Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Senin, 11 Januari 2021

Mana Yang Lebih Membunuh - Arus Apa Tegangan Listrik ?

 


BERBAHAYA !!

JANGAN DITIRU SEMUA YANG ADA DITULISAN BERIKUT INI 


Memang pertentangan mengenai mana yang membunuh anda saat kesetrum, apakah arus atau tegangan nya, menjadi abadi seperti halnya kisah mana duluan ayam sama telur .... Kalau dipikir - pikir , dibayangkan, saat apes dan listrik  harus membunuhmu,  ya gak menjadi soal bagian mana yang mengantarmu ke pangkuan ilahi, tapi yg lebih penting , kenapa sampe bisa kesetrum ? Bagi seorang ilmuwan youtuber macam mehdi, ini harus dibuktikan secara teori dan praktek. Yaaa tersengat lalu terbakar sedikit itu kulit demi keilmuan tetap saja harus dibuktikan.



Ketika suatui power suply kemudian elektrodanya di konsletkan, maka arus yang mengalir akan maksimum dengan tegangan mendekati nol. Ini sesuai dengan hukum listrik OHM dimana arus berbanding terbalik dengan tegangan (  V = I x R ) . Dan jangan terkejut kalau hasilnya konektor akan menimbulkan panas saat di konsletkan seperti gambar diatas.  



Bahkan ini juga yang menjadi prinsip pengelasan listrik dan secara ajaib walau konektor dipegang tangan,  kita terhindar dari kesetrum akibat proses konsleting tegangan yang menghasilkan percikan api tadi. Ini dikarenakan arus sepenuhnya mengalir pada konektor sedangkan tubuh bita memiliki resistansi lebih besar sehingga tidak merasakan nya (walau ada juga mengalir dikit). 



Karena tidak berasa apapun saat dipegang tangan, mari kita coba menggunakan lidah yg resistansinya lebih rendah....dan jangan percaya 100% kepada layar 7 segmen pada power suply, nanti kayak mehdi yang seharusnya dia mencari 1 volt...ehhh nyatanya masih ada di 11 volt...terjungkallah dia akhirnya ! Tapi kalau memang benar 1 volt yang dibuktikan dengan voltmeter sehingga lebih valid..ya aman aja kok ...(itu buat mahdi yang memang kuat kesetrum, bukan penulis yg takut kesetrum!)



Jadi berdasarkan hukum ohm, dengan sumber tegangan 1 volt dan resistansi tubuh sebesar 10.000 ohm maka arus yang mengalir pada tubuh sebesar 0.1 mili amper.  Sehingga jika ingin mengalirkan arus 1 Ampere menuju tubuh maka dibutuhkan tegangan 10.000 volt. Inilah hubungan timbal balik antara arus dan tegangan yaitu arus tak akan mengalir tanpa adanya perbedaan tegangan antara kedua titik. Begitu juga kalau tak ada arus yang mengalir pada suatu konduktor, maka tegangan tidak akan hadir pula.

Tegangan dan arus sama-sama dapat membunuh seperti Analogi kejadian Gempa yang terjadi jauh di laut samudra tidak akan kamu rasakan getarannya, tapi akibat setelahnya yaitu Tsunami yang bisa membunuhmu. 



Kerjasama yang berbahaya antara arus dan tegangan juga bisa membunuhmu seperti percobaan diatas, dimana tegangan suplay diatur pada 4 volt dan kemudian dialirkan pada seutas kabel tipis dan terjadilah PANAS beserta API. Kebakaran pun bisa mengakibatkan bencana yang tidak kalah menakutkan. 



Jadi kesimpulannya jangan lagi mengucapkan bahwa arus listrik lebih membunuh daripada tegangan listrik. Begitu juga sebaliknya, mereka BEKERJASAMA !


SEKALI LAGI JANGAN DICOBA APAPUN YANG SAYA TULIS DIATAS !

Share:

Senin, 04 Januari 2021

Kisah Hoax Namun Inspiratif yang Bikin Geleng-Geleng Kenapa Bisa Viral

 


Menemukan hal baru yang tak terpikirkan sebelumnya atau bahasa kamusnya mutahir - lalu jadi terkenal - diundang acara TV hitam putih atau kick andy, yang mungkin era 2020an akan banyak liputan di podcast youtube, menjadi tujuan yang ingin dicapai beberapa orang di negara ini. Jika flashback ke belakang  bisa jadi internet lalu media sosial  lah menjadikan semakin mudahnya memviralkan sesuatu, walau kadang si pembuat tidak bermaksud demikian, tapi demi konten berita, liputan TV atau sekarang konten youtube, membuat semakin menjamur.


Berikut ini kisah semi-hoax yang inspiratif namun ada kecenderungan terlalu "over claim" sehingga ujungnya menjadi cibiran masyarakat:


RAMA komposer music game tunanetra



Kisah ini mencuat sekitar tahun 2009 , saat itu ramai diperbincangkan di forum kaskus yang kala itu menjadi tempat nongkrong netizen pra-facebook.  Sebagai blogger tunanetra, kehadirannya dalam diskusi mengundang banyak perhatian. Sampai suatu saat, stasiun radio itu pun mengundangnnya sebagai pembicara dalam sebuah dialog. Pada kesempatan itu pula sempat terucap, bahwa Rama suka musik game dan bahkan bisa menciptakannya.

Dari situ Rama mengaku sebagai pencipta beberapa musik games buatan Nintendo (penghasil video game yang sudah terkenal seantero jagat). Sebuah keberanian untuk berbohong pun Rama lakukan. ''Akhirnya pengakuannya itu menjadi sorotan media,'' tutur dia. Rama pun diwawancara oleh media cetak dan elektronik yang semakin melambungkan namanya sebagai tunanetra dengan bakat yang lebih. Banyak orang percaya lantaran dia memang bisa memainkan beberapa alat musik.

Dia pun tampil di acara Kick Andy yang mengundang decak kagum. Dalam pelatihan Santri Indigo (pelatihan teknologi informasi pada para santri) yang digelar Republika-PT Telkom pun, dia telah tampil enam kali sebagai pembicara. Lagi-lagi, tepuk sorak dan nada kagum terlontar dari para peserta atas 'kemampuan' Rama yang kelahiran 3 Februari 1981 tersebut.

Dan semua berjalan baik-baik saja sampai sebuah tema khusus muncul di situs yang mempertanyakan pengakuan Rama sebagai pencipta musik games Nintendo. Para blogger ragu dan sempat mempertanyakan, kok bisa Rama yang tunanetra menciptakan musik game itu. Padahal, untuk membuat musik game tersebut agar selaras dengan gerakan pemain yanng ada di game itu diperlukan kejelian mata untuk memandang. Misalnya, suara benturan saat pelaku di game itu terkena batu, dinding, atau barang lainnya. Atau juga suara loncatan seseorang dalam game itu dan lain sebagainya.

Rama pun telah menyesali semua kekeliruan itu. Ia menuturkan, "Andai tidak ada mereka (orang tua dan teman) mungkin akan lebih mudah menjalani kebohongan itu. Tapi, dari hati saya bilang sudah saatnya saya mengaku. Saya benar-benar tidak ada niatan untuk berbohong."


Wayan Manusia Robot dari KarangAsem Bali



Dimulai dari liputan di sebuah TV swasta pada 2016, wayan seorang tuna daksa sempat menarik perhatian khalayak. Penemuan robot itu, dilatarbelakangi karena sejak enam bulan lalu, tiba-tiba Sumardana mengalami stroke ringan dan tangannya menjadi mati rasa. Kondisi ini membuat pria yang membuka usaha bengkel las dan menjadi penampung barang bekas menjadi kelimpungan.

Sektor usahanya menjadi terganggu, karena hanya satu tangannya yang berfungsi. Keadaan makin memburuk, karena keenam karyawan bengkelnya mengundurkan diri dan sebagian besar pekerja barang rongsokan pun ikut mundur.

Sumardana akhirnya berupaya keras agar tangan kirinya yang tidak berfungsi, bisa digerakkan untuk bekerja. Mulailah lelaki alumnus Teknik Elektro SMK Rekayasa, Denpasar, ini mengotak-atik berbagai peralatan, dari berbagai bahan bekas di gudangnya.

Berkali-kali percobaan itu gagal, bahkan tiga komputer sudah dibongkar Sumardana untuk diambil pirantinya untuk menemukan alat pendeteksi sinyal otak.

Sejumlah pakar melihat beberapa kejanggalan pada lengan robot kreasi Tawan. Di antaranya, Syamsiar Kautsar, Dosen Teknik Otomasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Dia sebelumnya juga menciptakan tangan robotik.

Salah satu kejanggalan lengan robot kreasi Tawan, kata Syamsiar, proses pembacaan sensor yang ada pada otak. Untuk membaca sensor pada otak manusia tidaklah semudah itu.

“Prosesnya tentulah akan sangat sulit, dan tidak bisa semudah itu,” kata Syamsiar kepada VIVA.co.id di Surabaya pada Jumat, 22 Januari 2016.

Selain itu, berdasarkan foto yang dilihatnya pada sejumlah media massa tentang lengan robot kreasi Tawan, siku penggerak pada tangan robot itu, Syamsiar tidak menemukan motor penggerak. Dia mengatakan, sejauh foto dan video yang dia amati, hanya menemukan gear box pada tangan robot itu.

“Kalau berdasarkan bidang yang selama ini saya pelajari, akan sangat sulit siku penggerak itu bisa berfungsi tanpa adanya motor,”  ujarnya.

Akhirnya, semua sadar wayan hanya mennyambung barang bekas dan terlihat seperti robot yang aslinya tidak digerakkan oleh sinyal otak.


Drone dari remote tv bekas made in kediri



Memanfaatkan waktu belajar di rumah akibat pandemi covid 19, Seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Kediri kelas XI, Muhamad Azhar Syahrudin (17), berhasil membuat drone yang sebagian komponennya dari barang bekas. Hebatnya, drone itu dibuat secara autodidak.

Muhamad Azhar Syahrudin, dirinya mulai mengembangkan membuat drone dalam setahun terakhir. Tapi sempat vakum karena aktivitas belajar di sekolah yang padat. Namun karena virus corona atau Covid-19 dan sekolah diliburkan, Azhar kembali melanjutkan proyek dronenya itu.

“Kan kebetulan ini pandemi, terus saya nggak ngapa-ngapain gitu. Daripada bosan terus buat ini (drone) saja,” jjar Azhar saat ditemui di kediamannya di Plemehan, Kabupaten Kediri, Sabtu (27/6/2020).

Dan liputan beberapa TV pun datang, yang paling heboh adalah di Inews dimana si penyiar tertangkap audio tertawa terkekeh-kekeh akibat tingkah laku azhar menjawab pertanyaan via telepon. Ujungnya meme dan hujatan di media sosial pun meluncur dengan sendirinya. Apa tidak malu ya ?



Share:

Minggu, 03 Januari 2021

Keberanian Philips Bergeser Dari Dunia Televisi Ke Alat Kesehatan


Kenangan penulis terhadap merek asal londo ini kalau gak cerita malesnya kalau disuruh beli bohlam sama emak jaman kecil dulu , ya lainnya pasti kenangan tentang tulisan di kaos sepakbola klub PSV eindhoven yang cukup berjaya dengan Ruud Gulit nya di akhir tahun 80-an. Dia merupakan idola saya bersama Roenald koeman waktu itu, ya mungkin karena seringnya menonton di TVRI acara tiap kamis malam Arena dan Juara . Tapi kali ini kita tidak akan membahas tentang sepakbola ya...kita akan mebahas tokoh di philips yang satu ini.



Ketika Frans van Houten mengambil alih sebagai CEO Philips pada April 2011, dia menghadapi krisis.

Perusahaan multinasional Belanda - yang dulu identik dengan televisi, perekam kaset dan pemutar CD - telah mengeluarkan tiga peringatan penurunan keuntungan berturut-turut. Bisnis pencahayaan inti dan barang konsumen elektroniknya dengan cepat kalah dari LG Electronics dan Samsung, dan menegaskan kembali dirinya akan mahal.

Tanpa perubahan strategi yang radikal, ada kemungkinan raksasa elektronik berusia 120++ tahun itu akan mengalami kematian yang lambat dan menyakitkan.


Setelah bertahun-tahun mendapatkan hasil yang buruk, Philips memutuskan bahwa televisi tidak akan menjadi bagian dari masa depan. Petri Kurkaa

Van Houten, yang telah meninggalkan NXP, sebuah spin-off Philips pada tahun 2008 untuk menjalankan perusahaan konsultannya sendiri, diterjunkan kembali dalam misi penyelamatan. Tugasnya adalah membuat keputusan sulit dan cepat. “Itu adalah waktu yang penuh gejolak,” katanya. “Saya memulai refleksi menyeluruh… apa tujuan Philips? Dan bagaimana kita bisa membuat masa depan yang benar-benar sukses? ”


Setelah beberapa bulan mencari jati diri, van Houten dan timnya memutuskan bahwa masa depan Philips tidak terletak pada pasar komoditas yang sangat kompetitif seperti barang-barang putih dan TV, tetapi dalam teknologi perawatan kesehatan.

“Kami melihat DNA inti perusahaan, dan itu adalah menjadi sangat inovatif,” katanya. “Itu artinya [kami harus] mulai fokus pada kesehatan, mengingat itu adalah peluang yang sangat besar, di mana masih banyak yang harus diinovasi dibandingkan dengan pasar yang lebih komoditi di mana ada banyak persaingan, misalnya di televisi. Jadi saya katakan mari kita keluar dari bisnis komoditas. "


Van Houten, yang pernah belajar ekonomi di Erasmus University Rotterdam, melihat bahwa faktor-faktor seperti populasi yang menua dan tekanan pada sumber perawatan kesehatan publik membuka peluang komersial dalam inovasi perawatan kesehatan dan pemberian layanan.





Dia tidak membuang waktu. Philips menjual bisnis TVnya pada tahun 2012. Bisnis audio dan video berjalan pada 2014, dan pada 2016 perusahaan mendaftarkan bisnis pencahayaannya sebagai perusahaan terpisah dengan penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham Euronext di Amsterdam.

Semua akuisisi, seperti "Layanan Tidur" di Apotek Australia, yang mengembangkan program apnea tidur untuk apotek ritel, harus sesuai dengan cakupan teknologi perawatan kesehatan baru Philips.


“Itu membuat kami sedikit lebih kecil, dari € 25 miliar pendapatan setahun menjadi € 18 miliar hari ini, tetapi kami sekarang tumbuh 5 persen per tahun, di mana kami [hampir] stagnan pada tahun 2011, dan keseluruhan profitabilitas kami meningkat dari 5 persen pada 2011 menjadi 13 persen sekarang, ”kata van Houten.

Pada Mei, Koninklijke Philips NV diperdagangkan sekitar € 37 ($ 60) per saham, naik dari posisi terendah sekitar € 12 per saham pada September 2011.



Teknologi kesehatan Philips mencakup serangkaian alat pencegahan, diagnostik, dan perawatan di rumah, termasuk HealthSuite, platform berbasis cloud yang mengumpulkan, mengumpulkan, dan menganalisis data klinis dan lainnya. Itu juga meluncurkan bisnis pencitraan diagnostik di Cina.


Perusahaan ini didirikan oleh Gerard Philips pada tahun 1891 dengan 26 pekerja untuk memanfaatkan penemuan terbaru dari bola lampu pijar Thomas Edison.



Philips, seorang penemu, adalah kekuatan yang tak terhentikan ketika dipasangkan dengan saudaranya, Anton, seorang jenius komersial yang mengarahkan kapal Philips hingga kematiannya pada tahun 1951.

Selama lebih dari satu abad, Philips adalah pelopor Eropa dalam pencahayaan dan teknologi konsumen, jadi tidak mengherankan bahwa keputusan untuk menemukan kembali grup tersebut bukannya tanpa kontroversi.

Van Houten, yang diangkat kembali sebagai CEO pada rapat umum tahunan perusahaan pada bulan Mei tahun ini, mengatakan bahwa di Belanda, Philips memiliki dua kelompok pemilik: pemegang saham dan publik.


“[Publik] semua percaya bahwa Philips adalah milik mereka karena kami adalah semacam perusahaan ikonik di Eropa,” katanya. “Philips dimulai sebagai perusahaan pencahayaan. Jadi keputusan untuk keluar dari pencahayaan, seperti hak kesulungan Anda, cukup emosional.


“Ada perdebatan yang signifikan karena pencahayaan adalah bisnis yang bagus. Tapi kami tetap mengatakan kami hanya ingin fokus pada kesehatan. ”

Para mantan karyawan keberatan dengan keras, seperti halnya anggota masyarakat yang lebih senior.


“Sebenarnya para pensiunanlah yang paling kritis, karena mereka ingin mengingat Philips sebagaimana adanya,” kata van Houten. “Para pensiunan, para pensiunan, yang berkata, 'Penghujatan! Anda tidak dapat melakukan ini ke perusahaan '. ”


Mungkin mereka lupa bahwa Philips memiliki sejarah panjang dalam menjual produk yang tidak lagi masuk akal secara komersial. Sepeda listrik, alat cukur bertenaga tangan, obor bertenaga tangan, dan jam listrik semuanya telah dihilangkan selama bertahun-tahun. Dari obor tersebut, perusahaan mencatat bahwa itu berguna selama pemadaman Perang Dunia II tetapi "permintaan berhenti ketika lampu menyala lagi".


Jika Anda bersandar atau takut untuk berubah, itu akan terjadi pada Anda, bukan dengan Anda di kursi pengemudi.


- Frans van Houten, CEO Philips


Sejak 2009, Philips telah menutup pabrik dan memberhentikan ribuan staf di seluruh dunia untuk memangkas biaya. Di mata van Houten, perusahaan tidak boleh terikat dengan teknologi tertentu. Itu harus menjadi yang terdepan dalam revolusi teknologi. CEO menaikkan pengeluaran tahunan untuk penelitian dan pengembangan menjadi 10 persen dari pendapatan.


Staf yang selamat dari restrukturisasi memiliki ide untuk beralih ke teknologi kesehatan. Untuk membantu membangkitkan rasa keterlibatan yang sama, perusahaan bertanya kepada mereka seperti apa masa depan Philips di bidang kesehatan, dan apa arti topik kesehatan bagi mereka secara pribadi.


Teknologi sekarang mungkin menjadi sumber kehidupan Philips, tetapi van Houten mengatakan jeda layar telah membantu para eksekutif dari seluruh dunia bergabung dengan visi baru dan tantangan di depan. Para eksekutif Philips telah bertemu beberapa kali di tempat-tempat seperti gurun Utah di mana tidak ada penerimaan telepon dan tidak ada komputer.


Jangan pernah menyia-nyiakan krisis

Berada bersama 60 pemimpin Philips di luar lokasi dan memiliki waktu berkualitas untuk membicarakan strategi, tentang budaya yang ingin Anda miliki, memungkinkan Anda menjadi lebih efektif setelahnya,” kata van Houten. “[Itu] karena hubungan pribadi itu.”


Sejumlah pengecer yang terdaftar di ASX - termasuk Myer, Kathmandu dan Big W - mengalami masa-masa sulit selama beberapa kuartal terakhir, diterpa penurunan perumahan, stagnasi upah, dan, tentu saja, gangguan yang disebabkan oleh model bisnis e-niaga. Apa saran van Houten bagi para pemimpin di perusahaan tersebut?


Berani, jangan menunda-nunda, dan bergeraklah. Anda bisa mengganggu, atau diganggu, kan? ” dia berkata. “Menurut pengalaman saya, Anda perlu menerima perubahan. Jika Anda bersandar atau takut untuk berubah, itu akan terjadi pada Anda, bukan dengan Anda di kursi pengemudi. Jangan pernah menyia-nyiakan krisis yang bagus. "


Kepala eksekutif ASEAN Pasifik Philips, Caroline Clarke, sependapat. “Sebagai seorang pemimpin, Anda harus berani dan melakukan perubahan itu. Anda bisa membentuk masa depan, atau Anda adalah korban. "


sumber : https://www.afr.com/work-and-careers/leaders/why-philips-got-out-of-tvs-and-into-health-20190503-p51jok

Share:

Jumat, 01 Januari 2021

Merakit Lampu Led Vu Meter Music Yang Keren

 


Kali ini saya akan membedah cara merakit dan teori dibalik sebuah video menarik kreasi dari greatscott. Seperti yang pernah saya bahas di tulisan beberapa tahun lalu disini dan disini , VU meter atau singkatan dari voltage unit meter, merupakan suatu cara memvisualisasi tingkat keluaran audio music, baik dalam bentuk meter jarum atau lampu seperti gambar diatas. Untuk itu kita siapkan dulu bahan-bahannya sbagai berikut :


  • 1x PCB lubang ic strip
  • 100x 5mm LED (sesuaikan dengan selera anda jumlah dan warnanya)
  • 1x 3.5mm Audio Jack
  • 1x DC Jack
  • 2x LM324 OpAmp
  • 1x 47µF Capacitor
  • 1x 100kΩ Potentiometer
  • 7x IRFD220 N-channel MOSFET
  • 11x 10kΩ, 1x 47kΩ, 4x 1kΩ, 2x3.3kΩ, 3x 4.7kΩ, 2x 2kΩ, 1x 6.8kΩ, 1x 2.2kΩ, 1x 51kΩ Resistor
  • 1x 12V 2A Power Supply
  • 1x: Buck Converter / penurun tegangan dc to dc converter yg bisa diatur


Rangkaiannya seperti disini, untuk lebih jelas bisa di klik agar terbuka besar, nanti saya bahas juga per bagian kok..

catatan : tanda panah atau symbol dengan bentuk dan nama sama itu artinya rangkaiannya nyambung atau memiliki koneksi kabel yang sama

Komponen IC utama yang merupakan OP-AMP adalah LM324 , dimana merupakan op-amp multi purpose yang dalam 1 packing memiliki 4 buah op-amp. 



Langkah pertama adalah menyusun LED sesuai keinginan anda, mau tulisannya seperti apa dan urutan nyalanya seperti gimana. Jadi LED dengan level yang sama dihubungkan secara paralel anoda ketemu anoda, katoda ketemu katoda. Jika PCB anda pcb lubang biasa bukan strip yang seperti dicontohkan, dapat menggunakan cara dengan memanfaatkan sisa kaki LED atau menggunakan kabel.




Sambungkan katoda LED (negatif) dari masing2 level dan hubungkan anoda LED (posisitf) secara bersamaan / common, dan kemudian test nyala led menggunakan power supply / yang dapat dirubah tegangannya.




Lanjut dengan merangkai rangkaian op-amp, paling depan merupakan pengatur level input yang dapat diatur besar kecilnya melalui potensiometer.





Kemudian kita akan menggunakan 7 opamp yang tersisa sebagai komparator, dimana akan ditentukan 7 level tegangan input audio versus tegangan referensi yang dibuat melalui pembagi tegangan 2 resistor.



Sambungkan output komparator op-amp menuju ke mosfet transistor sebagai switch dari tegangan supply tiap LED (nyambung ke katoda tiap level). Nah untuk suply led diperlukan penurun tegangan buck converter sehingga tegangan yg dihasilkan sekitar 2.4 volt (sesuaikan dengan kecerahan LED yang di inginkan , jangan sampai berlebihan).





Lanjut hubungkan Anoda bersama ke input Buck converter / 2.4 volt dan katoda (negatif) LED ke masing-masing level mosfet. Jangan lupa beri input musik dari pemutar mp3 anda dan putar potensio sesuai level yang anda inginkan.




SELAMAT MENCOBA ..

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (75) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (2) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika