Seperti yang sering dibahas pada blog ini, DVB-T2 merupakan standar pengolahan dan pengiriman siaran televisi secara digital yang sekarang digunakan sebagai standar broadcast televisi digital di Indonesia. Dengan menggunakan teknik mutahir dalam modulasi dan koding sinyal televisi, menhasilkan tingkat efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi. Dari berbagai sumber menyatakan bahwa DVB-T2 memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik 50% dari generasi televisi digital DVB-T.
Sistem modulasi yang dipakai pada standar DVB-T2 adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplex) dengan berbagai varian mode pengaturan yang dapat disesuaikan. Karena sinyal ini dikirim satu arah dan umumnya berada pada kondisi noise / derau yang relatif tinggi maka diperlukan metode Error Correction Codes (ECC) yang dalam hal ini standar DVB-T2 menggunakan LDPC (Low Density Parity Check) dan BCH (Bose Chaudhury Hocquengham). Dari hasil modulasi yang sudah kelas tinggi ini diharapkan sinyal yang sampai ke pemirsa dirumah sudah sangat baik atau dalam istilah teknis "ROBUST".
Mumet bukan ? Itulah flashback 4 tahun lalu saat penulis diminta untuk membantu mantan rekan kerja dikantor yang meminta bantuan untuk mecarikan judul penelitian S2 nya. Sebenernya kuliahnya sih sebagai syarat buat naikin posisi jabatan pada sebuah perusahaan BUMN, jadi pasti lulus ! Namun karena kawan ini sedikit punya kenangan manis bersama ya akhirnya dibantu sedikit lah walau semua akan mumet pada waktunya. Padahal kenyataan yang lebih tepat penulis hanyalah seorang peng-hobby dunia digital dan mungkin satu-satunya orang yang dikantor (saat masih bekerja kantoran) yang paling sering membahas TV digital dan Parabola. Kalau masalah teori mungkin lebih tepat ditujukan ke bapak dibawah ini yang sempat heboh dengan sebutan "Penemu Teknologi 4G"
Bapak khoirul anwar ini sempat dianggap media darling pada sekitar tahun 2013 saat teknologi 4G mulai masuk di Indonesia yang sebenarnya bapak yang kini dosen di Telkom University ini merupakan peneliti yang lebih berjasa pada teknologi OFDM sebagai dasar dari televisi digital dan paten nya pun dimilikinya bersama rekan peneliti jepang dari nara uneiversity. Kekisruhan lainnya yang saya ingat lagi adalah acara kick andy yang pernah mengundang beliau, sempat dihujat di medsos dan akhirnya meluruskan semua ke-salah pahaman dengan pada episode lainnya, menampilkan nara sumber yang merupakan peneliti di ericsson yang memang memiliki banyak paten dibidang telekomunikasi seluler (standar 3GPP).
Jadi kalau memang ingin mempelajari secara teori dan benar-benar jago matematika kelas tinggi dengan integral 3 lipat dan deret fourier 4 lapis maka bapak khoirul anwar ini bisa ditemui di bandung dan mudah-mudahan ilmu kamu kuat dan tidak berakhir mumet seperti saya ini ....karena saya sebenarnya hanya ingin menampilkan system info dari kanal televisi digital yang saya terima pada pesawat televisi sony bravia di rumah saya. Begini hasil jepretannya :
Sudah ah...tambah mumet saya karena saat kuliah dulu sangat menghindari yang namanya modulasi sinyal, deret fourier, laplace dan sebagainya. Jadi saya seperti meloncat dari ajian serat jiwa tingkat 2 langsung ke 10 menyamai kekuatan brama kumbara dan bisa bernasib fatal saat diminta menjabarkan ajian serat jiwa 3 s/d 9 . ciaattttt awas kisanakkkk.....hiattt hekk hukk blakk blukk......