Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Rabu, 20 September 2023

[Tutorial] Dasar Input Analog Mikrokontroler - Output ke Led Strip WS2812

 


Kita lanjutkan pembelajaran kali ini bersama dengan kuliah mikrokontroler mahasiswa teknik listrik unesa surabaya, dengan topik analog input. Sebagai mana kita bahas sebelumnya, sketch arduino sudah memiliki contoh-contoh program yang bisa dilihat pada sketch langsung atau pada website arduino.cc . Saya sekarang akan mengambil sebuah potensiometer yang bisa digunakan pada pengatur volume audio dan saya buat sebagai rangkaian pembagi tegangan 5 volt.


Catatan : Jika pake esp8266 maka tegangan 0 - 3,3 volt


A0 sampai A5 merupakan analog input dari arduino dimana memiliki range tegangan yang di ijinkan 0-5 volt. Resolusi atau kerapatan data bit nya adalah 10 bit, sehingga 5 volt diwakili oleh binari 0b1111111111 atau desimal 1023. Dari rumus matematika  sederhana dengan membagi 5 volt dengan 1023,  maka kita bisa membuat voltmeter sederhana dan bisa membaca tegangan yang diberikan oleh pin tengah dari potensiometer 10 k ohm yang saya gunakan. Silahkan coba script berikut ini :


#define ADC_PIN 1   //pin ADC 

float tegangan ;  //variabel tegangan desimal


void setup() {

  //pakai monitor serial

  Serial.begin(9600);

}


void loop() {


   //resolusi per bit = 5v/1023 = 0.0049 volt

   //baca ADC

   tegangan = analogRead(ADC_PIN) * 0.0049;

 

   //kirimkan output pembacaan ke serial

   Serial.print( "Tegangan = ");

   Serial.print( String(tegangan,2) );

   Serial.println (" volt");

    

  delay(100); 

  

}





Dari hasil diatas dapat dilihat perubahan tiap bit mewakili 4.9 miliVolt. Lalu bagaimana membuatnya lebih menarik ? Kita gunakan Led Strip ws2812b yang lagi ngetop belakangan ini. Untuk itu baca dulu pembahasan di blog yang saya temukan di internet disini.

Saya telah membeli 30 buah led ws2812b seharga 900 rupiah sebiji dan saya rangkai dengan arduino pro mini milik saya. Bisa menggunakan arduino jenis lain maupun esp8266 yang dimiliki, dan usahakan jika lednya banyak maka gunakanlah power suply 5 volt terpisah seperti pada gambar dibawah ini :




*) gunakan resistor 330 ohm sebagai pengaman agar led awal tidak cepat rusak


Koding yang saya gunakan adalah sebagai berikut :


#include <Adafruit_NeoPixel.h> //library


#define LED_PIN 4         //sesuaikan pin data

#define LED_COUNT 30      //sesuaikan jumlah led


Adafruit_NeoPixel strip(LED_COUNT, LED_PIN, NEO_GRB + NEO_KHZ800);


int posisi_led;     //variabel posisi led


void setup() {

//inisialisasi led strip 

  strip.begin();           

  strip.setBrightness(30); 


}


void loop() {

      

 // baca adc port A1 , sesuaikan

 //34 ==> pembulatan 1023/30LED

  

 posisi_led = analogRead(1)/34;

 

  strip.clear();

  strip.setPixelColor(posisi_led, 255, 255, 255);

  strip.show();   

 

  delay(100); 

  

}


Hasil dari coding diatas dapat dilihat pada animasi paling atas. Selamat Mencoba !! 

Share:

[Tutorial] Dasar Input - Output Pada Mikrokontroler




Pada umumnya terdapat 2 jenis input output yang terlihat paling "sederhana" dan paling sering dibahas pada sebuah sistem mikrokontroler AVR, arduino maupun ESP 8266. Dari list dibawah ini, nomer 1 dan 2 akan kita praktekkan pada tulisan blog kali ini, bersama dengan adik - adik mahasiswa di jurusan teknik listrik vokasi unesa Surabaya. 


Jenis Input Output :

  1. Digital Pin
  2. Analog Pin
  3. PWM
  4. Serial
  5. I2C
  6. SPI

- DIGITAL PIN

Digital pin ini merupakan hal yang paling dasar yang pertama kali harus dipraktekkan ketika memulai mikrokontroler sekelas arduino. Coba pembaca buka sketch dan akan menemukan example yang bernama "blink" yang merupakan coding untuk menyalakan dan mematikan LED internal pada bord arduino ( jenis apapun ) yang umumnya berada pada pin 13.


 void setup() {
  // inisialisasi digital pin LED_BUILTIN sebagai output.
  pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
}

//the loop function muter terus
void loop() {
  digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);  // HIGH = Nyala
  delay(1000);                      // Tunggu 1 detik
  digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);   // LOW = Mati
  delay(1000);                      // Tunggu 1 detik
}


Dan kemudian perhatikan gambar ekuivalen dari sebuah Bit Input Output pada mikrokontroler, melalui tombol sebagai Input dan Led sebagai output .



Saya ingin membuat penekanan tombol switch tactile bereaksi terhadap led, dan tidak ingin menjadi on off seperti saklar biasa. Jadi saat tombol (aktif low / pull up) maka akan merubah status dari led nyala atau mati. Perhatikan script berikut dan akan saya bahas per bagian.


const int buttonPin = 9;     // pin push button
const int ledPin =  13;      // pin LED

int buttonState = 0;         // variable status tombol
bool ledstate;

void setup() {
  //Pin LED sebagai output
  pinMode(ledPin, OUTPUT);
  // tombol sebagai intput
  pinMode(buttonPin, INPUT);
   
  //status awal led mati 
  ledstate = false;
  digitalWrite(ledPin, LOW);

  Serial.begin(9600); //agar bisa dilihat pada terminal
}

void loop() {

  // baca status tombol
  buttonState = digitalRead(buttonPin);

  // cek status tombol High atau Low
  if (buttonState == HIGH) {
    
    //nyalakan led dan ubah status led 
    if ( !ledstate){
      digitalWrite(ledPin, HIGH);
      ledstate =true;
      //kirim serial
      Serial.println("Kondisi led = Nyala");
     }
    //matikan led
     else {
      digitalWrite(ledPin, LOW);
      ledstate = false;
      Serial.println("Kondisi led = mati");
    }
  delay(200);
    
  } 
  
}


Dari script diatas, penjelasan perbagian  bisa dilihat pada bagian script berwarna merah, dan yang paling utama adalah proses perubahan status boolean dari led status yang akan tersimpan sesuai kondisi terakhir dari led.

    //nyalakan led dan ubah status led 
    if ( !ledstate){
      digitalWrite(ledPin, HIGH);
      ledstate =true;
      //kirim serial
      Serial.println("Kondisi led = Nyala");
     }

    //matikan led
    else {
      digitalWrite(ledPin, LOW);
      ledstate = false;
      Serial.println("Kondisi led = mati");
    }


Terdapat perintah Serial.println yang bertujuan untuk melihat kondisi led pada serial monitor yang merupakan fasilitas debuging paling utama pada sketch arduino.




Pada tulisan selanjutnya akan saya bahas input analog yang sangat bermanfaat.


Share:

Selasa, 06 Juni 2023

[ Node - RED ] Menghubungkan Relay Modbus Ke Dalam Node-Red Web UI


 

Untuk melanjutkan praktek berikut ini, disarankan terlebih dahulu membaca penjelasan mengenai Relay Modbus 4 channel disini dan persiapkan bahan-bahan nya yang masih sama. Kali ini akan saya jelaskan langkah menghubungkan Modul Relay Modbus-Rs485 ke node red, sehingga untuk pembaca yang belum mengenal node red dapat memulai perkenalannya dari tulisan saya sebelumnya disini.

Pada beberapa tulisan node-red sebelumnya saya hampir selalu menggunakan perangkat input / sensor modbus sehingga hanya terbatas pada function modbus 01, 03 dan 04 (read coil, input and read register) seperti pada praktek pembacaan pzem disini.  Kali ini saya bahas alat sebagai output yg cocok untuk membahas function 05 (write single coil). Perhatikan perintah serial modbus rtu untuk menghidupkan relay 1 berikut ini ( asumsi id device = 01):


01 05 00 01 FF 00 DD FA


Kode diatas berupa Hexa jadi kalau dipisah-pisah berdasarkan standar modbus adalah seperti berikut:

01     =  Alamat device id slave
05     =  Perintah Kontrol Single Relay/ function 05
00 01  = 2 byte alamat relay 0x0001
FF 00  = 2 byte yang menyatakan logic TRUE 
DD FA  = Checksum / CRC 16 modbus



Sedangkan untuk melepas / open  relay 3 kode modbus rtu nya seperti berikut ini :


01 05 00 03 00 00 3D CA


Kode diatas berupa Hexa jadi kalau dipisah-pisah berdasarkan standar modbus adalah seperti berikut:

01     =  Alamat device id slave
05     =  Perintah Kontrol Single Relay/ function 05
00 03  = 2 byte alamat relay 0x0001
00 00  = 2 byte yang menyatakan logic FALSE
3D CA  = Checksum / CRC 16 modbus


Sedangkan pada node red flow,  palete yg kita pilih adalah Modbus Write :




Penjelasan :

  1. Function yang dipilih 05 (Force Single Coil)
  2. Alamat dari relay (dimulai dari 0 untuk modul relay rs485 yg dipakai)
  3. Komunikasi yang dipakai, seting lanjutannya dibawah ini.




Jadi untuk meng-"CLOSE" dan "OPEN" relay sesuai address nya, maka cukup di inject nilai logika boolean True dan False ke Node Modbus Write.



Dari flow diatas maka ketika tombol inject ditekan akan mengirim logika true dan false langsung ke perangkat relay. Sesimpel itu kok ! Lalu bagaimana jika mengaktifkan dan mematikan semua relay? Kita akan gunakan perintah / function 15 (0F).



01 0F 00 00 00 08 01 FF BE D5


Kode diatas berupa Hexa jadi kalau dipisah-pisah berdasarkan standar modbus adalah seperti berikut:

01     =  Alamat device id slave
0F     =  Perintah Kontrol Multiple Relay/ function 15
00 00  = 2 byte alamat awal relay start 0x0000
00 08  = 2 byte alamat terakhir relay 0x0008 (kenapa 8 ? karena modul yg paling banyak 8 relay)
01     = 1 byte yang akan ditulis ke relay
FF     = 1 byte yang mewakili relay 8 s/d 0  sesuai bit nya, jadi bisa kombinasi bit

BE D5    = checksum

*) Keterangan FF berarti semua relay (8 buah ) mendapat logika 1 ( 1 1 1 1 1 1 1 1 ) alias nyala semua, jadi kalau 00 berarti mati semua relaynya




Pada flow node red kita akan gunakan function 15 dan kita inject berupa array / json yang berisi 8 buah logika true dan false. Contoh flownya bisa dilihat dibawah.








Sehingga akan sangat mudah merubah node inject menjadi node web ui berupa "switch" seperti pada gambar flow dibawah. Namun jika masih awam dengan web UI nya node red bisa membaca disini dan disini.






Outputnya menjadi lumayan menarik, bisa mengontrol modul relay modbus-rs485 melalui web browser.







Share:

Senin, 05 Juni 2023

Cara Mengontrol Modul Relay Modbus - RS485 Melalui PC

 



Setelah beberapa kali membahas mengenai cara akses perangkat sensor ber-protokol Modbus RTU, maka kali ini akan dipraktekkan bagaimana cara mengontrol relay yang modulnya banyak beredar di marketplace yaitu bertipe 485 relay 2 ch / 4 ch / 8 ch  V1.1 . Modul ini banyak dibahas di berbagai blog, bagaimana secara gamblang sekali mengirim datanya menggunakan arduino, dimana kebanyakan menggunakan perintah serial langsung jadi (berupa sequence modbus) beserta dengan ceksum CRC mod16 di belakangnya.


Sebelumnya bisa dibaca seri tulisan mengenai modbus disini dan praktek pzem disini


Namun seperti  biasa bukan blog aisi555 kalau hanya berbagi script langsung pakai tanpa membuat bingung pembaca. Eeiittt....kali ini gampang kok, cukup sediakan modul relay nya seperti diatas beserta power suply 12 volt dan jangan sampai ketinggalan perangkat USB to RS485 yang akan menghubungkan PC ke perangkat relay secara RS485. Setelah menghubungkan 2 kabel A+ dan B-  antara USB to RS485 vs Modul Relay, maka dari berbagai sumber di internet ( disini dan disini ) saya pilihkan beberapa perintah serial siap pakai yg bisa dicoba melalui terminal/putty/realterm. Ingat bahwa perangkat yang baru datang secara default /awal memiliki address 1 dengan BaudRate 9600.




Cara Mengetahui Address :

00 03 00 00 00 01 85 DB

Return:

00 03 02 00 01 44 44  ==> 01 itu address (warna merah)


Kita asumsikan address dari modul adalah 01 ( 1 byte paling depan adalah address)


Relay 0 ON  : 01 05 00 00 FF 00 8C 3A

Relay 0 OFF: 01 05 00 00 00 00 CD CA


Relay 1 ON : 01 05 00 01 FF 00 DD FA 

Relay 1 OFF: 01 05 00 01 00 00 9C 0A 


Relay 2 ON : 01 05 00 02 FF 00 2D FA

Relay 2 OFF : 01 05 00 02 00 00 6C 0A 


Relay 3 ON : 01 05 00 03 FF 00 7C 3A

Relay 3 OFF : 01 05 00 03 00 00 3D CA


*) Warna orange / 2 byte di belakang adalah CRC Modbus 16


Saya sih lebih senang menggunakan Real Term sebagai serial terminal untuk mengetestnya seperti yang saya lakukan sebelumnya ( klik disini untuk mengetahui seting nya) , dan hasil capture saya dibawah ini :



CRC Modbus 16 di bagian belakang (2 byte terakhir) dapat di masukkan langsung atau membiarkannya dibuatkan langsung oleh RealTerm. Jangan lupa menambahkan 0x sebelum hexanya agar tidak terjadi error (khusus realterm)


Perintah lainnya yang mungkin berguna :


SEMUA ON : 01 0F 00 00 00 08 01 FF BE D5

SEMUA OFF : 01 0F 00 00 00 08 01 00 FE 95


Membalik posisi relay / Flip / Toggle

Relay 0 Flip / Toggle : 01 05 00 00 55 00 F2 9A

Relay 1 Flip / Toggle : 01 05 00 01 55 00 A3 5A

Relay 2 Flip  / Toggle : 01 05 00 02 55 00 53 5A

Relay 3 Flip  / Toggle : 01 05 00 03 55 00 02 9A

 

Merubah address (contoh dari 01 ke 09 ) :  01 10 00 00 00 01 02 00 09 66 56

Merubah address (contoh dari 09 ke 01 ) : 09 10 00 00 00 01 02 00 01 00 50




Lalu animasi paling atas gimana ya ? Saya gunakan python untuk merubah relay secara berurutan:


import serial
from time import sleep

ser = serial.Serial("COM25", baudrate=9600, timeout=3.0)

tog1 =b'\x01\x05\x00\x00\x55\x00\xF2\x9A'
tog2 =b'\x01\x05\x00\x01\x55\x00\xA3\x5A'
tog3 =b'\x01\x05\x00\x02\x55\x00\x53\x5A'
tog4 =b'\x01\x05\x00\x03\x55\x00\x02\x9A'


while (True):
    print("Merubah relay secara berurutan ..")
    ser.write(tog1)
    sleep(0.5)
    ser.write(tog2)
    sleep(0.5)
    ser.write(tog3)
    sleep(0.5)
    ser.write(tog4)
    sleep(0.5)

Pada kesempatan selanjutnya saya akan mengakses modul relay modbus RS 485 ini melalui node red baca disini.
Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (75) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (2) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika