Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Sabtu, 29 Desember 2012

[Part 1] Belajar dasar bahasa GCC - bahasa untuk programming Microcontroller

meditate.jpg (1280×1112)

Gnu Compiler Collection merupakan sebuah project compiler berbasis open source untuk beberapa bahasa pemrograman. Karena sifatnya yang "terbuka" inilah membuat pengembang bahasa pemrograman untuk microcontroller memilih bahasa C yang digabungkan dalam environment GCC, sebagai bahasa pemrogramman pada beberapa compiler seperti WINAVR atau TOOLCHAIN.

Kali ini akan kita bahas GCC yang digunakan paling umum untuk menyusun script dari pemrogramman AVR yang digunakan umum pada AVR STUDIO yatu WINAVR. Atmel sebagai produsen microcontroller AVR memiliki beberapa kerjasama dengan bahasa pemrograman lain seperti IAR akan tetapi banyak juga yang memilih versi gratisnya dengan menginstall plugin WINAVR. Pola pemrograman dari winavr umumnya seperti berikut :


HEADER


#define F_CPU 4000000UL
#include <avr/io.h>
#include <avr/interrupt.h>
#include "coba.h"

uint8_t jam,menit,detik,show;

#define hidup PORTB|=_BV(PB3)



Pada  bagian header ini dinyatakan beberapa syntax yang berhubungan dengan pre-processor (#define),  variabel global serta  "include" yang merupakan rujukan compiler untuk menyertakan file-file eksternal. mari kita bahas satu persatu.


#define nama kondisi

Setelah #define terdapat  dua buah kalimat yang dipisahkan dengan spasi. Kalimat sebelah kiri merupakan rujukan sedangkan sebelah kanan merupakan proses yang dilakukan. Seperti contoh diatas maka dapat diartikan bahwa setiap syntax yang ditulis sebagai "nama" akan berubah menjadi "kondisi", contoh lain #define F_CPU 4000000UL berarti setiap syntax pada script yang berisikan "F_CPU" maka akan digantikan dengan "4000000UL" .

Jika ditulis seperti ini #define hidup PORTB|=_BV(PB3) maka setiap kita menulis  " hidup; " pada syntax maka akan terjadi kejadian pada port B3 akan menjadi "high" atau kalau dikasi LED akan menyala. Kenapa? karena syntax hidup telah diartikan sebagai syntax PORTB|=_BV(PB3) yang merupakan syntax untuk menghidupkan port B3.

Berguna banget apabila kita menggunakan perulangan "kondisi" yang banyak sehingga menyingkat dalam penulisan dan mempermudah proses tracing atau debuging error(kesalahan) syntax serta jalannya dari program yang diinginkan.


#include "nama.file"

Bagian ini untuk melakukan penyertaan compiling kepada file-file external. Contoh yang paling gampang adalah #include <avr/io.h> dimana compiler akan menyertakan directory pada instalasi WINAVR pada folder "include/avr" . File io.h merupakan file yang berisikan definisi port input output yang disesuaikan dengan jenis IC microcontroller yang digunakan. Include yang lain juga sangat berguna dan disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya delay.h yang berhubungan dengan delay, interrupt.h yang berhubungan dengan interupt, string.h yang berhubungan dengan operasi string dan lain sebagainya. Untuk itu dapat dibaca pada website WINAVR di : http://winavr.sourceforge.net.

Untuk file include yang menggunakan tanda petik merupakan penyertaan file lokal yang diletakkan di folder atau direktori yang sama dengan direktori project


int variabel;

Untuk menyimpan suatu nilai pada memory maka diperlukan pemesanan lokasi variabel terlebih dahulu. GCC memiliki cara dinamis untuk menempatkan memory sehingga memudahkan dalam penyusunan. Variabel ini tentunya harus diberitahukan jenisnya sehingga dapat dipesankan sesuai kebutuhan. Contoh dari type variabel yang sering digunakan adalah seperti berikut :

- unsigned : menyatakan kalau type variabel berupa 8 bit sehingga nilainya antara 0-255, sama seperti char
- int : integer, merupakan memory 16 bit memiliki nilai antara -32768 sampai + 32767

ada beberapa type integer yang dapat diambil dengan menggunakan #include <inttypes.h>

- uint8_t  : 8 bit
- uint16_t: 16 bit
- uint32_t: 32 bit

sebagai contoh kita akan menyompan data karakter huruf, cukup dengan menggunakan unsigned char atau char saja karena karakter ascii merupakan data dengan lebar 8 bit. Sedangkan untuk perhitungan timer 16 bit maka sebaiknya menggunakan uint16_t yang memiliki lebar data 16 bit dan selalu bernilai positif.



bersambung di part#2
Share:

Jumat, 21 Desember 2012

AISI555 in action di Majalah Reload Vol.17

Majalah Reload merupakan majalah komunitas AIRSOFTGUN yang terbit dua bulan sekali. Terdapat rubrik Do IT Yourself dimana para pembaca diajak untuk membuat modifikasi atau alat khusus dari bahan-bahan yang mudah didapat. Aisi555 diberi kesempatan untuk mengisi rubrik DIY pada vol. 17 - desember 2012 . Pembahasan timer ini akan dibahas 2 bulan kedepan , jika berminat merangkai diharap membeli majalahnya saja !




Segera dapatkan Majalahnya di toko buku terdekat !

Share:

Rabu, 19 Desember 2012

PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS DENGAN ATTINY2313


Palang pintu kereta api yg kita bahas kali ini pernah saya buat kira-kira setahun yang lalu dalam rangka membantu teman yang kesusahan mengerjakan tugas. Dia mewanti-wanti saya agar tidak menyebarkannya di blog sampai saatnya dia lulus kuliah. Dan saatnya kini kita bahas karena teman saya itu sudah lulus akhirnya.


Bahan utama yang kita perlukan adalah motor stepper. Dipasaran komponen elektronika, motor stepper dijual umumnya memiliki kumparan berjenis BIPOLAR, dimana nantinya diperlukan sebuah driver H-bridge untuk merubah polaritas kumparannya. Sedangkan jika beruntung (cari di loakan) atau punya duit berlebih, maka motor stepper UNIPOLAR tentunya menjadi pilihan yang lebih simple.

Cara mudah membedakan jenis motor steep adalah jumlah kabel, untuk bipolar biasanya memiliki kabel 4 , sedangkan unipolar memiliki kabel 5 dimana 1 kabel sebagai common (supply)



File:Drive.png
cara menggerakkan motor stepper (courtesy wikipedia)



Prinsip sensor yang digunakan untuk mendeteksi kereta datang dan pergi maka diletakkan sensor "cahaya terhalang" menggunakan pasangan LED INFRARED & PHOTODIODA yang biasanya digunakan sebagai transmiter & receiver untuk remote TV. Kedua led ini diposisikan berhadap-hadapan (sebaiknya diberi casing/ penghalang cahaya dari samping) sehingga ketika tanpa halangan, dengan rangkaian tambahan resistor pull down dan anoda ke 5v , photodioda akan memberikan logika 1 (seperti tehubung langsung ke 5v). Kondisi ketika sinar infre merah terhalang maka photo dioda akan memutus hubungan dari 5V dan rangkaian menjadi logika 0 karena terhubung melalui resistor 10k ohm menuju ground (0v).

Untuk mendeteksi kedatangan kereta api, maka sensor "kedatangan" akan mendeteksi perubahan dari 1 ke 0 (falling edge) sehingga dalam script ditunjukkan dengan INTERUPT 0 yang diinisialisasikan sebagai falling edge. Sedangkan sensor untuk "kereta sudah lewat" menggunakan logika interupt rising edge (0 ke 1), dimana ketika kereta masih berada di perlintasan akan menghalangi sinar led infra (kondisi logika 0). Setelah semua rangkaian lewat maka sinar akan kembali mengaktifkan logika 1 pada photodioda.



MCUCR |= (1<<ISC01) | (0<<ISC00) |(1<<ISC11) | (1<<ISC10); 



Sensor yang ketiga merupakan sensor posisi awal dari palang pintu, diletakkan pada posisi palang pintu terbuka penuh (90 derajat) , sehingga ketika alat dihidupkan atau direset maka motor stepper akan bergerak ke kiri sampai posisi palang pintu menghalangi sinar led menuju photodioda ke 3.






Kereta api kan bolong-bolong, ada jeda antar gerbong ...nah looo...error dah....pintunya kebuka baru 1 gerbong lewat?? Tenang saja, ini hanya simulasi..kita anggap bahwa kereta api itu benda yang full kontinyu tanpa lubang jeda antar gerbong. Jika ingin menerapkan ke dunia nyata dimana ada jarak antar gerbong, maka diperlukan suatu timer yang akan mendeteksi waktu berapa milli second sinar infra yang dilewatkan lubang tersebut. Jika gerbong terakhir yang lewat tentunya waktunya lebih lama ketimbang sinar melalui celah - celah rangkaian kereta api, nah inilah pembedanya.


Trus pertanyaan lainnya, bagaimana jika yang diinginkan adalah palang pintu keretanya 2 arah ? Sekali lagi kita sebaiknya menggunakan metode timer saja, jadi kita perkirakan jika cahaya tidak terhalang selama selang waktu (misal 5 detik)  maka pintu akan terbuka.


Skematik dari palang pintu otomatis seperti berikut : 



 (klik untuk memperbesar)



Harap diperhatikan jenis motor yang digunakan dan sesuaikan driver motor yang tepat.



FULL SCRIPT METODE INTERUPT  1 ARAH:
/*

Pintu Kereta Api Otomatis
Dengan motor stepper
by: ahocool@gmail.com
SURABAYA - 2012
1 arah saja
*/


#define F_CPU 100000UL
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>
#include <avr/interrupt.h>


#define SPEED _delay_ms(10)  // ubah nilai delay sesuai kecepatan yang diinginkan

//stepper FULL STEP, bisa dirubah sesuai keinginan
void puter_kanan(void)

{ 
   PORTB |=_BV(PB0);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB1);
   PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB0) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB3);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB0);
   SPEED;

   PORTB |=_BV(PB0) | _BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB1)  & ~_BV(PB3) ;
}

void puter_kiri(void)

{ 
   PORTB |=_BV(PB3);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB0) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB1);
   PORTB &= ~_BV(PB2) & ~_BV(PB0) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB0);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;

   PORTB |=_BV(PB0) | _BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB1)  & ~_BV(PB3) ;

}

SIGNAL (SIG_INT0)
{
  int a;

   //ubah nilai max looping berikut sampai posisi berhenti yg pas
   for(a=0;a<3;a++) puter_kanan();

}

SIGNAL (SIG_INT1)
{
int a;

   //ubah nilai max looping berikut sampai posisi berhenti yg pas
   for(a=0;a<3;a++) puter_kiri();

}




int main(void)
{


   PORTB |= _BV(PB0) | _BV(PB1) | _BV(PB2) | _BV(PB3) ; //OUTPUT Stepper pin A,B,C,D
   PORTD &= ~_BV(PD4); //sensor posisi awal
    
   //aktifkan interupt

   MCUCR |= (1<<ISC01) | (0<<ISC00) |(1<<ISC11) | (1<<ISC10); 
   // interupt 0 (datang) falling edge, interupt 1 (pergi) rising edge

   GIMSK |= (1<<INT0) |(1<<INT1); 

   sei();

   //inisialisasi awal saat dihidupkan , pintu membuka sampai sensor posisi OFF


     
     while (bit_is_set(PIND, PIND4) )
  {
      puter_kiri(); //steper naik sampe sensor awal terhalang
      
  }

 while(1)
  {

  }

return 0;
}




FULL SCRIPT METODE TIMER - 2 ARAH :
/*
Pintu Kereta Api Otomatis
Dengan motor stepper
by: ahocool@gmail.com
SURABAYA - 2012
versi timer -- 2 arah
*/

#define F_CPU 100000UL
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>
#include <avr/interrupt.h>

#define SPEED _delay_ms(10)  // ubah nilai delay sesuai kecepatan yang diinginkan
#define TIMER 5 // timer dari gerbong terakhir menlewati sensor dan membuka palang pintu

int detik, posisi, depan;

void init_timer(void)
{
   TCCR1B |= (1 << WGM12); // Configure timer 1 for CTC mode
   TIMSK |= (1 << OCIE1A); // Enable CTC interrupt 
   OCR1A  = 7812; //compare the CTC A 
   TCCR1B |= (1 << CS11)|(1 << CS10); // Start timer at Fcpu/64
   TCNT1 = 0;
   detik=0;
   sei();
}

void init_sensor_fall(void)
{
    
   cli();

   //aktifkan interupt
   MCUCR |= (1<<ISC01) | (0<<ISC00) |(1<<ISC11) | (0<<ISC10); 
   // interupt 0 & 1   falling edge , untuk deteksi 2 arah

   GIMSK |= (1<<INT0) |(1<<INT1); 

   sei();

   posisi = 0 ; // sebagai penanda kalo posisi pintu terbuka
}


void init_sensor_rise(void)
{
   cli();
   //aktifkan interupt
   MCUCR |= (1<<ISC01) | (1<<ISC00) |(1<<ISC11) | (1<<ISC10); 
   // interupt 0 & 1   rising edge , untuk deteksi akhir gerbong

   GIMSK |= (1<<INT0) |(1<<INT1); 

   sei();

   posisi = 1 ; // sebagai penanda kalo posisi pintu tertutup
}


void puter_kanan(void)

{ 
   PORTB |=_BV(PB0);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB1);
   PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB0) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB3);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB0);
   SPEED;

   PORTB |=_BV(PB0) | _BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB1)  & ~_BV(PB3) ;
}

void puter_kiri(void)

{ 
   PORTB |=_BV(PB3);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB0) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB1);
   PORTB &= ~_BV(PB2) & ~_BV(PB0) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;


   PORTB |=_BV(PB0);
   PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) ;
   SPEED;

   PORTB |=_BV(PB0) | _BV(PB2);
   PORTB &= ~_BV(PB1)  & ~_BV(PB3) ;

}

SIGNAL (SIG_INT0)
{
  int a;
  
  
   //jika pintu terbuka dan kereta lewat  
   if( posisi == 0) {
       depan = 1; //berarti sensor 1 jadi yg didepan
       init_sensor_rise(); //mode interupt berubah
  
   //ubah nilai max looping berikut sampai posisi berhenti yg pas
       for(a=0;a<3;a++) puter_kanan();
     
                 }
   else {
   //jika ada kondisi celah gerbong (0 -> 1) maka reset timer
     if(depan == 1)init_timer(); 
   
        }
}

SIGNAL (SIG_INT1)
{
int a;
   
    //jika pintu terbuka dan kereta lewat 
     if( posisi == 0) {
       depan = 2; //berarti sensor 2 jadi yg didepan
       init_sensor_rise();//mode interupt berubah 
  
   //ubah nilai max looping berikut sampai posisi berhenti yg pas
       for(a=0;a<3;a++) puter_kanan();
     
                 }
   else {
   //jika ada kondisi celah gerbong (0 -> 1) maka reset timer
     if(depan == 2)init_timer(); 
   
        }
}



ISR(TIMER1_COMPA_vect) // interupt timer detik

{ 
int a;


detik++;

if(detik >= TIMER ) // jika lebih dari timer yg ditentukan maka pintu terbuka

  {

    init_sensor_fall(); //kembalikan sensor sebagai interupt fall edge
    TIMSK=0; //matikan timer


   //ubah nilai max looping berikut sampai posisi berhenti yg pas
   for(a=0;a<3;a++) puter_kiri();
   
  }
}



int main(void)
{


   PORTB |= _BV(PB0) | _BV(PB1) | _BV(PB2) | _BV(PB3) ; //OUTPUT Stepper pin A,B,C,D
   
   PORTD &= ~_BV(PD2) & ~_BV(PD3) & ~_BV(PD4); //sensor sebagai input
    
   init_sensor_fall(); //awal sebagai interupt fall

   //inisialisasi awal saat dihidupkan , pintu membuka sampai sensor posisi OFF

  
     while (bit_is_set(PIND, PIND4) )
  {
      puter_kiri(); //steper naik sampe sensor awal terhalang
      
  }



 while(1)
 {

 }
 
   
return 0;
}





SELAMAT MENCOBA !

Share:

Rabu, 12 Desember 2012

BELAJAR ACCESS SD CARD CARA SIMPLE DENGAN ATTINY2313 - Part3


ATTINY2313 TALKING MACHINE 





Disclaimer : collected from various source on Google, writer read and modify for educational purpose only. Free to use !


Sebaiknya anda baca Part2 agar tidak kebingungan




sebelum lanjut, kita ingat project wav player dengan memory I2C  (silahkan baca disini), kapasitasnya kecil banget dan sagat pendek, kenapa tidak kita pakai SD card saja ?

ternyata kita tidak perlu pusing2, karena jika memainkan attiny pada clock 8mhz, maka waktu access SD card dan PWM sangatlah pas sehingga cukup memainkan beberapa nilai delay saja sudah mendapatkan suara yang cukup bagus (file wav PCM 6000hz 8bit)

kita ingat dulu code untuk membuat audio via PWM - OC1A, kita hilangkan sekarang beberapa pembagian dan script jadi lebih simple

Code:
void pwm_init(void)

{

    /* use OC1A pin as output */

    DDRB = _BV(PB3);



    /*

    * clear OC1A on compare match

    * set OC1A at BOTTOM, non-inverting mode

    * Fast PWM, 8bit

    */

    TCCR1A = _BV(COM1A1) | _BV(WGM10);

   

    /*

    * Fast PWM, 8bit

    * Prescaler: clk/1 = 8MHz

    * PWM frequency = 8MHz / (255 + 1) = 31.25kHz

    */

    TCCR1B = _BV(WGM12) | _BV(CS10);

   

    /* set initial duty cycle to zero */

    OCR1A = 0;

}






dan kita mainkan delay pada code pembacaan SD CARD melalui USI, untuk clock 8mhz dan file format 6000hz 8bit mengggunakan delay seperti berikut

Code:


unsigned char SPI_write(unsigned char ch){

 USIDR = ch;

    USISR |= (1<<USIOIF);

 

 do {

 USICR |= (1<<USIWM0) | (1<<USICS1) | (1<<USICLK) | (1<<USITC);



   _delay_us(9);

   

    } while((USISR & (1<<USIOIF)) == 0);



 return USIDR;

}




THAT"S IT ....hanya itu yang dirubah, selanjutnya simpan file wav pada SD card dan dengan bantuan software winhex, kita dapat membaca sector dimana file dimulai. Jika format SD card adalah FAT16, maka jika file dicopy setelah di format ulang akan diletakkan di posisi sector 555. Karena memory attiny yang kecil, maka ga usah dibingungkan dengan pembacaan root, FAT1, FAT2 dan sebagainya. Kita baca dulu saja via winhex kemudian dimanfaatkan. Seperti pada skematik berikut, saya akan memutar audio setelah tombol dipencet...file audio saya rekam dari laptop.



(klik biar tambah gede)

audio output pada OC1A bisa menggunakan amplifier sederhana seperti diatas, atau bisa juga membuat yg lebih paten, semisal menggunakan opamp LM386 atau TDA2003 (googling aja)


Langkah selanjtunya adalah memformat SDcard dan membuat file audio yang akan diputar (bisa dipotong dari mp3 atau direkam dan jangan lupa diconvert ke WAV PCM 6000Hz 8 bit). Sebagai contoh saya mempunyai 4 file dan copykan ke SD card. Selanjutnya buka SD menggunakan winhex seperti gambar berikut :



dan tampilan snapshot SD card dan file-filenya seperti berikut:



untuk mengetahui awal dan akhir sector dari file maka kita baca FAT1 atau FAT2 yang berisikan informasi dari isi file. Tiap file yg ada pada SD card memiliki "alokasi" pada FAT ini dimana 2byte berarti 1 cluster dari file. Untung saja winhex memberitahu pada layar sebelah kiri kalau sedang klik pada alokasi file apa dan nomer sector berapa. seperti pada gambar diatas , kita hanya perlu mencari awal cluster dan akhir cluster (ditandai dengan FF FF). Kemudian kita catat seperti yang saya dapatkan.

Code:
tombol3.wav =  cluster  2 - 18    

silahkan.wav = cluster 19 - 43   

tombol1.wav = cluster  44 - 62    

tombol2.wav =  cluster 63 - 82      



ingat cluster = sector





sedangkan untuk physical sector, cukup dengan menambahkan 553 (bukan 555 karena sector 0-1 dianggap tidak ada oleh FAT16)



selanjutnya scriptnya kita tweak biar tambah maknyus seperti berikut , karena ada beberapa bagian dari file yang digenerate oleh wavepad editor kudu di skip biar halus.

Code:




void SD_play(unsigned long  sector_start, unsigned long  sector_end) {



char i;

int byte=0;

    SD_begin(sector_start); 

  

  for(i=0; i<100; i++) {

       SPI_write(0xFF);



    byte++;

    } //biar tidak njebluk pas pencet

    

 while(1) {





      OCR1A=SPI_write(0xFF);



    byte++; 



    if(byte>= 512 && byte<515)OCR1A=0x80; //silent 



    if(byte >= 515) { 

      OCR1A=0x80;//silent

         

      CS_DISABLE();



   byte =0;

         sector_start++;

         

        if(sector_start > (sector_end -7))break; //biar halus

  else SD_begin(sector_start);

        }  

      } 

}






selanjutnya semua script bisa didownload dimari


hasilnya kayak gini gan ....



SELAMAT MENCOBA !!
Share:

BELAJAR ACCESS SD CARD CARA SIMPLE DENGAN ATTINY2313 - PART2


Disclaimer : collected from various source on Google, writer read and modify for educational purpose only. Free to use !


Silahkan Baca Part1 terlebih dahulu agar tidak kebingungan


SPI via USI



SPI merupakan serial peripheral interface yang dapat mengkomunikasikan antara master dan slave. Kecepatan transfer data bergantung dari pembagian clock yang diberikan . Sedangkan USI adalah SPI mode simple, dimana clock diberikan manual secara software atau input dari luar. Pin SS (slave select ) juga tidak disediakan tapi bisa di akali dengan PIN & software



dari gambar diatas dapat dilihat mode 3 wire USCK, DO (MOSI) , DI (MISO)
USCK diberikan secara software (manual) dengan toogling register USICR pada USICLK dan USITC
ada 3 buah register yg perlu diperhatikan yaitu USIDR = Data register , USICR =Control register dan USISR = Status Register

Berikut script untuk inisialisasi dari USI sebagai SPI

Code:
//definisi port

#define SPI_DDR DDRB

#define MOSI (1<<PB6)

#define MISO (1<<PB5)

#define SCK (1<<PB7)



#define CS_DDR DDRD

#define CS (1<<PD6) // PD6 sebagai slave/chip select

#define CS_ENABLE() (PORTD &= ~CS)

#define CS_DISABLE() (PORTD |= CS)



//inisialisasi port SPI

void SPI_init() {

 CS_DDR |= CS; // SD card circuit select as output

 SPI_DDR |= MOSI + SCK; // MOSI and SCK as outputs

}



//Pembacaan SPI

unsigned char SPI_write(unsigned char ch) {

    USIDR = ch; // data yang akan dikirim

    USISR |= (1<<USIOIF); // aktifkan interrupt Overflow

 

 do {

//Kirim USCK8 x

 USICR |= (1<<USIWM0) | (1<<USICS1) | (1<<USICLK) | (1<<USITC);

 _delay_us(100);

       } while((USISR & (1<<USIOIF)) == 0); // selesai jika overflow

 return USIDR; // baca data reply yg masuk

}






gampang bukan ? selanjutnya kita dapat mengirim perintah ke SD card melalui port USI dan kita siap untuk membaca data dari SD CARD.

Jika bahan-bahan sudah siap dan tersusun di breadboard (jangan lupa set fusebit memakai clock 8MHZ , clk_div jangan dipake, bisa meakai xtal atau internal RC) kita akan membaca file text yang telah dicopy ke dalam SD card

Pertama kita bahas cara read (CMD 51) dari isi file SDCARD , langkahnya seperti berikut:

1. Pull CS low (select)
2. Send 0×51
3. Send 0x00000000 (Sector x 512)
4. Send 0×FF
5. Baca data yg dikirim 520 kali (sambil kirim 0xFF ke kartu)
6. Pull CD low (deselect)

kenapa 520 kali ? karena format reply per sector seperti ini :



yang garis merah diatas merupakan header awal (6 byte) yang menyatakan data ready, jadi di script nantinya kita akan mendeteksi 00 dan FE , sedangkan 2 terakhir merupakan CRC yang bisa di abaikan.

jadi kita susun script seperti berikut :

Code:
void SD_command(unsigned char cmd, unsigned long arg, unsigned char crc, unsigned char read) {

 unsigned char i;

 //berfungsi mengirim perintah ke SD card

 CS_ENABLE();

 SPI_write(cmd);

 SPI_write(arg>>24); //geser byte

 SPI_write(arg>>16);//karena format

 SPI_write(arg>>8);//0x00000000

 SPI_write(arg);//alias 4 bit argumen

 SPI_write(crc);

  

 for(i=0; i<read; i++) SPI_write(0xFF); //kirim & baca

 CS_DISABLE();  

}



char SD_init() {

    char i;

//berfungsi inisialisasi SD card        

    CS_DISABLE();

    for(i=0; i<10; i++) SPI_write(0xFF);   

     _delay_ms(500);

// langkah 1  0x40

    SD_command(0x40, 0x00000000, 0x95, 8);

        _delay_ms(500);

// langkah 2  0x41                        

    SD_command(0x41, 0x00000000, 0xFF, 8);

        _delay_ms(500);

// langkah 3  0x50           

    SD_command(0x50, 0x00000200, 0xFF, 8);  

    _delay_ms(500);

        

    return 0;

}



void SD_begin(unsigned long  sector) {

    uint8_t i = 0;

//berfungsi untuk membaca data SD card    

    CS_ENABLE();

 SPI_write(0x51); //perintah baca 0x51

     //selanjutnya geser2 byte sector

        SPI_write(sector>>15); // sector*512 >> 24

 SPI_write(sector>>7);  // sector*512 >> 16

 SPI_write(sector<<1);  // sector*512 >> 8

 SPI_write(0);          // sector*512

        SPI_write(0xFF);

    

    for(i=0; i<10 && SPI_write(0xFF) != 0x00; i++) {} // wait for 0

    for(i=0; i<10 && SPI_write(0xFF) != 0xFE; i++) {} // wait for data start

    

    // baca SD& kirim melalui serial

    for(i=0; i<512; i++)   USART_Tx(SPI_write(0xFF));

    //2 kali checksum

    SPI_write(0xFF);

    SPI_write(0xFF);    



    CS_DISABLE();   

}








Yah..begitulah...ga terlalu susah ....hanya masalah creativitas, ntar munculnya di layar (jika dihubungkan dengan serial via putty/hyperterminal) seperti ini :



atau jika data langsung dibaca, bisa langsung membaca text. Sesuai percobaan bahwa sector paling depan tempat file disimpan adalah sector 96,

kenapa ? karena SD CARD yang aku pake jadul , memakai system FAT12




sedangkan jika memakai Format pc terbaru maka otomatis menjadi system FAT16 dan File pertama berada di sector 555. Jadi sesuaikan dengan jenis format yang dipakai



semua source code dapat didownload dimari , untuk dapat membaca wav file dan memainkan suara kita lanjut ke post berikut disini


SELAMAT MENCOBA
Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (74) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika