Seperti menjadi "budak" adsense ....begitu komentar pada sebuah video youtube yang memang sih isinya seperti menertawakan penontonnya, thumbnail dibuat begitu menggoda dengan isi yang sebenarnya kurang cocok dengan thumbnail atau gambar & tulisan headline nya. Tapi itulah kenyataannya dunia per-iklanan melalui media internet dimana perkembangannya sudah berubah menjadi bidang ekonomi baru yang sangat pesat . Kali ini penulis akan bercerita pengalaman berkenalan dengan dunia adsense sejak pertama kali dipercayakan memegang laptop kantor sehingga kini masih menggunakan laptop pinjaman kantor walau ya kantor milik sendiri, karena saya berusaha membedakan harta milik perusahaan dengan harta milik pribadi. Begini ceritanya ....
Internet pada tahun 2000an awal akan sangat berbeda dengan internet 15 tahun kemudian, facebook belum ada, chatting masih pake Yahoo messenger, cari video masih lewat sharing p2p atau torent, dan seterusnya. Tapi yang masih ada dan sepertinya akan menjadi penguasa ekonomi kedepan adalah periklanan di website internet. Ketika penulis masih menjadi seorang kaskuser yg walau tak begitu aktif tapi sempat merekam beberapa cara kaskus mendapatkan revenue dengan memasang iklan dan menyarankan usernya untuk membantu "klik" pada iklan yg ada pada sela-sela tulisan board forum diskusi. Sedangkan media berita online di penuhi dengan iklan gambar dan teks sederhana dan sepertinya pengiklan membayar langsung ke pemilik portal berita tersebut. Disinilah kejeniusan google muncul pada tahun-tahun itu dengan program iklan adwords dimana para pengiklan dan pemilik website dapat berkompromi tanpa harus bekerja extra untuk kesepakatan harga suatu tampilan iklan produk. Layaknya seperti biro iklan lah si google dan semakin seru dengan program pengiklan ADSENSE dimana blog dan website milik pribadi bisa dipasang iklan yang membuat seorang engineer seperti saya ini ikut membuat blog tentang apapun.
Gembiranya penulis karena berhasil mendapatkan verifikasi google dan semakin getol mencari ilmu blogging dan trik-trik mendapatkan klik adsense. Jaman itu sudah ada trik jasa klik iklan sama seperti belakangan ini yg lagi marak dengan aplikasi melihat iklan video aja bisa kaya ! Jadi dulu ada program PTC / PTS...paid to click / paid to surf dimana dengan mengklik iklan maka akan mendapatkan kredit poin. Iming-iming yang lebih dahsyat adanya program referal dan upgrade akun sehingga tiap kali klik mendapatkan pengali sesuai nilai dolar upgrade yg diberikan. Ujungnya ya dapat di tebak ini adalah scam ! Bagaimana dengan para pengguna jasa ini ? Lihatlah gambar berikut ...
Jadi kegembiraan karena sudah bisa mendapatkan pin pencairan uang adsense premature banget, hanya 3 hari langsung dibanned. Walau postcard surat pin google sampai kerumah tapi tak bisa digunakan lagi. Upaya dengan membuat akun baru pun terdeteksi oleh pihak google...dan kembali lah saya ke dunia nyata setelah sebelumnya dengan mimpi penghasilan dari adsense yang lebih besar dari gaji kantoran dan resign dari pekerjaan. Hmmm ..ya iyalah mana bisa dibayar dengan menipu klik iklan gak jelas. Jadi perlu diperhatikan bagaimana ekonomi periklanan bergerak seperti ini:
- Publisher atau pemilik website, konten youtube, aplikasi android dan sebagainya merupakan masyarakat umum yang memiliki kreatifitas sehingga memiliki pengikut , pemirsa dan daya tarik ke dunia maya.
- Pemilik produk ingin menjadikan publisher diatas sebagai tempat mereka menjadi papan banner produk mereka karena semakin banyaknya website, blog , konten yutub yang laris manis dilihat oleh pengguna internet.
- Google memiliki platform Adwords untuk produsen produk dan Adsense untuk publisher dimana google menjanjikan ke produsen iklannya akan ditampilkan sesuai dengan tema website, video dan aplikasi yang tepat sasaran. Publisher dijanjikan akan mendapatkan bagian dari iklan yg dibayar oleh produsen sesuai jumlah view, klik dan ukuran lainnya yg ditentukan oleh algoritma google.
- Klik iklan yang tidak bersesuaian dengan produk yg ditawarkan akan menyebabkan nilai ekonomi iklan tersebut merosot dan sale nya tidak sesuai harapan produsen. Ujungnya produsen menjadi males mengiklankan produknya pada google adwords. Inilah menjadi perhatian serius google dengan selalu melakukan update sistem monitoring transparansi iklan mereka.
Kalau saya tulis flashback nya secara detail akan kepanjangan karena pembahasannya bisa mumet di era tahun 2010an dimana ada sistem metrik google melalui pagerank , backlink, dan sebagainya. Yang saya ingat adalah seorang teman yang tiba-tiba menjadi super kaya selama beberapa tahun diawal 2010an dengan bisnis "beternak domain" nya, jualan backlink, dan berburu pagerank. Ujungnya dapat ditebak google tidak menyukai iklan mereka dijadikan cenderung tidak "tepat sasaran" dan bisnis teman saya ini tewas beberapa tahun berikutnya.
2018 saya diampuni ! Kaget karena tiba saja menu adsense muncul di smartphone saya dan mulailah menyusun strategi bagaimana bertindak jujur pada google. Dan ternyata tidak perlu trik apa-apa cukup mengikuti apa yg ada pada help petunjuk pada halaman google adsense. Jadi sangatlah BULLSHIT yang dituliskan pada buku "cara kaya lewat adsense" yang berjejer di gramedia itu. Kalaupun adsense anda melakukan kesalahan, pasti akan diberitahu dengan warning pada email atau ketika masuk ke laman google adsense. 2 tahun menunggu dan ini ujung yang menggembirakan, cukup melegakan di masa pandemi yang serba susah ini.
Keheranan saya masih saja ada orang yang ingin mengakali google adsense ataupun facebook ads dan platform pengiklan lainnya, dan ketika caranya atau lubang celah penipuan ini dikuasai maka dengan mental maling diciptakanlah program, aplikasi, investasi dan apapun itu yang mengajak secara MLM / Ponzi /Piramida /Referal untuk meng-klik, melihat, like, wuahhh macem-macem banyak banget dengan pola yang mirip yaitu ketika mau mendapatkan fasilitas upgrade yg lebih menggiurkan maka akan diminta melakukkan TOPUP rupiah saldo serta mencari prospek pengguna alias calon korban baru. Ngeri sekali dijaman pandemi karena hal ini dianggap shortcut mudah karena kebanyakan akibat pandemi covid-19 semua orang mengalami ekonomi sulit dan kebanyakan dirumah saja. Jadi memanfaatkan kondisi pengangguran dan butuh...tapi masih aja kena tipu. Kasihan ! Jadi waspada kawan !
Intinya ikutilah aturan yang telah dibuat oleh penyedia jasa iklan sehingga benar terjadi perputaran uang yang adil diantara pemilik produk, publisher dan penyedia jasa (google, facebook, dll). Dan saya jadi ingat dosen legendaris di kampus elektro ITS bernama Ir Heru yang mengajar kuliah rangkaian listrik dan Op Amp, doktrin beliau adalah :
" Kalau di kertas ujian tertulis waktu 90 menit dan kamu menyelesaikannya 15 menit lebih awal, berarti kamu telah melakukan kesalahan "