Waktu sudah memasuki babak injury time bagi perkembangan migrasi format siaran televisi analog ke digital atau Analog Switch Off, Singapura sudah teriak karena negaranya gagal meluncurkan 5G pada frekuensi 700Mhz. Kenapa?
Karena siaran pemancar televisi analog masih beroperasi pada spektrum itu dan asal sinyalnya dari pulau seberang yaitu BATAM. Malaysia gak kalah kecewanya karena dari wilayah riau daratan masih muncul frekuensi TV analog yang lumayan besar kekuatannya. Sepertinya malaysia menjadi jengkel karena progress migrasi TV digital mereka sudah 90% selesai dan berencana menggelar broadband seluler di pita yang ditinggalkan televisi, ehh masih muncul pula sinyal gangguan pada spectrum analyzer yang dipakai para engineer 5G mereka. Jadi akan sangat berbahaya bagi Indonesia jika kedua negara jiran ini melapor ke badan otoritas telekomunikasi dunia ITU yang mensyaratkan 2020 Indonesia sudah 80% ASO.
Baca Juga: Syarat Penerima Pembagian STB Digital Gratis
Dan pada bulan juni 2021 pemerintah sudah mencanangkan akan melakukan Analog Switch OFF tahap 1 di wilayah perbatasan dengan Malaysia -Singapura. Selengkapnya dapat dibaca disini.
Lalu bagaimana sih cara merubah TV analog menjadi TV digital di sisi masyarakat pengguna televisi ? Simak langkah berikut ini ya...
1. Menggunakan Parabola Digital
Karena spektrum frekuensi sangatlah terbatas apalagi untuk penggunaan pada satelit maka sejak akhir 90an siaran televisi melalui satelit atau lebih umum dikenal di Indonesia sebagai PARABOLA sudah dipaksa melakukan migrasi perangkat penerima atau dekoder ke format digital. Jadi sekitar tahun 1999 mulailah beralih ke DVB-S mpeg2 dan menyebabkan banyak pengguna kecewa karena harus mengeluarkan uang yang cukup dalam, padahal saat itu baru saja ekonomi jatuh dihantam krisis moneter. Baru pada tahun 2002 ketika piala dunia berlangsung di korea jepang mulai banyak masyarakat pengguna parabola terutama dilokasi yang siaran RCTI nya tidak menjangkau UHF nya, terpaksa membeli Set Top Box seharga termurah 1.2 juta saat itu. Walaupun akhirnya dikecewakan juga oleh RCTI karena siaran melalui parabola terpaksa diacak/scrambled karena siaran Piala Dunia RCTI lewat satelit Palapa nyampai ke negeri Bollywood dan membuat operator PAY TV disana mengajukan komplain.
Ketika negara naga api menjadi pusat manufacture elektronika segala jenis dan dengan murahnya ongkos produksi maka imbasnya pada penyediaan perangkat penerima televisi satelit menjadi sangat menggembirakan. Bermodal uang rupiah di bawah 500rb maka anda sudah bisa mendapatkan 1 set penerima satelit berupa parabola mini, LNB ku band, kabel dan receiver terbaru. Jadi sebenarnya pada sisi terdalam, terluar dan terdepan negeri ini yang tidak terjangkau siaran televisi teresterial sudah secara mandiri melakukan migrasi televisi digital tanpa bantuan pemerintah.
BACA JUGA : Perbandingan Kualitas TV Analog vs TV Digital Menggunakan Antena Indoor
2. Menggunakan STB / Dekoder DVB-T2 (Digital Teresterial)
Pemerintah meluncurkan program migrasi TV digital pada tahun 2008 saat menteri kominfo dijabat oleh prof. M NUH, penulis sangat ingat waktu itu presiden SBY live via TVRI melakukan tele -confrence bertema TV digital dengan pakde karwo di surabaya dan pakde karwo hanya mantuk-mantuk saja sebab saat itu benar-benar belum populer ide migrasi televisi ini. Semua mengira bahkan saya yakin pak SBY pun berpikir seperti ini : TV digital = TV Lewat internet.
Padahal yang terjadi saat itu adalah peluncuran konsorsium TV digital di kota Jakarta dan Surabaya yang akan menjadi MUX / Pemancar gabungan dari semua siaran televisi di Indonesia. Saat itu di surabaya TVRI dipinjam lokasi towernya untuk menjadi pemancar TV digital dan penulis sempat juga merasakan siaran TV melalui DVB-T yang STB nya saya beli melalui penjual online. Siarannya sangat jernih walaupun di tengah kota surabaya yang tingkat ghosting TV analog nya parah akibat pantulan gedung bertingkat. Tapi ini hanya berumur pendek karena petir menyambar pemancar konsorsium TV digital dan hanya mux TVRI yang akhirnya beroperasi sebelum akhirnya kembali migrasi teknologi DVB-T2 pada 2012 yang membuat STB yang saya beli menjadi barang tak berguna.
Untuk beberapa merek STB digital sudah saya review dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :
- Matrix Apple - Polytron PDV 600T2 - Venus Cabe Rawit - Evinix H-1 - Akari ADS-2230
3. Membeli Televisi LED generasi terbaru dengan Tuner DVB-T2 built in