Kamis, 21 Mei 2020
[IOT Ternyata Mudah] GeoPy Sebagai Pengolah Data GIS Paling Sederhana
Setelah berhasil menjadikan Raspberry Pi Zero sebagai broker MQTT Publik saya jadi berpikir untuk melihat resource yg dihabiskan oleh mosquitto pada komputer kecil ini. Dan ternyata masih banyak ruang tersedia untuk pengembangan lainnya , ini tidak berlebihan karena setelah saya kerjakan proyek data logger menggunakan mongoDB seperti yang kita bahas terdahulu disini http://www.aisi555.com/2019/10/iot-menyimpan-data-sensor-lewat-nbiot.html , terasa masih ringan saja bahkan bisa sampai sukses mengirim ke database di cloud.
Data GPS yang alat saya kirimkan melalui MQTT dapat di olah selanjutnya oleh python dan aplikasi GIS lanjutan pada mongoDB atlas. Apakah Raspberry Pi mampu mengolah data Geo menjadi pelaporan seperti gambar diatas ? Mungkin jalan masih jauh kearah sana karena keterbatasan kemampuan tukang solder ini. Lalu paling tidak, saya berkeinginan agar data GPS yg saya punya dapat disimpan menjadi data nama point terdekat atau alamat dari koordinat GPS nya, dan akan saya coba menggunakan kemampuan raspberry pi. Script yg saya bayangkan akan menunjukkan koordinat gambar dibawah ini sesuai dengan nama titik nya dan dapat dilakukan oleh komputer kecil Raspberry Pi Zero.
Langkah pertama adalah mencari plugin dari PYTHON yang bisa mengolah data GPS.
Geopy merupakan library python yang mampu mengolah beberapa GEO API terkenal seperti google, openstreet, baidu, ArcGis dll. Secara default Raspbian telah menginstall python 2 dan 3 , untuk itu lakukan installasi di raspberry pi menggunakan perintah :
pi@raspberry:~ $ pip3 install geopy
Kita gunakan python 3.x agar lebih up to date , dan dari github resmi geopy untuk mengubah koordinat GPS menjadi nama lokasi kita gunakan cara seperti ini :
>>> from geopy.geocoders import Nominatim
>>> geolocator = Nominatim(user_agent="specify_your_app_name_here")
>>> location = geolocator.reverse("lat, long")
>>> print(location.address)
Dari hasil membaca beberapa blog yg membahas GeoPy , Nominatim adalah API gratis walau terbatas yang paling mudah digunakan, untuk itu ayo kita mencoba nya di PC saya dulu sesuai contoh diatas, dan hasilnya saat saya masukkan koordinat tugu pahlawan -7.425808 , 112.737785 ...
Jiiiahhhh koordinatnya salah yang diberikan oleh website tadi...hahahah...cek punya googlemap ahh...Koordinat dari Tugu Pahlawan : -7.245862 , 112.737799 ..dan kita coba ulang..
Ternyata website yg pertama salah posisi 1 angka saja sudah menyebabkan sasaran melenceng jauh. Selanjutnya saya ingin menggunakan MQTT untuk mengirim / Publish data GPS dan kemudian diolah oleh Script Python pada Raspberry Pi untuk mendapatkan nama lokasi dan kemudian dikembalikan secara pPublish dan di Subscribe balik oleh pengirim awal. Untuk itu jangan lupa menginstal library PAHO MQTT pada raspberry pi.
pi@raspberry:~ $ pip3 install paho-mqtt
Script python MQTT sudah pernah saya bahas pada tulisan data logger sebelumnya, dan untuk keperluan kali ini scritnya kira - kira seperti ini :
import paho.mqtt.client as mqtt #import mqtt client
from geopy.geocoders import Nominatim #import nominatim sebagai geocoder
geolocator = Nominatim(user_agent="my-application") #Gratisan Harus Seperti ini
########################################################
def on_message(client, userdata, message): #routine pesan mqtt masuk
print("message received " ,str(message.payload.decode("utf-8")))
print("message topic=",message.topic)
if (message.topic == '/gps'): #jika topik /gps
location = geolocator.reverse(str(message.payload.decode("utf-8")))
lokasi = location.address #ambil lokasi dari geo
print(lokasi)
client.publish("/lokasi",lokasi) #kirim ke topik /lokasi
########################################################
broker_address="localhost"
broker_port=1883
broker_user="usernya"
broker_pass="paswordnya"
print("creating new instance")
client = mqtt.Client("P1") #instance mqtt baru
client.on_message=on_message #attach function ke routine callback
client.username_pw_set(broker_user,broker_pass)
print("connecting to broker")
client.connect(broker_address,broker_port) #connect to broker
#start the loop
print("Subscribing to topic...")
client.subscribe("/gps")
client.loop_forever()
#muter terusss
Jalankan script diatas pada terminal yg terhubung pada raspberry pi, dan buka juga 2 buah terminal (melalui putty dan sejenis) sebagai terminal PUB yang akan mengirim koordinat GPS ke topik /gps dan satunya sebagai SUB yang akan menunggu kiriman nama titik koordinat tadi dari topik /lokasi. Hasilnya seperti ini nih..
Sukses tapi tidak begitu menarik ya sepertinya karena semuanya berbasis teks. Yang menarik pakai apa ya ? Kita manfaatkan SMARTPHONE aja dengan menggunakan aplikasi IOT MQTT PANEL sebagai dashboard komunikasi MQTT paling terjangkau sampe saat ini karena masih GRATIS walau pake iklan. Cari pada play store dan install pada smartphone kamu dan lakukan setup koneksi ke broker yg digunakan.
Kita akan mengirim dan menerima TEKS , jadi kita butuh 2 panel yaitu Text Input dan Text Log.
Dan hasilnya menggembirakan seperti dibawah ini :
Selamat Mencoba
Selasa, 19 Mei 2020
[IOT Ternyata Mudah] Memanfaatkan Raspberry Pi Sebagai Broker MQTT (Mosquitto) Yang dapat Diakses Publik
Beberapa hari terakhir penulis kembali disibukkan dengan project "tertunda" dari tahun 2019 milik seorang teman. Dapat dibilang sedikit beruntung karena penulis pada masa PSBB covid-19 ini mempunyai waktu luang dikarenakan beberapa proyek yg seharusnya masa sebelum lebaran menjadi "sok sibuk" dengan terpaksa di cancel. Tapi live mas gogon - tetap berkreasi adalah pilihan yang terbaik daripada menjadi panik akibat virus yang tak kunjung ketemu vaksin nya.
Masih ingat gambar diatas ? Itu merupakan tulisan saat kawan yg mengajak saya mengerjakan proyek pengolahan data IOT membuat saya giat belajar teori + praktek pengiriman data IOT menggunakan protokol MQTT. Jika pembaca belum sempat memperhatikan ada baiknya menelaah dahulu pada link berikut : http://www.aisi555.com/2019/10/iot-lebih-lanjut-dengan-mqtt.html . Dan sangat terkejutnya ketika bulan mei 2020 saat mengerjakan proyek bersambung tadi, tersadar bahwa server/broker CloudMqtt dot com yg saya sering gunakan, mulai memasang harga dan versi gratisnya dibilang "OUT OF STOCK". Ya saya maklum saja mereka butuh sewa server dan cari untung dan walau akun mqtt saya masih aman dan instance saya masih aktif akan tetapi kualitasnya menurun, putus-putus, dan mungkin ini sebabnya di berikan "meteran" agar terjadi keseimbangan antara penggunaan dan kapasitas server.
Lalu apakah yg harus saya perbuat ? Apakah mencari broker publik ? Dan pilihan tertuju ke sebuah alat kecil yg tergeletak di toolbox pemberian teman tadi, yang ditinggalkan mahasiswanya (seharusnya ikut mengerjakan proyek) akibat kampus lockdown terdampak covid-19. Dan alat itu ternyata raspberry zero W.
Saya tidak akan membahas cara install raspi zero karena sangat umum ditemukan di internet, yang penting saran saya adalah gunakan SD CARD kualitas terbaik yaitu kelas EXTREME dengan kecepatan transfer s/d 100mbps dan lupakan membeli sd card class 10 yang banyak palsunya. Belilah di toko online yg jualan spesialis alat rekam video karena dijamin sudah terpercaya. Saya pilih OS yang paling umum yaitu RASPBIAN. Cara install mosquitto sangat gampang dan juga umum ditemukan dengan googling.
pi@raspberry:~ $ sudo apt install -y mosquitto mosquitto-clients
Jangan lupa untuk menjadikan mosquitto sebagai service sehingga auto start
pi@raspberry:~ $ sudo systemctl enable mosquitto.service
sudah...sederhana seperti itu dan bisa digunakan secara langsung..oh iya untuk mengetahui apakah broker mqtt sudah berjalan gunakan perintah
pi@raspberry:~ $ mosquitto -v
secara default port yang digunakan adalah 1883 dan IP nya berapa ya ? Hayo coba googling sendiri cara menemukan IP dari raspberry kamu. Gampang kok...
dan script arduino kamu cukup dikosongkan username dan passwordnya seperti berikut :
Jika menginginkan MQTT brokernya lebih secure dengan user password, gunakan perintah berikut ini :
pi@raspberry:~ $ mosquitto_passwd -c passwordfile user
nanti akan keluar perintah untuk memasukkan pasword. Nah..gampang begitu masak gak bisa? kalau melihat proyek sebelumnya menggunakan ESP8266 tinggal sambung ke wifi yang sama dan otomatis terhubung dengan mantap.
Untuk melakukan sub dari topik pada raspberry gunakan perintah :
pi@raspberry:~ $ mosquitto_sub -h localhost -u namauser -P password -t TOPIKNYA
Gunakan terminal telnet/ssh lainnya untuk PUBLISH message ke topic agar tertangkap pada terminal sebelumnya
pi@raspberry:~ $ mosquitto_pub -h localhost -u namauser -P password -t TOPIKNYA -m "saya publish pesan"
Lalu bagaimana jika menggunakan modem SIM800 sejenis yang mengakses servernya dari internet ? Cara termudah adalah dengan memanfaatkan PORT FORWARDING dari router wifi dari layanan internet rumahan indihome/mncplay/firstmedia dll. Secara umum langkahnya mirip yaitu mencari IP publik dari router dan melakukan port forwarding ke raspberry pi.
Dengan setting diatas maka IP dari Raspberry yang kita gunakan akan bisa diakses dari luar begitu juga PORT MQTT nya. IP publik ini mungkin saja akan berubah saat terjadi rekonfigurasi dari pusat ISP, modem ter Reset atau lampu mati. Untuk itu agar memudahkan mengingat butuh DOMAIN PUBLIK yg khusus mengarahkan ke IP router kita dari jalur internet menggunakan Dynamic DNS atau DDNS. Salah satu layanan DDNS yang lumayan simple adalah noip dot com seperti gambar berikut :
Jadi pastikan servise DDNS tersedia dan aktif pada router kamu dan selanjutnya secara dinamis akan merubah pada public DNS domain dan IP routernya. Jika router kamu tidak memiliki fasilitas DDNS maka bisa menggunakan akses DDNS melalui aplikasi DUC pada raspberry pi kamu . Googling aja : " Raspberry noip DUC install "
Tuh kan..saya jadi bisa akses alat arduino saya melalui HP dengan koneksi 4G .
Selamat Mencoba
Senin, 24 Februari 2020
Signage Papan Proyek - Display HSE - Memanfaatkan TV Layar Lebar
Display Informasi memanfaatkan TV layar lebar telah kami kembangkan selama hampir 10 tahun dan telah menyentuh banyak aspek ekonomi-sosial, mulai dari pemanfaatan tempat komersial, perkantoran, sekolah bahkan telah merambah ke tempat ibadah dengan pewaktu sholat dimana harga yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dari pihak masjid/mushola.
Seperti pada video dibawah ini, display informasi / signage yg kami kembangkan diminta untuk mempercantik pameran pendidikan di kota surabaya sehingga Televisi layar lebar yang dipajang tidak hanya memutar playlist dari USB tapi bisa menampilkan display suka-suka sesuai desain yang diinginkan saat itu.
Kembali signage yang kami kembangkan mendapatkan kepercayaan untuk mendesain display HSE (Health Safety Environment) untuk sebuah proyek di jakarta dengan desain seperti berikut:
Konfigurasi hardware masih seperti biasa sederhana memanfaatkan Mini PC / Laptop dan semua data yang ditampilkan akan dapat diupdate secara realtime. Monitoring waktu pelaksanaan proyek juga secara otomatis akan berkurang sesuai parameter yang dimasukkan. Video penyuluhan keselamatan kerja juga bisa ditampilkan agar mudah dipahami oleh para pekerja.
Masih menggunakan papan proyek seperti dibawah ini ?
Ganti Segera dan Hubungi kami :
0813-3133-9072
0815-5737-755
Senin, 03 Februari 2020
[Parabola] Solusi Terjebak Mode OTA pada Receiver GOL- Garmedia versi Old
Gempar ! Itulah hadiah buat para teknisi parabola di penghujung bulan januari 2020, yang dulunya pasang parabola ke user dengan varian receiver Garmedia / GOL (Gardiner - Optus - LGsat) versi awal. Permasalahan ini mungkin mirip seperti terjebak OTA ninmedia, tapi setelah penulis mencoba memakai pancingan 22khz generator dan sampai mengolah nilai TP sampai ke angka ekivalen nya ku band, ternyata OTA nya hanya aktif pada hari kamis-jumat yg kurang bersahabat itu. Esoknya sabtu ketika hari telah berganti bulan baru, kegemparan lain muncul dengan masalah OTA pada receiver Nex parabola merah yang juga dikira hang (ternyata proses lambat aja dan teknisi gak sabaran) dilanjut dengan hilangnya beberapa siaran FTV di NINMEDIA menjadi berbayar. Ahhh sudahlah weekend awal bulan menjadi hari pusing bagi hampir semua teknisi parabola seanterno nusantara. Kita sekarang fokus pemecahan masalah terjebak OTA pada receiver GOL OLD.
Sial bagi mereka yg menyalakan receiver GOL nya pada hari kamis-jumat karena akan menemui layar STB mode ON, sedangkan pada layar TV muncul gambar "Collecting Information" yg progress bar nya tidak kunjung bergerak. Saat penulis menerima receiver pada hari senin didapatkan bahwa parameter OTA dari receiver ini berada pada mode C band padahal umumnya pelanggan yang komplain ini memasang pada KU Band.
Akhirnya penulis mencoba merubah parameter C band menjadi ku band dengan rumus :
- TP MEASAT : 12436
- LO ku band : 10600
- Selisih : 1836
- LO C band : 5150
- TP di C band : 5150 - 1836 = 3314
Dan tentunya ku band butuh 22khz generator untuk mengatifkan LO 10600, dan sinyal berhasil muncul. Apakah OTA dapat dilanjutkan ? ooo tidak...ternyata progress tidak jalan juga dan lalu mencoba TP yang lain yaitu 12396 dan PID yg berbeda (1100 dan 1200). Tetap saja tidak berhasil dan ini menandakan OTA sedang tidak aktif di Kvision. Apa solusinya ? Dari Tulisan OM chenlung didapatkan saran seperti ini :
Nah ... pencerahan muncul karena receiver GOL versi OLD memiliki chipset persis dengan matrix sinema yaitu ber chipset ALI dan toolsnya ada beredar dimana -mana . Lanjut aja penulis bongkar dan menghubungkan kabel DEBUG ke pin pada kabel USB to RS232 . Jadi jangan salah menggunakan USB to TTL karena yang berhasil adalah dengan port serial RS232.
Sambungkan kabel dengan konfigurasi kabel seperti pada gambar diatas dan untuk mengetest apakah konfigurasi sudah benar tinggal jalankan software STB Erom upgrade dan lakukan seperti gambar dibawah.
Lanjut klik next dan lakukan reset receiver sehingga jika koneksi kabel rs232 benar maka STB akan masuk ke mode download flash ke eeprom.
Dan tunggu sampai semua data di dump ke komputer (agak lama) dan bersabar adalah kuncinya sampai muncul layar petunjuk untuk melakukan "BURN FLASH" dan proses burning lumayan cepat juga dibanding proses dump di awal.
Dan akhirnya...layar TV menjadi bergairah lagi dengan muncul logo yang diharapkan...
Syukurlah tidak ada perubahan di STB ID yg beberapa teman menyebutkan menjadi FFFFFFF. Dan STB yang saya flash ulang berhasil dengan siaran FTV dari Kvision dapat disaksikan kembali.
Untuk tools dan file recovery dari receiver GOL versi Lawas chipset ALI dapat diunduh disini .
GUNAKAN DENGAN RESIKO SENDIRI PENULIS HANYA MENUNJUKKAN URUTAN DARI PRAKTEK DAN BERHASIL ! KEMUNGKINAN GAGAL ITU ADA !