IC favorit penulis "vibrator" pembangkit sinyal 555 - yang juga menjadi nama dari blog ini ternyata memiliki kemampuan juga untuk mengobati aki yg soak, dengan memanfaatkan kemampuannya sebagai pembangkin "pulsa" tegangan tinggi yg akan me-rontok-kan kerak sulfat pada elektroda baterai lead acid (BLA).
Chip timer 555 adalah perangkat 8-pin yang sangat kuat dan stabil yang dapat dioperasikan baik sebagai Multivibrator Monostabil, Bistabil, atau Astabil yang sangat akurat untuk menghasilkan berbagai aplikasi seperti timer sekali tembak atau tunda, pembangkit pulsa, LED dan lampu flash, alarm dan pembangkitan nada, jam logika, pembagian frekuensi, catu daya dan konverter dll. Sebenarnya sirkuit apa pun yang memerlukan suatu bentuk kontrol terhadap waktu, bisa dibuat dengan ic 555, namun karena daftarnya tidak ada habisnya ya gunakan google untuk mencari daftar yg panjang itu.
Baca penjelasan sebelumnya mengenai taper charger memanfaatkan adaptor laptop bekas.
- Sulfat dan Aki
Pengecasan dengan menggunakan teknik pulsa arus adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi kehilangan kapasitas aki secara prematur. Teknik ini bisa mempercepat proses pengecasan aki dan memperpanjang siklus hidup sebesar 3 sampai 4 kali dibandingkan dengan pengecasan konvensional dengan arus konstan.
Lebih panjangnya siklus hidup baterai berbahan lead acid (BLA) ini dikarenakan teknik pulsa tegangan bersifat sebagai desulfator yaitu pengurai Kristal senyawa timbal sulfat (PbSO4) yang menempel pada elektroda dan menjadi penyebab utama BLA kehilangan kapasitas secara prematur. Praktek kali ini dilakukan untuk melihat efek pemulihan / desulfator, dimana BLA yang sudah lemah karena sudah terpakai di treatment dengan pulsa tegangan akan mengembalikan kapastias simpan BLA, menggunakan prototype yang telah dibuat. Dari eksperimen yang dilakukan terlihat peningkatan nilai Daya starter (CCA) dan peningkatan durasi pembebanan pada BLA.
- Proses pada pengecasan dan pembebanan baterai
BLA menggunakan anode berbahan timbal (Pb) dan katode berbahan timbal dioksida (PbO2), H2SO4, dan separator diantara 2 elektroda. Reaksi kimia yang terjadi pada elektroda positif dan elektroda negatif pada baterai adalah sebagai berikut :
Berdasarkan reaksi diatas PbSO4 akan terbentuk pada elektroda positif dan elektroda negatif selama proses pembebanan/penggunaan baterai. Sementara pada proses pengecasan PbSO4 akan terurai dan elektroda menjadi Pb, PbO2 dan H2SO4.
Reaksi elektrolisis ini bersifat reversibel dan seharusnya berjalan terus menerus.Tetapi pada kenyataannya dengan berjalannya siklus pengisian dan pembebanan BLA, ada titik tertentu dimana arus berhenti mengalir walaupun telah diberikan tegangan.Hal ini diakibatkan oleh bertambahnya hambatan dalam (internal resistance). Lebih singkatnya, BLA tidak dapat lagi memiliki kapasitas penyimpanan.
- Sulfatisasi
Hal yang menjadi faktor utama dari peningkatan internal resistance ini adalah sulfatisasi yang disebabkan oleh adanya kristalisasi dari PbSO4 selama proses pembebanan BLA. Pada proses pengisian BLA, PbSO4 akan diurai menjadi ion Pb 2+ dan SO4 2- , pada kenyataannya ada timbal sulfat yang tidak terurai dan membentuk kristal dan menempel pada elektroda. Dengan berulangnya siklus pengisian dan pembebanankristal ini secara bertahap menutupi dan menyumbat rongga pada elektroda yang memperkecil area kontak dengan H2SO4.
- Desulfatisasi
Desulfatisasi dapat dilakukan dengan cara pemberian pulsa tegangan sehingga terjadi pemurnian plat timbal sulfat yang berakibat pada pulihnya sebagian kapasitas aki. Sekarang banyak dijual alat charger pintar dan desulfator di pasar online dengan harga yg terjangkau untuk pemakaian sehari-hari.
- Daya Starter
Dunia industri otomotif menggunakan standar daya starter otomotif dengan ukuran Cold Cranking Apms( CCA). Standar ini menunjukkan kemampuan BLA memberikan arus tinggi pada motor starter, pada suhu -18 C selama 30 detik. Standar ini menyatakan apakah sel aki bisa bertahan pada voltase 1,2 volt per sel BLA atau lebih tinggi saat mesin dinyalakan.
- Rangkaian Desulfator dengan IC555