Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Senin, 08 Maret 2021

Kenangan Lama Dengan Kabel Antena Pipih Tahun 80an



Jika anda berkunjung ke rumah kakek yang punya antena TV jadul tahun 80an, kemungkinan besar antena tersebut menggunakan kabel pipih yang belum pernah kamu lihat di tempat lain. Kabel "twin-lead" 300-ohm ini populer di tahun 1980-an karena murah produksinya dan mudah pemasangannya. Namun, akhirnya digantikan oleh jenis kabel koaksial yang kini dapat dilihat di mana-mana.


Sejujurnya, kabel pipih sangat cocok untuk antena VHF karena karakteristik impedansinya dan kalau dilihat dari seberapa baik sinyal TV “mengalir” melalui kabel, ini cukup mirip dengan impedansi pada antena itu sendiri. Untuk menggunakan kabel koaksial , antena menggunakan peralatan yang disebut "balun" yang mengubah impedansi 300-ohm antena menjadi impedansi 75-ohm kabel koaksial. Balun juga dulu cukup mahal, yang merupakan alasan lain orang tidak menggunakan koaksial kabel. Hari ini harganya sangat murah.




Jaman ketika siaran TV tahun 80an hanya terdapat 1 sampai 2 saluran TVRI di jalur VHF, maka antena yang akan ditemukan adalah seperti gambar diatas. Meskipun kabel pipih dengan isi ganda cukup bagus untuk sinyal antena VHF, kabel ini sepenuhnya tidak tertutup dan rentan terhadap gangguan dari ponsel yang jelas tidak perlu dikhawatirkan oleh orang-orang di tahun 1980-an. Namun hari ini… kamu memang perlu khawatir tentang hal itu dan juga mungkin perlu khawatir tentang kerusakan akibat sinar matahari yang telah meradiasi kabel selama 30 tahun lebih akibat paparan langsung terhadap kabel  lama di rumah kakek.





Biasanya ayah berpesan, jika barang kakek tidak rusak ... jangan perbaiki, bisa marah kasian sudah sepuh kalau di utak-atik.Tetapi kemarin di rumah kakek saya melihat gangguan  pada gambar TV  saat menonton sinetron favorit. Saya gatel dan ingin mengganti Antena TV kakek dan mengganti instalasi dengan kabel koaksial. 


Namun saya mendapatkan kabelnya ditanam di dinding. Kakek melarang saya ribut-ribut diatas plafon dan solusinya saya ganti coaxial dengan balun converter (seperti gambar diatas) untuk menyambungkan antena baru namun dengan masih menggunakan kabel pipih. Ini akan memberikan hasil yang jauh lebih baik, termasuk sinyal yang lebih kuat dan kemampuan untuk membagi sinyal dengan mudah ke beberapa TV. Kamu bahkan mungkin dapat menggunakan kembali beberapa kabel sisa perusahaan kabel untuk tujuan ini.


Kabel koaksial adalah jenis kabel listrik yang terdiri dari konduktor dalam yang dikelilingi oleh pelindung konduktor konsentris, dengan keduanya dipisahkan oleh dielektrik (bahan isolasi); banyak kabel koaksial juga memiliki selubung atau selubung luar pelindung. Istilah "koaksial" mengacu pada konduktor dalam dan pelindung luar yang berbagi sumbu geometris.


Kabel koaksial adalah jenis saluran transmisi, digunakan untuk membawa sinyal listrik frekuensi tinggi dengan rugi-rugi rendah. Ini digunakan dalam aplikasi seperti saluran telepon, kabel jaringan internet broadband, bus data komputer berkecepatan tinggi, sinyal televisi kabel, dan menghubungkan pemancar dan penerima radio ke antena mereka. Ini berbeda dari kabel berpelindung lainnya karena dimensi kabel dan konektor dikontrol untuk memberikan jarak konduktor yang konstan dan presisi, yang diperlukan agar dapat berfungsi secara efisien sebagai saluran transmisi.


Kabel koaksial digunakan pada tahun pertama (1858) dan setelah pemasangan kabel transatlantik, tetapi teorinya tidak dijelaskan hingga tahun 1880 oleh fisikawan, insinyur, dan matematikawan Inggris Oliver Heaviside, yang mematenkan desain pada tahun itu (paten Inggris No. 1.407) . 



Kabel koaksial pendek biasanya digunakan untuk menyambungkan peralatan video rumah, dalam pengaturan radio orari / HT. Meskipun sebelumnya umum digunakan untuk mengimplementasikan jaringan komputer, khususnya Ethernet ("tebal" 10BASE5 dan "tipis" 10BASE2), kabel twisted pair telah menggantikannya di sebagian besar aplikasi kecuali di pasar modem kabel konsumen yang sedang berkembang untuk akses Internet broadband.


Kabel koaksial jarak jauh digunakan pada abad ke-20 untuk menghubungkan jaringan radio, jaringan televisi, dan jaringan telepon Jarak Jauh meskipun ini sebagian besar telah digantikan oleh metode selanjutnya (serat optik, T1 / E1, satelit).


Koaksial yang lebih pendek masih membawa sinyal televisi kabel ke sebagian besar penerima televisi, dan tujuan ini menghabiskan sebagian besar produksi kabel koaksial. Pada 1980-an dan awal 1990-an kabel koaksial juga digunakan dalam jaringan komputer, terutama di jaringan Ethernet, di mana kemudian pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an digantikan oleh kabel UTP di Amerika Utara dan kabel STP di Eropa Barat, keduanya dengan konektor modular 8P8C.


Impedansi paling umum yang banyak digunakan adalah 50 atau 52 ohm, dan 75 ohm, meskipun impedansi lain tersedia untuk aplikasi tertentu. Kabel 50/52 ohm banyak digunakan untuk aplikasi frekuensi radio dua arah industri dan komersial (termasuk radio, dan telekomunikasi), meskipun 75 ohm umumnya digunakan untuk siaran televisi dan radio.




Kabel coax sering digunakan untuk membawa data / sinyal dari antena ke penerima — dari parabola ke penerima satelit, dari antena televisi ke penerima televisi, dari tiang radio ke penerima radio, dll. Dalam banyak kasus, kabel coax tunggal yang sama membawa daya ke arah yang berlawanan, ke antena, untuk memberi daya pada penguat noise rendah. Dalam beberapa kasus, satu kabel coax membawa daya (searah) dan data / sinyal dua arah, seperti di DiSEqC.

Share:

Rabu, 03 Maret 2021

Kewajiban Pelaporan Pajak Untuk Pekerja Bebas Seperti Tukang Parabola - Bagaimana Caranya ?

 



Pelaporan pajak merupakan salah satu bentuk kepatuhan warganegara dalam memenuhi kewajibannya sebagai WNI. Sebagaimana pada umumnya setiap orang di negara Indonesia yang bekerja dan memiliki cukup rasa ikut mensukseskan pembangunan, maka membayar pajak adalah salah satu bentuk ikut bela negara, tidak harus berperang lhooo...

Namun tukang parabola seperti saya ini mau makan saja susah, apalagi membayar pajak? Kejam ya negeri ini..masyarakat kecil kena pandemi disuruh bayar pajak....Eiiitt jangan salah paham, kita tidak akan dikenakan pajak kok, hanya diminta jujur dalam melaporkan hasil dari pekerjaan kita, dan nantinya akan dikenakan pajak FINAL sesuai penilaian orang pajak, dan umumnya akan GRATIS apabila bernilai dibawah 60 juta rupiah. Itupun ada kemudahan  dalam masa pandemi ini dimana pemerintah menghilangkan kewajiban pajak para pekerja bebas sampai nilai 200 juta rupiah. 

Bagaimana cerita nya itu kok bisa ada babak final seperti nonton bola segala ? Ikuti cerita saya yaa...


Saya memiliki NPWP sejak bekerja di kantoran puluhan tahun yang lalu, dimana sebagai karyawan tidak perlu pusing mengurus perpajakan karena akan diurus bagian administrasi. SPT atau Surat Pelaporan Pajak Tahunan saat itu hanya menuliskan pada kertas, jumlah harta dan ikuti saja sesuai arahan dari kantor. Semenjak internet mulai umum digunakan maka kini pelaporan tidak menggunakan kertas lagi, namun menggunakan website https://djponline.pajak.go.id/account/login sebagai alamat yg dituju. Tentunya harus mengurus terlebih dahulu aktivasinya dikantor pajak terdekat (EFIN).




Saat saya mengalami pemutusan hubungan kerja, bergabunglah beberapa teman ex sekantor mendirikan sebuah perusahaan kontraktor. Sampai 5 tahun masih beruntung mendapatkan pekerjaan diberbagai instansi, sehingga pelaporan pajaknya ikut ke PT yang saya dan kawan-kawan dirikan, gak jauh beda seperti pelaporan SPT PPH 21 saat kerja ikut orang korea dulu itu. Namun sebelum pandemi kami memutuskan untuk men-nonaktifkan perpajakan sesuai arahan petugas pajak, karena proyek kami terlalu kecil untuk dikatakan LABA dan malahan bisa dicurigai penggelapan penghasilan. Jadi saat itu memang banyak pekerjaan yang dibawah tangan, proyek tanpa pajak jelas yang kemudian hasilnya dibagi secara langsung ke karyawan lepas harian.


Jadi saat pelaporan pajak 2020 saya masih melapor SPT PPH 21 seperti biasa, namun kebingungan melanda saat tahun 2021 karena status perpajakan saya menjadi pekerja bebas, seperti yang tampak pada profil saya di halaman dashbord :


Yang dikenakan ke saya adalah pph 25/29 yang bersifat FINAL, artinya pajak dikenakan sesuai pengakuan saya ke orang pajak (tentunya dicek juga keuangan saya di bank). Apakah saya tutup atau nonaktifkan saja ya seperti NPWP perusahaan saya yg terdahulu? Hmmm..akhirnya saya mencari kebeberapa sumber di internet - youtube - blog dan lain sebagainya sehingga saya Pede untuk mengisikan SPT saya seperti langkah berikut ini :


1. Unduh E-form dan IBM Viewer pada halaman LAPOR



Jangan lupa untuk meng Instal IBM FORM Viewer nya ya, karena file nya hanya bisa jalan menggunakan software tersebut. PIN akan dikirmkan ke email yang terdaftar, berguna saat melakukan verifikasi submit laporan SPT di akhir bagian pengisian.


2. Isikan daftar Kekayaan, Hutang, dan Daftar Susunan Keluarga



Saat dulu mendirikan perusahaan dan buta mengenai perpajakan, saya mengikuti kursus perpajakan di suatu lembaga dan sempat diberikan penjelasan bahwa pelaporan HARTA pada SPT sebaiknya jujur bahkan melebih-lebihkan pun tidak apa-apa. Tujuannya untuk memberikan kesan anda orang mampu sehingga saat ada audit tidak perlu mengarang cerita ke petugas pajak , harta ini kok tidak pernah dilaporkan di SPT ?  

Kenapa begitu? Karena menurut konsultan tadi, akan lebih mudah mengaku ke auditor pajak bahwa anda telah menjual barang yang tercatat pada SPT beberapa bulan yang lalu, ketimbang membuktikan asal uang pembelian Mobil BMW yang tidak tercatat pada SPT. 

Ini juga menurut konsultan pajak tersebut, akan menguntungkan kita apabila ternyata ada dana besar  sempat masuk ke rekening, dan terendus oleh perpajakan. Ini akan cukup memudahkan crosscheck orang pajak ketika di SPT terakhir tercatat anda memiliki rumah seluas 2 hektar. 



3. Mengisi Pencatatan Bruto Pada Lampiran III






Kita akan mengisikan "pencatatan" penghasilan bulanan dalam tahun yang akan dilaporkan melalui PP46/23. Ini akan memudahkan pembukuan manual yang kita buat sendiri, tanpa harus diaudit oleh akuntan publik. Sehingga jangan lupa centang kotak pada lampiran III no 16, sehingga tombol biru paling atas pp46/23 muncul dan bisa diklik.



Isikan penghasilan bulanan dari januari - desember dan juga langan lupa NPWP kita sendiri di kolom NPWP. Kita juga perlu membuat file excel dari penghasilan bulanan seperti contoh berikut ini :




Nilai 0.5% merupakan pajak Final untuk UMKM yang memudahkan untuk pemotongan. Nilai peredaran bruto ini seyogyanya harus diisi dengan jujur karena Dirjen Pajak kini berhak membuka pembukuan pada rekening bank kita. Jadi jangan main-main ya...



Jangan lupa untuk menyimpan file excel ke dalam format pdf yang akan diperlukan sebagai attachment di bagian pengiriman / submit.


5. Isikan potongan pajak sesuai status perkawinan dan jumlah anak


Setelah pengisian laporan peredaran bruto, 2 buah lampiran kita akan skip, kalau mau dilengkapi ya terserah anda,karena bagi saya itu merupakan bagian bagi mereka yang menggunakan pembukuan yang diaudit akuntan. Lanjut saja sampai bagian utama dan kita akan mengisi bagian potongan PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK. TK= Tidak kawin, K= Kawin, KII = Bojo loro ...Isian dibawahnya berupa dropdwon menu jumlah anak. Nilainya jika anda baru kawin dan belum punya anak adalah 58.500.000 . Nilai ini akan mengurangi kewajiban pajak Final yang 0.5 % dari penghasilan bruto di tahun pajak yang dilaporkan. Sehingga TIPS & TRICK nya adalah usahakan Bruto peredaran uang di usaha kita jika dikalikan 0.5% tidak melebihi PTPK yang saya maksud tadi.



Jangan lupa scroll kebawah dan isikan tanggal pelaporan pajak anda karena ini sering kelupaan.


6. Lampirkan peredaran Bruto dan Submit 




dibagian akhir ini lampirkan bukti peredaran uang Bruto yang telah kita buat sebelumnya, dan jangan lupa memasukkan kode VERIFIKASI yang telah di email. Jika sukses, maka akan mendapatkan email bukti lapor pajak sebagai berikut:





Dimasa pandemi ini banyak kemudahan perpajakan yang diberikan oleh pemerintah dan kita sebagai wajib pajak yang baik dapat memanfaatkannya. Jadi semoga anda dapat tercerahkan dan segera melaporkan SPT TAHUNAN anda sebagai Waga Negara Indonesia yang baik.

Share:

RCTI sejak awal berdiri 1989 merupakan siaran TV berbayar, mau tahu kisahnya ?

Pada 1986, pemerintah menerapkan kebijakan langit terbuka atau open sky policy dengan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. Km/49/PL.104/MPPT-86 tanggal 20 Agustus 1986. Dengan kebijakan ini, masyarakat diperbolehkan memakai antena parabola untuk menangkap siaran televisi selain TVRI. Kebijakan ini menjadi pondasi awal bagi industri televisi swasta Indonesia.


Pada 21 Agustus 1987, Bambang Trihatmojo, Peter Sondakh, dan Peter Gontha mendirikan stasiun televisi swasta pertama di Republik Indonesia, Rajawali Citra Televisi Indonesia atau RCTI di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Izin siaran RCTI diperoleh pada 1 Januari 1987. Kompleksnya mulai dibangun pada 23 Juni 1988 dan siaran percobaan dimulai pada 13 November 1988 dan menjadi siaran televisi swasta pertama di Indonesia. 




Siaran percobaan dapat disaksikan oleh semua pemilik televisi di Jakarta sampai 20 November 1988 dan setelahnya, mereka diharapkan memasang dekoder agar dapat menonton RCTI yang digratiskan dari iuran bulanan sampai Maret 1989, cukup membayar untuk dekodernya saja. RCTI memulai siaran resmi setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 Agustus 1989, bertepatan dengan 27 tahun sejak TVRI memulai siaran perdana. Pada mulanya, hanya mereka yang memiliki dekoder saja yang dapat menyaksikan siaran RCTI. Untuk memperoleh dekoder, masyarakat pada waktu itu dikenakan harga Rp131.000 (setara dengan Rp1.697.452 pada 2018 disesuaikan dengan inflasi) dan iuran bulanan sebesar Rp15.000 - Rp30.000 (setara 200-300 ribu pada masa sekarang).




Sejak ada siaran RCTI, bioskop sepi pengunjung. Menurut Manajer Bioskop Galaxy Group Doso Wardoyo, bahkan ada satu pertunjukan film  yang hanya ditonton 37 orang. “Rata-rata merosot 50 persen,” kata Doso, 4 September 1990. Ia menjelaskan fenomena itu berlangsung di seluruh bioskop grup perusahaannya di Bogor.


Selain itu, diperoleh keterangan juga dari pemilik rental kaset video “Irama Nusantara”, Faruk Sungkar. Jumlah penyewa kaset video juga turun sampai 50 persen. Hal itu juga diamini Ketua Pengedar Video Kabupaten dan Kotamadya Bogor Edward Saputra. Ia pun melakukan verifikasi data pada 35 rental di Bogor untuk keterangan lebih lanjut.


Hadirnya RCTI juga meningkatkan pemasaran antena UHF (Ultra High Frequency), juga televisi berwarna. Soalnya pada saat itu, mayoritas TV di rumah-rumah warga masih hitam-putih. Pedagang pun ramai-ramai menaikkan harga sampai Rp 30.000 padahal dulu banderol antena UHF hanya sekitar Rp 12.500. Sementara pesawat televisi berwarna dengan ukuran 14 inci makin laris. Meskipun warga harus membayar Rp 500.000-an per unit.


Berikut ini dokumentasi siaran perdana - trial RCTI minggu 13 November 1988 yang hanya dapat ditangkap di wilayah jakarta dan sekitarnya.



Share:

Senin, 01 Maret 2021

Nex parabola / Matrix Garuda Mengganti Discovery Group dengan FOX Group mulai 1 Maret 2021

 



Entah ini menjadi kabar gembira atau tidak, karena bagi saya penulis blog ini,  alasan pasang parabola dan menonton matrix garuda / nex parabola bukan karena saya pencinta LIVERPOOL saja, tapi karena ada saluran favorit HITS yang menampilkan film-film jadul tahun 70-80 an di layar TV. Jadi sedih juga berpisah dengan Laura, Marry, Pa Charles dan Ma caroline - keluarga Ingals yang bersahaja di Desa Walnut Groove. Sejak 2018 HITS selalu memperbarui season serial little house on the prairie dan sekarang sudah sampai ke season 9 dimana laura sudah menikah dan menjadi guru. Jadi akan ada ritual yg hilang bagi saya, karena selama 2 tahun ini, tiap akhir pekan  HITS menyajikan secara marathon 5 episode film seri yg dulu di TVRI kami kenal dengan Film Laura.




Yahh..mungkin sasaran pasar dari Nex parabola yg mengakuisisi Matrix Garuda tahun 2020 lalu , menyasar anak muda dimana yg ditonjolkan adalah film dari FOX Group dan yang paling bahagia mungkin para anak-anak yang mendapatkan sajian kartun baru di saluran Disney Channel dan Disney junior. Apa saja yang berubah ? Bisa dilihat pada table berikut :




Kembalinya FOX SPORTS menjadi sedikit pengobat rindu akan tayangan sports selain sepakbola, dimana dulu sebelum tahun 2019 Matrix garuda merupakan favorit untuk segala jenis olahraga dengan harga yang cukup murah meriah. Ada bein sports juga dengan hampir semua Liga sepakbola besar hadir kala itu. 






Jadi dengan kehadiran FOX group menjadi pertanda baik bahwa Nex Parabola serius juga mengambil pasar parabola C band dan Ku band, dan semoga salurannya dapat seramai saudaranya di OTT yaitu vidio dot com.

Share:

Selasa, 09 Februari 2021

I Wish The World Would Restart in 2019 - Then it Happens ! Do i have Psychic Power ?


In a broken and limited english of mine, i will try to write on how i become a 'psychic' by predicting there will be a restart of all earth last year. Or maybe not ? Maybe i was only being overwhelmed by the fear of falling into a deep crisis, doubt and anxiety , triggered by Indonesian business style and the bureaucracy with it's toxic hanky panky corruption. But it is a common secret among business in this archipelago, even my closest friend whom i knew since teenager ,which he was a honest student, has now become a grown man as greedy as others.




I hate it so much to see someone cheating on exams day, the root of it can be seen when i was in 3rd grade, when my math exams got 98 out of 100 marks, while my friend who then became 1st rank on that semester, got perfect 100. He cheat on me by saying " hey this math exam is difficult, will you share me the answer of question number 10 ?" And as i felt all the math exams was not that hard then i gave him the answer, and as i remember it was a disappointment for me. I turned into the enemy of the class by becoming an asshole that will raise hand and speak loudly " Miss Teacher ! Someone is cheating !"



As an electronics designer i love to make things working in perfectly order by simply writing the best code i could. Reset it when it is going to be hang and re-write the code. The nature of it imprint on my deepest consciousness as i always has a tendency to see the reset button in everything. Moreover when i was so incepted by Nolan's movie Inception, I wish i could awake form dreaming by throwing my self into a river. No that is suicidal and i am not that brave to do such thing but somehow it was creating a self believe that there is a shortcut exit button like CTRL+ALT+DEL. And the truth was in 2019 i had a strange wish that the world ( or my world) should restart and re-write the code.


And what a surprise ! it all come true in 2020 ? Did i just became a psychic ? I can predict things now and the world has pushed it own button. Or it just because there are so many others just wishing as i did last year ? Who knows and so do i in 2020 stranded in uncertainty of the world's covid 19 pandemic. But one thing for sure that now i can start re-write the code of my life! Yeeeeeaaaaahhh !


And one thing for sure that in the time of crisis the best way to react is doing no resistance, acceptance and defenselessness. All of it called as "The Law of Least Effort" . Wish me luck friends !


Share:

Senin, 08 Februari 2021

Kabar Gembira RCTI-MNC-GTV kembali hadir di channel 41 TV Digital Surabaya

 


Sesuai janji seorang rekan teknisi di stasiun transmisi relay RCTI di surabaya, bulan februari 2021 akan kembali hadir siaran digital dari grup televisi kesayangan banyak pemirsa TV di Indonesia yaitu MNC GROUP. Berdasarkan pengamatan minggu 7 februari 2021 siaran percobaan telah dilakukan pada gelombang UHF 41 atau 634 Mhz. Ini merupakan frekuensi lama yang dipakai MNC group saat mengudara di tahun 2013-2014 sebelum mereka sendiri menjegal usaha migrasi tv digital melalui putusan MA saat itu.



Kita flashback dulu bagaimana sih kejadian hingga tahin 2014 itu membuyarkan migrasi yang seharusnya menjadwalkan 2018 sudah FULL ASO ?


Dikutip dari tempo (2014) -- Migrasi TV digital ini menemui banyak kendala. Hambatan itu datangnya dari perusahaan televisi swasta nasional yang terancam dengan digitalisasi. Teknologi digital akan membuat satu channel televisi analog bisa diisi 6 - 9 program siaran. Dalam skema digitalisasi di Jakarta dan sekitarnya, pemerintah menetapkan ada tujuh channel. Artinya ada sekitar 42-63 program siaran.

Pemerintah memutuskan penyelenggara MUX adalah group besar media yaitu Group MNC (RCTI, Global TV, MNC TV), Group Bakrie (TV One dan ANTV), Group Trans Corp (Trans TV dan Trans7), Group Elang Mahkota (SCTV dan Indosiar), Group Rajawali (RTV dulu bernama B-Channel), dan Group Lippo (BSTV, salah satu produknya Berita Satu). Penyelenggara MUX ini rata-rata memiliki 2-3 program siaran padahal kanal digital berkisar 6-9 slot. Pemerintah mewajibkan penyelenggara MUX membagi kanal digital kepada penyelenggara program siaran lain dengan sistem sewa. Kewajiban inilah yang sulit dilakukan televisi swasta.

Anang mengakui adanya sikap kurang terbuka televisi swasta nasional kepada televisi lokal tunggal dan berjaringan. “Merasa kurang level,” ujarnya. Sikap ini menghambat migrasi televisi analog ke digital yang rencananya mulai bisa dinikmati masyarakat tahun depan. “Kita terus mendorong agar penyelenggara MUX memberika sewa kepada penyelenggara siaran"

Suasana saat diskusi menentang aturan kominfo tentang digitalisasi jaman menteri tifatul sembiring


Sedangkan Kontan co id  pada beritanya tahun 2014 menyebut, terbitnya peraturan baru pelaksanaan Televisi(TV) Digital kembali mendapatkan tentangan dari kalangan pengusaha TV lokal yang tergabung dalam Asosiasi TV Lokal Indonesia (ATVLI).

ATVLI menegaskan, beleid baru TV digital tersebut bertentangan dengan putusan Mahkamah Agung (MA) dan Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Seperti diketahui, akhir Desember 2013 lalu, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No 32/2013 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Secara Digital dan Penyiaran Multipleksing Melalui Sistem Terestrial.

Beleid ini menggantikan Permenkominfo Nomor 22 /2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) yang dibatalkan Mahkamah Agung (MA) pada September 2013 lalu. Saat itu, yang menggugat aturan TV Digital itu adalah pihak ATVLI.

Direktur Eksekutif Asosiasi TV Lokal Indonesia (ATVLI), Jimmy Silalahi, mengatakan, sesuai putusan MA, pemerintah tak bisa melanjutkan proses persiapan menuju era TV Digital.  "Peraturan baru hanya mengganti redaksionalnya saja tetapi prinsipnya ya tetap sama juga," ujarnya.

Ia menyatakan, seleksi TV digital seharusnya berhenti dan tidak bisa dilanjutkan kembali karena bertentangan dengan UU Penyiaran. Menurut ATVLI, dampak putusan MA itu membuat tak ada lagi penghentian siaran atau switch off dari analog ke digital, tidak adanya kelembagaan (Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing) dan tidak adanya sistem zonasi siaran digital.



Praktis hanya TVRI yang terlihat niatnya untuk migrasi, dimana sejak 2010 sudah mengelar MUX digitalnya di berbagai kota. Dan tahun 2014 saat aturan MUX yang zonasinya diperkirakan membunuh banyak tower pemancar milik MNC group dan TV swasta lainnya, maka hilanglah gairah migrasi digital dari pihak TV swasta setelah putusan MA tahun 2014 itu. Namun ini berakhir sudah saat 2020 UU cipta kerja - Omnibuslaw telah membungkus migrasi televisi digital ke produk undang-undang yang lebih paten. Jadi kini siaran TV harus bergegas migrasi digital sebelum akhir 2022, dan dapat dibaca pada tulisan sebelumnya di : https://www.aisi555.com/2020/12/omnibus-law-televisi-digital.html.



Dengan siaran percobaan ini, tinggal hanya NET TV sebagai tv nasional yang belum kembali ke mux lamanya bersama MUX TVRI surabaya. Total ada 23 saluran tv digital di  udara kota surabaya dan sekitarnya.


 

Frekuensi

Nama TV

1

490 MHz

(23 UHF)

1

TV ONE

2

ANTV

2

506 MHz

(25 UHF)

3

MetroTV

4

MetroTV HD

5

Magna Channel  HD

6

BN TV HD

7

BBS TV

3

522 MHz

(27 UHF)

8

Trans TV HD

9

Trans 7 HD

10

CNN Indonesia HD

11

CNBC Indonesia HD

12

Kompas TV

 

4

538 MHz

(29 UHF)

13

SCTV HD

14

INDOSIAR HD

15

O CHANNEL HD

16

MENTARI TV HD

5

586 MHz

( 35 UHF)

17

TVRI SPORT HD 

18

TVRI 3

19

TVRI JATIM

20

TVRI NASIONAL

6

634 MHz

( 41 UHF)

21

RCTI

22

MNC TV

23

GTV





Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230

-Tanaka


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (74) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika