Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Selasa, 29 September 2020

Apa sih DVB-T2 Itu? Ayo di bedah secara teori telekomunikasi [part 1]

 


Seperti yang sering dibahas pada blog ini, DVB-T2 merupakan standar pengolahan dan pengiriman siaran televisi secara digital yang sekarang digunakan sebagai standar broadcast televisi digital di Indonesia. Dengan menggunakan teknik mutahir dalam modulasi dan koding sinyal televisi, menhasilkan tingkat efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi. Dari berbagai sumber menyatakan bahwa DVB-T2 memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik 50% dari generasi televisi digital DVB-T. 

Sistem modulasi yang dipakai pada standar DVB-T2 adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplex) dengan berbagai varian mode pengaturan yang dapat disesuaikan. Karena sinyal ini dikirim satu arah dan umumnya berada pada kondisi noise / derau yang relatif tinggi maka diperlukan metode Error Correction Codes (ECC) yang dalam hal ini  standar DVB-T2 menggunakan LDPC (Low Density Parity Check) dan  BCH (Bose Chaudhury Hocquengham). Dari hasil modulasi yang sudah kelas tinggi ini diharapkan sinyal yang sampai ke pemirsa dirumah sudah sangat baik atau dalam istilah teknis "ROBUST".


Mumet bukan ? Itulah flashback 4 tahun lalu saat penulis diminta untuk membantu mantan rekan kerja dikantor yang meminta bantuan untuk mecarikan judul penelitian S2 nya. Sebenernya kuliahnya sih sebagai syarat buat naikin posisi jabatan pada sebuah perusahaan BUMN, jadi pasti lulus ! Namun karena kawan ini sedikit punya kenangan manis bersama ya akhirnya  dibantu sedikit lah walau semua akan mumet pada waktunya. Padahal kenyataan yang lebih tepat penulis hanyalah seorang peng-hobby dunia digital dan mungkin satu-satunya orang yang dikantor (saat masih bekerja kantoran) yang paling sering membahas TV digital dan Parabola. Kalau masalah teori mungkin lebih tepat ditujukan ke bapak dibawah ini yang sempat heboh dengan sebutan "Penemu Teknologi 4G"



Bapak khoirul anwar ini sempat dianggap media darling pada sekitar tahun 2013 saat teknologi 4G mulai masuk di Indonesia yang sebenarnya bapak yang kini dosen di Telkom University ini merupakan peneliti yang lebih berjasa pada teknologi OFDM sebagai dasar dari televisi digital dan paten nya pun dimilikinya bersama rekan peneliti jepang dari nara uneiversity. Kekisruhan lainnya yang saya ingat lagi adalah acara kick andy yang pernah mengundang beliau, sempat dihujat di medsos dan akhirnya meluruskan semua ke-salah pahaman dengan  pada episode lainnya, menampilkan nara sumber yang merupakan peneliti di ericsson yang memang memiliki banyak paten dibidang telekomunikasi seluler (standar 3GPP). 

Jadi kalau memang ingin mempelajari secara teori dan benar-benar jago matematika kelas tinggi dengan integral 3 lipat dan deret fourier 4 lapis maka bapak khoirul anwar ini bisa ditemui di bandung dan mudah-mudahan ilmu kamu kuat dan tidak berakhir mumet seperti saya ini ....karena saya sebenarnya hanya ingin menampilkan system info dari kanal televisi digital yang saya terima pada pesawat televisi sony bravia di rumah saya. Begini hasil jepretannya :




Sudah ah...tambah mumet saya karena saat kuliah dulu sangat menghindari yang namanya modulasi sinyal, deret fourier, laplace dan sebagainya. Jadi saya seperti meloncat dari ajian serat jiwa tingkat 2 langsung ke 10 menyamai kekuatan brama kumbara dan bisa bernasib fatal saat diminta menjabarkan ajian serat jiwa 3 s/d 9 . ciaattttt awas kisanakkkk.....hiattt hekk hukk blakk blukk......

Share:

Senin, 28 September 2020

Nonton Ikatan Cinta Lebih Jernih, Begini Cara Ubah TV Analog Menjadi TV Digital

 



Waktu sudah memasuki babak injury time bagi perkembangan migrasi format siaran televisi analog ke digital atau Analog Switch Off, Singapura sudah teriak karena negaranya gagal meluncurkan 5G pada frekuensi 700Mhz. Kenapa? 

Karena siaran pemancar televisi analog masih beroperasi pada spektrum itu dan asal sinyalnya dari pulau seberang yaitu BATAM. Malaysia gak kalah kecewanya karena dari wilayah riau daratan masih muncul frekuensi TV analog yang lumayan besar kekuatannya. Sepertinya malaysia menjadi jengkel karena progress migrasi TV digital mereka sudah 90% selesai dan berencana menggelar broadband seluler di pita yang ditinggalkan televisi, ehh masih muncul pula sinyal gangguan pada spectrum analyzer yang dipakai para engineer 5G mereka. Jadi akan sangat berbahaya bagi Indonesia jika kedua negara jiran ini melapor ke badan otoritas telekomunikasi dunia ITU yang mensyaratkan 2020 Indonesia sudah 80% ASO.




Baca Juga: Syarat Penerima Pembagian STB Digital Gratis 



Dan pada bulan juni 2021 pemerintah sudah mencanangkan akan melakukan Analog Switch OFF tahap 1 di wilayah perbatasan dengan Malaysia -Singapura. Selengkapnya dapat dibaca disini. 

Lalu bagaimana sih cara merubah TV analog menjadi TV digital di sisi masyarakat pengguna televisi ? Simak langkah berikut ini ya...


1. Menggunakan Parabola Digital



Karena spektrum frekuensi sangatlah terbatas apalagi untuk penggunaan pada satelit maka sejak akhir 90an siaran televisi melalui satelit atau lebih umum dikenal di Indonesia sebagai PARABOLA sudah dipaksa melakukan migrasi perangkat penerima atau dekoder ke format digital. Jadi sekitar tahun 1999 mulailah beralih ke DVB-S mpeg2 dan menyebabkan banyak pengguna kecewa karena harus mengeluarkan uang yang cukup dalam, padahal saat itu baru saja ekonomi jatuh dihantam krisis moneter. Baru pada tahun 2002 ketika piala dunia berlangsung di korea jepang mulai banyak masyarakat pengguna parabola terutama dilokasi yang siaran RCTI nya tidak menjangkau UHF nya, terpaksa membeli Set Top Box seharga termurah 1.2 juta saat itu. Walaupun akhirnya dikecewakan juga oleh RCTI karena siaran melalui parabola terpaksa diacak/scrambled karena siaran Piala Dunia RCTI lewat satelit Palapa nyampai ke negeri Bollywood dan membuat operator PAY TV disana mengajukan komplain.



Ketika negara naga api menjadi pusat manufacture elektronika segala jenis dan dengan murahnya ongkos produksi maka imbasnya pada penyediaan perangkat penerima televisi satelit menjadi sangat menggembirakan. Bermodal uang rupiah di bawah 500rb maka anda sudah bisa mendapatkan 1 set penerima satelit berupa parabola mini, LNB ku band, kabel dan receiver terbaru. Jadi sebenarnya pada sisi terdalam, terluar dan terdepan negeri ini yang tidak terjangkau siaran televisi teresterial sudah secara mandiri melakukan migrasi televisi digital tanpa bantuan pemerintah.


BACA JUGA : Perbandingan Kualitas TV Analog vs TV Digital Menggunakan Antena Indoor


2. Menggunakan STB / Dekoder DVB-T2  (Digital Teresterial)



Pemerintah meluncurkan program migrasi TV digital pada tahun 2008  saat menteri kominfo dijabat oleh prof. M NUH, penulis sangat ingat waktu itu presiden SBY live via TVRI melakukan tele -confrence bertema TV digital dengan pakde karwo di surabaya dan pakde karwo hanya mantuk-mantuk saja sebab saat itu benar-benar belum populer ide migrasi televisi ini. Semua mengira bahkan saya yakin pak SBY pun berpikir seperti ini : TV digital = TV Lewat internet. 

Padahal yang terjadi saat itu adalah peluncuran konsorsium TV digital  di kota Jakarta dan Surabaya yang akan menjadi MUX / Pemancar gabungan dari semua siaran televisi di Indonesia. Saat itu di surabaya TVRI dipinjam lokasi towernya untuk menjadi pemancar TV digital dan penulis sempat juga merasakan siaran TV melalui DVB-T yang STB nya saya beli melalui penjual online. Siarannya sangat jernih walaupun di tengah kota surabaya yang tingkat ghosting TV analog nya parah akibat pantulan gedung bertingkat. Tapi ini hanya berumur pendek karena petir menyambar pemancar konsorsium TV digital dan hanya mux TVRI yang akhirnya beroperasi sebelum akhirnya kembali migrasi teknologi DVB-T2 pada 2012 yang membuat STB yang saya beli menjadi barang tak berguna.

Untuk beberapa merek STB digital sudah saya review dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


- Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230

-Tanaka

 


3. Membeli Televisi LED generasi terbaru dengan Tuner DVB-T2 built in

Ketika program migrasi DVB-T2 digencarkan oleh pak menteri Tifatul S. terdapat wacana akan adanya pembagian STB gratis di tiap kelurahan yang bertujuan untuk lebih menggaungkan dan memasyarakatkan istilah migrasi ini. Seperti biasa proyek ini sedikit gagap di pelaksanaannya dan yang paling tampak hanya spanduk SIARTA - maskot digitalisasi televisi bersama foto besar bapak menteri yang mejeng di baliho besar di kota-kota besar nusantara. Ujungnya sangat tragis karena adanya gugatan pihak pemilik siaran televisi swasta akibat kacaunya proses lelang MUX televisi digital dan akhirnya Mahkamah Konstitusi membatalkan UU Penyiaran dan progress migrasi membuat pak Tifatul menjadi kapok.

Sementara itu produsen perangkat penerima Televisi yang umumnya sudah berwujud TV LED tak ambil pusing dan di tahun 2015 seterusnya rata-rata sudah memproduksi televisi yang support combo TV Analog dan  TV DVB-T2. Jadi dapat dikatakan proses migrasi di sisi pabrikan televisi sudah 100% comply akibat dari kenyataan board assembly yang umumnya diproduksi di china atau korea sudah semuanya memiliki kemampuan prosesing televisi digital. Ya masak sampai harus di cut jalur digitalnya karena siaran televisi di Indonesia masih analog?

Hanya TVRI dan Transcorp yang sekarang ini sangat baik dalam memasyarakatkan televisi digital. Metro TV (media group) pada 2020 juga sangat gigih ke televisi digital dengan mendirikan televisi nasional digital pertama melalui MAGNA CHANNEL yang bersiaran di mux digital mereka . Iklan migrasi televisi digital yang cukup bagus disampaikan melalui iklan di Transtv - Trans 7 - CNN Indonesia seperti pada video dibawah ini.



Sudah siapkah anda migrasi ke Televisi Digital ? Bisa juga anda cek perkembangan TV digital di berbagai kota di Indonesia.


- Surabaya  ( MNC  ,  EMTEK , VIVA )

- Malang

- Jember 

- Kediri

- Jombang & Mojokerto

- Madiun

- Jogja

- Semarang

- Banjarmasin

- Makasar

- Medan

- Palembang

- Perbatasan Malaysia

Share:

Sabtu, 26 September 2020

How To Build A Satellite TV Distribution System For Small Hotel - Villa - Boarding House


When you are staying at a hotel, each room is generally equipped with a television set. It is a compulsory service, some hotels  only show local TV broadcasts and there are also hotels that are better at serving foreign FTA ( free TV) and also some paid television broadcasts. This broadcast is taken from the satellite dish and distributed via MATV / CATV devices or known as analog cable tv. Years ago i was staying at a hotel which room has a TV set paired with  STB - IPTV broadcast from Telkom's UseeTV . Then i wondered how it would be if the hotel rooms let say 50 rooms, then how much is the monthly subscription fee?  How to manage the internet bandwith if one HD channel required around 5 Mbps of bandwith ?



Several years ago i had a project to install signage  software  at a hotel. This software will be used as a tv content for one of the information channels at the hotel's CATV system. The device in the picture above is called CATV Head End  which consists of a broadcast source from a parabolic dish and  receiver or via DVD player,  then the audio video signal goes to the RF Modulator - Combiner - and ends with a Power Amplifier at each point which is considered experiencing a weakened reception. The quality of the TV broadcast in the room is beyond expectation, if the room  is far from the CATV "booster" then there must be some complains that tv picture had many noises which deteriorates the broadcast quality so bad.




By using RF modulator for analog CATV distribution , the maximum number of broadcasts cannot be more than the number of Analog TV Channels  in the VHF - UHF spectrum  which are generally 60. To make it more inefficient is the fact that more channels  you wanted then you must use the same amount of satellite receivers / decoders + RF Modulators.  It will be less economical, for example for a hotel or boarding house with 20 rooms, can you imagine how much money is needed for 60 receivers and modulators  per channels ? If you reduce the channel numbers than the quality of service to the hotel is considered incomplete. Why don't we bring the decoders to the rooms instead ?



This device is called as "MULTI SWITCH" which functions is to divide the signal from the LNB (satellite dish) to several receivers / decoders. Usually in the electronics market there are 2 types of Multi Switch, first is a "passive type" where the supply voltage comes from the receiver and is suitable for distribution at household where the distance between rooms are near. The other type is "Active" which has a separate power supply and is suitable for use with multiple receivers and the distribution distance is quite long. Another special type of Multi Switch is "Cascade-able" which means that the LNB signal from this MultiSwitch can be "Repeated" to another Multi Switch (in series). So that those cascade-able can reduce  the use of additional satellite dishes and of course it is easier to arrange the wiring because it can be broken down, such as installing 1 multi switch on each floor of the building. This is easier to set up than centrally in one room which can be a pain in the coaxial cable arrangement.

Now let's take a look at steps on how to make satellite tv distribution which was done previous years ago


HARDWARE :

1. Parabolic Dish - C band - 7 feet.





This 7 feet parabolic dish were chosen for economic reasons and the two satellites were good enough for 7 feet with dual twin LNB.


2. Dual Out LNB - Split Polarity


The multi switch will functions as a polarity selector / switch of each broadcast then distributed for many receivers. So we need a special LNB which polarity Vertical and Horizontal are on different ports. Nowadays as the multiswitch capability is getting better, a simple 2 out LNB is sufficient for this purpose.


3. Bracket / Scalar Ring for twin LNB.

If you are only using single satellite then a single scalar ring is enough.


4. Multiswitch  5 x 8/16/24/32 


Unfortunately the 5 x 24 type was out of stock so we use the 5 x 32 type. Why 5 inputs? because 4 inputs for LNB to Palapa & Telkom satellite and 1 input for UHF antenna. So if you are worried that your digital satellite channels will be scrambled (especially in sport match), then you can combine the UHF lines using a multiswitch + diplexer.


5. Coaxial Cables, F Connectors, I connectors, Panel Boxes and other equipment


ASSEMBLY and SATELLITE TRACKING


1. Assembly the 7 feet parabolic dish  in a upward free location for allowing  an easy satellite tracking. 













2. Install the two LNBs with the Telkom 4 on Focus Position while Palapa (backup) is on the WEST side with a distance of about 2 fingers. The depth of LNB is around 40 for Palapa and 38 for Telkom (varies depending on the parabola / LNB brand). Adjust the tilt / elevation and azimuth direction with the satellite distance to the installation location. Plug in 4 coax cables into 2 LNBs and try to test the connection per port as well as the satellite tracking via tv monitor.



























3. Plug in 4 LNB cables into the Multiswitch ports 




The ports configuration above is 22khz off for the Palapa satellite and 22khz on for the Telkom satellite.


4. Connect the coaxial cable to every room and setup the receiver 






If you have difficulty in setting up receivers one by one then the easy way is by copying the "user db / user database" to USB, so first complete settings in 1 receiver and then copied to another receiver via usb flash drive. This copy method only works with specific STB and preferably all receiver in every rooms are uniform / similar. The number of broadcasts for the combination of Palapa D & Telkom 4 satellite is around 120 channels (Free To Air) and 50 premium pay tv channels.






Share:

Jumat, 25 September 2020

Disney+ Hotstar Menggebrak Dunia OTT dan Pay TV Tradisional Pun Kelabakan


Kabar tidak menggembirakan beredar, siaran Fox Movies (untuk siaran di pay TV lokal) tidak akan menayangkan lagi konten film terbaru dari 21st Century Fox dan Disney, dimana film-film terbaru tersebut exclusive ditayangkan di Disney+ Hotstar , layanan video streaming terbaru kerjasama disney dan telkomsel.

Kegemparan ini berlaku untuk Fox Movies dan siaran Fox Group lainnya untuk wilayah Indonesia saja, dan untuk Fox Movies di negara lainnya (seperti singapore, philipina dll) masih dapat menayangkan konten film terbaru tersebut.

Lalu bagaimana bisa Televisi Premium Fox Group di Indonesia memiliki acara yang berbeda dengan siaran Fox  di negara lain?



Ternyata pay TV di Indonesia kini merelay Fox Movies Indonesia, bukan Fox Movies Asia lagi (yang direlay oleh pay tv macam astro, true dll). Dan pada gambar diatas bisa dibandingkan bagaimana perbedaan siaran fox movies di Indonesia vs Malaysia. Xmen merupakan produksi 20th century studio sedangkan The great wall dan film yang ditayangkan di fox movies Indonesia adalah produksi selain studio dibawah naungan Fox dan Disney.

Jadi dapat dipastikan kita akan kehilangan film macam Avatar, Aladin, Lion King Star Wars dan untungnya masih bisa melihat avengers yang merupakan film besutan Paramount pictures. Tapi kenyataan ini menegaskan ketika pemain besar bergabung menjadi lebih besar lagi maka tak ada yg bisa menghentikan langkah mereka ini. Kenapa ini bisa terjadi ?



Akuisisi 21st Century Fox oleh Disney berlangsung pada tanggal 20 Maret 2019.  Di antara aset utama lainnya, akuisisi 21st Century Fox oleh Disney termasuk studio film dan televisi 20th Century Fox, saluran kabel / satelit AS seperti FX, Fox Networks Group, 73% saham di National Geographic Partners, jaringan televisi India Star India , dan 30% saham di Hulu. Segera sebelum akuisisi, 21st Century Fox memisahkan Fox Broadcasting Company, Stasiun Televisi Fox, Fox News Channel, Fox Business, FS1, FS2, Fox Deportes, dan Big Ten Network ke dalam Fox Corporation yang baru dibentuk.



Disney + Hotstar (dikenal sebagai Hotstar di luar India dan Indonesia) adalah layanan streaming video on-demand berlangganan (di India) yang dimiliki dan dioperasikan oleh Star India, anak perusahaan The Walt Disney Company India. Ini menampilkan dua paket langganan berbayar - "VIP", yang berfokus pada program domestik dan konten olahraga (termasuk kriket Liga Utama India), dan "Premium" yang menampilkan film internasional premium dan serial televisi (termasuk HBO, Showtime, dan serial asli Amerika lainnya). 

Pada Februari 2020, setelah pembelian perusahaan induk Star India 21st Century Fox oleh Disney pada 2019, perusahaan mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan merek streaming internasional baru Disney + dengan Hotstar pada April 2020 — dengan memanfaatkan infrastruktur dan basis pengguna Hotstar yang ada. Pada 3 April 2020, platform tersebut digabungkan dengan Disney +. 

Di Indonesia Hotstar menggandeng Telkomsel sebagai partner infrastruktur IT dan hotstar mejadi layanan TV OTT exclusive yang hanya ada pada layanan aplikasi streaming maxstream / my telkomsel. Paket harganya dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan informasi dari Lyngsat (yang diupdate oleh Albert I), Fox Movies Indonesia baru mengudara pada 5 September 2020 kemarin, sementara seluruh pay TV di Indonesia merelay Fox Movies Indonesia mulai 16 September 2020. Fox Movies Indonesia tidak akan menayangkan lagi film-film terbaru, sementara Fox Movies Asia (untuk negara lain seperti Malaysia) masih dapat menayangkan film-film terbaru tersebut. 

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (28) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (76) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (2) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika