatangkan banyak ilmu-ilmu tak terduga. Mulai dari mengatur pajak, pengelolaan resource dan manajemen karyawan, penanganan konflik masyarakat dan banyak lagi selain paling utamanya adalah penghasilan yang dibilang stabil sampai bisa menggaji belasan karyawan di sebuah kantor yang cukup asri. Tapi pandemi membuat semuanya harus unplug the cord - power off dan terpaksa berdiam diri menunggu pandemi berakhir. Inilah momen Game Over ke-2 kalinya yang terpaksa dan harus menunggu momen yg tepat untuk insert coin yang ke-3 kalinya !
Kembali ke akar saya yang seorang engineer elektronika - mikrokontroler, inilah yang saya lakukan di era pandemi itu, kembali belajar hal-hal yang mungkin asing di telinga namun untungnya masih bisa nyambung di umur 40-an. Dan blog inilah tempat saya curahkan semua hal yang telah saya pelajari sembari mengobati kesepian karena tak ada lagi gurauan para karyawan di kantor yang harus saya tutup dan pindah ke lokasi yang lebih kecil. Momen ketika tutup inilah mengharuskan saya insert coin untuk ke-3 kalinya di 2021.
Dan berhasil ! Insert coin ke tiga kalinya ini map nya berubah di lingkungan kampus Universitas Negeri Surabaya - Fakultas Vokasi - Prodi D4 Teknik Listrik. Program praktisi mengajar memang banyak membutuhkan praktisi dan saya sebagai orang yg "mengaku" praktisi yang yahh lumayan lahh, diundang oleh bapak Widi Ariwibowo selaku dosen Unesa untuk mencoba berpartisipasi. Walau akhirnya gagal di seleksi nasional praktisi mengajar namun tenaga saya masih dibutuhkan di kelas mikrokontroler. Lumayan lah kini otak saya disibukkan dengan ide-ide penelitian mengenai teknologi Kontrol-IOT-AI dan sel-sel otak saya, synapsisnya berhasil renew kembali.
Kisah kegigihan ala series drama korea ini berlanjut ketika di tahun ke empat, saya diundang untuk mengajar di kelas kolaborasi sebagai praktisi, di kampus yg lokasinya tidak jauh dari rumah masa kecil saya di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja - Fakultas Teknik dan Kejuruan - Prodi Teknik Rekayasa Sistem Elektronika. Mungkin terlihat simple mengajar kuliah dasar anak semester 1 namun mimpinya sangat besar ingin berbagi ilmu elektro di masa yang akan datang, sehingga mahasiswa baru ini memiliki gambaran kedepannya akan menghadapi hal apa saja. Tidak seperti ketika saya kuliah dulu, teringat saat semester 3 saya merasa salah masuk jurusan, kenapa? Karena kecewa harus menghadapi kuliah teknik elektro yang FULL MATEMATIKA ...Kapan nyoldernya ?
Sebagai penutup tulisan, saya sertakan video mengajar saya yang mungkin akan membuat mengantuk (karena semi mendongeng) dan siapa tahu ada yang berani mengundang saya untuk mengajar di manapun, smk-sma-kampus, hayuk aja selama masih ada dalam koridor elektronika digital.