Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Senin, 03 Mei 2021

EWS (Early Warning System) - Fitur Yg Seharusnya Jadi Handalan TV DIGITAL



BPPT bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Seminar Nasional Penerapan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) pada Siaran TV Digital di Indonesia bertema Peluang dan Tantangan dalam Penerapan EWS di Siaran TV Digital Indonesia, di Auditorium BPPT, Jakarta, (10/6/2014). 


Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan tema pada seminar nasional ini sangat istimewa karena mensinergikan dua aspek penting bagi daya saing dan kemandirian bangsa, yaitu siaran TV digital sebagai salah satu aspek menuju konversi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta aspek teknologi untuk mitigasi kebencanaan melalui sistem peringatan dini atau EWS.





"Indonesia adalah negara yang besar dengan sumber daya alam yang kaya, namun secara geografis merupakan salah satu negara di dunia dengan tingkat risiko bencana alam yang tinggi. Tentunya bencana alam yang terjadi akan menimbulkan kerugian finansial, korban jiwa, dan menurunnya produktivitas ekonomi. Oleh karena itu, BPPT sangat memerhatikan bagaimana teknologi dapat berperan untuk meminimalisir dampak bencana," kata Unggul.


Kepala BPPT kemudian menambahkan, untuk mengaplikasikan EWS diperlukan suatu teknologi untuk menyampaikan pesan secepat mungkin sebelum terjadinya bencana alam pada lokasi tertentu, sehingga korban jiwa bisa diminimalkan. Selama ini, dalam catatan BPPT, banyak teknologi kebencanaan berbasis TIK di Indonesia merupakan produk asing sehingga menyebabkan tingginya biaya apabila ingin diterapkan dengan kondisi alam di Indonesia.



"Hal itu menjadi tantangan besar bagi BPPT, khususnya Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (PTIK-BPPT). Dengan munculnya sistem digital teresterial free to air di Indonesia telah memberikan satu alternatif TIK bagi BPPT untuk pengembangan teknologi kebencanaan. Saya berharap seminar nasional ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dalam waktu dekat sistem digital terestrial free to air yang menyertakan fitur EWS dapat dinikmati bersama oleh masyarakat Indonesia." ujar Unggul.





Sementara, menurut Hammam Riza, Direktur PTIK-BPPT, seminar ini membahas banyak hal, mulai dari kesiapan dan ketersediaan teknologi, membahas industri nasional, serta kesiapan masyarakat dalam menyongsong kesiapan EWS pada siaran TV digital di Indonesia. Kajian EWS di TV digital hanya salah satu dari teknologi yang bisa diterapkan. Sebetulnya masih banyak inovasi teknologi lagi yang bisa dikomersialisasikan di siaran TV digital.





"Industri TV di Indonesia terus berkembang melalui migrasi dari TV analog ke TV digital. Saya berharap migrasi ini bisa memberikan multi effect kepada industri TV di Indonesia, baik dari sisi teknologi dan konten. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi negara yang maju dan mandiri menghasilkan produk-produk nasional," tutup Hammam.


Sebagai informasi, seminar nasional ini dihadiri oleh 300an peserta yang terdiri dari berbagai lembaga negara yang menjadi pemangku kepentingan sistem EWS pada siaran TV digital, seperti Kominfo, BNPB, BPBD, BMKG, Basarnas, Konsorsium TV Digital, serta berbagai perwakilan dari kalangan industri.


Untuk informasi, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Minggu, 02 Mei 2021

Matrix Apple - STB DVB T2 dengan SMC ID - Matrix Garuda HD

 


Untuk produk matrix apple terbaru bisa di klik disini

Awal perkenalan saya dengan produk Matrix Apple DVB T2 adalah saat berkeliling pasar genteng surabaya di tahun 2012, dimana saat itu saya kecewa dengan pemerintah dibawah pak tiffatul sembiring sebagai menkominfo saat itu, yg tiba-tiba memutuskan upgrade teknologi ke DVB T2. Sedangkan receiver digital yg saya beli sejak 2010 (merek PF) hanya support DVB T saja. Jadi mesti beli baru lagi nih dan jatuhlah pilihan ke Matrix apple. Namun sayangnya receiver keluaran 2012 itu cepat sekali panas dan hanya bertahan 1 tahun saja, dan saya harus membeli STB yg baru. Lalu bagaimana dengan versi terbaru dari produk besutan produsen parabola terkemuka "Matrix" ?




Update: Syarat Penerima Pembagian STB Digital Gratis 


Ternyata yg saya liat pada video review nya tamtamboyz surabaya, produk ini varian dengan ijin postel 2015, jadi merupakan barang yg cukup jadul. Faslitasnya pun minim sekali tanpa support wifi dan youtube. Jadi matrix apple ini STB digital DVBT2 yg persis spec nya dengan yg saya beli di tahun 2012 dulu.



Untungnya matrix menyeragamkan remote pada semua STB berlogo GARUDA, sehingga kalau remotenya keinjek anak dirumah, maka mencari penggantinya cukup gampang tersedia di toko elektronika.



Tidak ada yg istimewa dari panel depan dan belakang, dengan power supply melalui adaptor AC-DC 12 volt. Jadi mungkin yg 2012 dulu desain power supplynya bermasalah karena membuat STB panas, kini oleh matrix disiasati dengan menggunakan adaptor external.

Sedangkan yg menjadi sedikit keunggulan dari versi 2015 ini adalah support SMC ID, atau Smart Card ID untuk autorisasi CAS / PAY TV. Jadi sebenarnya STB ini bisa dihubungkan dengan system TV Digital UHF berbayar yg dulu sempat di jakarta ada layanan NEXMEDIA milik group EMTEK (satu group dengan SCTV / Indosiar). Pay TV ini kemudian tutup dan menjelma menjadi Nex Parabola yg mengakuisisi pay tv satelit milik Matrix.


BACA JUGA : Perbandingan Kualitas TV Analog vs TV Digital Menggunakan Antena Indoor


Jadi mbulet disitu aja ternyata, namun misalnya pasar pay TV digital UHF ada lagi, maka matrix apple ni sudah siap digunakan. Namun entah kapan dan siapa yg masih mau berinvestasi di dunia Pay TV yg semakin tergerus streaming OTT ? Entahlah...



Tampilan awal menu sedikit menyedihkan karena sakit dimata, dengan gambar khas matrix call center jaman dulu yg biasanya kita temui di STB Parabola matrix burger dan sejenisnya. 




Software yg dipergunakan juga sudah terbaru dengan tanggal 27 januari 2021. Namun software ini minim fitur untuk wifi dongle, jadi kalah saing dengan produk lain yg mengandalkan fasilitas youtube.






Fasilitas EPG, PVR, multimedia player dan menu lainnya cukup standar, dengan harga terjangkau bagi masyarakat awam. Review STB ini mengambil video youtube dari tamtamboyz surabaya, jadi jika ingin membeli STB nya bisa meng klik link berikut ini :  https://www.tokopedia.com/tamtamboyz08 


Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230

-Tanaka


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Polytron DVB-T2 STB PDV 600T2 - Support EWS yg Menjadi Syarat TV Digital di Indonesia

Peranan media dalam memberitahu kejadian bencana sangat penting, karena mempunyai akses yang luas, dan sumber daya yang mempunyai keahlian tersebut.Namun kendala pasokan listrik harus merata di seluruh daerah, sehingga peringatan dini tentang bencana mampu diketahui oleh penduduk indonesia yang berada didaerah bencana.



Jadi, ketika ada bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami, seluruh siaran TV digital akan terhenti sementara, berganti dengan siaran peringatan dini bencana. Sementara itu,  BPPT sangat mendukung dan berpartisipasi dalam proses penerapan fitur peringatan dini pada siaran TV digital ini dengan ikut berperan serta bersama berbagai stakeholder melalui kegiatan, seperti kajian dan pembangunan sistem Peringatan Dini Bencana EWS TV Digital khusus Indonesia.




Tahun 2014 ketika jaman menteri tifatul sembiring, telah dikeluarkan permen mengenai EWS ini, namun kelihatannya hanya produsen elektronik asli Indonesia - Polytron yang mengikuti syarat ini. Sementara STB keluaran produsen lain yg meng-Import dari china jarang ada fitur EWS dan digantikan oleh fitur Wi-fi melalui USB Dongle.


Di luar negeri sebenarnya teklnologi DVB S2/S2X untuk satelit DTH juga mengadopsinya, namun karena era 2010 keatas muncul Smartphone dengan berbagai aplikasinya menyebabkan peranan EWS di TV Digital menjadi tergeser dengan  gawai yg selalu ada di genggaman tangan. Mungkin lebih cepat info bencana disebar melalui group whatsapp kali yaa ? 




Mari kita review STB DVB T2 keluaran Polytron dengan seri PDV 600T2, dari kesan awalnya mungil banget dan berakibat pada panel Outputnya dikeluarkan melalui kabel tambahan serta power supply menggunakan adaptor 5V DC yg dihubungkan kabel  charger USB seperti layaknya charger HP.





Sehingga ketika kabel panel belakang dicolokkan semuanya , akan sedikit kurang indah akibat perkabelan yg sedikit ramai. Tapi ini akan menjadi aman dari panas berlebih sebab adaptor power supply berada di luar casing / box STB. 



Tapilan awalnya pada LED TV ber input  HDMI cukup keren, dan proses scan TV nya menggunakan Kode POS sesuai lokasi STB, sehingga informasi EWS nya gak nyasar dari lokasi yg jauh. Entah EWS ini akan berguna atau tidak di era 2021.

Untuk fitur lainnya cukup sederhana yaitu rekam siaran TV ke flashdisk / hardisk dan kemudian dapat melakukan playback saat diinginkan. Fitur PVR juga memungkinkan untuk mem pause siaran  live dan kemudian mundur ke waktu yg diinginkan, semisal saat menonton bola atau konser maka dengan hardisk / flashdisk yg cukup hal yg biasanya dilakukan di USEETV Indihome dapat kamu lakukan juga di STB Polytron.



Fitur lainnya adalah remote copy, jadi dapat mengcopy tombol power dan volume dari remote TV. Keuntungannya adalah cukup 1 remote untuk mengoperasikan TV dan STB polytron yg digunakan.






Sedangkan untuk fitur EWS mungkin tidak bisa di demokan, namun bisa dibayangkan seperti kejadian gempa di jepang beberapa waktu yg lalu. Siaran TV langsung ada warning , dimana gambar warningnya muncul ditengah acara. 



Jadi warning gempa pada video diatas merupakan pesan yg di generate oleh server EWS nya milik BMKG jepang dan langsung muncul pada layar TV dan bukan diberikan oleh studio siaran TV nya.


Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230

-Tanaka


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Sabtu, 01 Mei 2021

Review Venus Cabai Rawit - STB Digital DVB-T2 yg Murah Merakyat

 



Siapa teknisi yg tidak mengenal merek venus ? Pelopor dunia parabola digital di tahun 2000 an bersama matrix dan tanaka. Mungkin sempat menguasai 60 % pasar peralatan parabola , mulai dari piringan parabola, LNB, kabel, aktuator dan sebagainya. Umumnya nama merek receiver STB keluaran venus ber nama model mobil,  mulai vennus inova, estillo, dan yg untuk seri STB digital UHF menggunakan nama Venus Brio. 



Entah kenapa brio gagal hadir lama dan digantikan produk terbaru CABAI RAWIT. Duhh kok jadi nama bumbu dapur niru produkan Matrix yg selalu pakai merek dengan nama makanan. Namun emang teknisi dan user pikirin ya ? Yg penting dapat memberi fasilitas terbaik buat konsumen, seperti claim pada kotak bungkus reeivernya dibawah ini.



Standar banget sepertinya, mungkin mereka gak tau software versi november 2020 bisa dipakai untuk youtube-an lewat dongle wifi MT.




Untuk menu setupnya masih mengikuti STB paling jadul yg saya punya yaitu Getmecom dan hasil scan siarannya pun sangat cepat.



Menu setting lainnya tidak mengalami perbaikan yg berarti.







Yang menjadi nilai tambah adalah koneksi wi-fi (dongle usb versi MT, jangan salah beli yg RT) dan bisa menonton yotube dengan lancar.





Siaran TV digital yang berformat HD, tentunya menjadi nilai lebih pada jualan STB Digital sekarang ini. Jadi goodbye siaran bersemut...



Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230

-Tanaka


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (75) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (2) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika