Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Data Science

    Mengulik Digitalisasi data statistik dengan bantuan python untuk pemanfaatan di bidang transportasi, kesehatan, keuangan dan masih banyak lagi

  • Artificial Intelligence - Pengenalan Object

    Menghadirkan pemanfaatan AI dengan praktek-praktek yang mudah diikuti - cocok untuk mahasiswa yang mencari ide tugas akhir

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Jumat, 22 April 2022

TV Digital UHF - Piala Dunia Akan Diacak - Mungkin aja sih, tapi....

 



Kegaduhan migrasi TV Digital bak cerita sinetron yg tak pernah ada episode " season finale " nya, sepertinya orang di negeri ini sengaja ingin ditertawakan dunia luar sana. Mungkin orang di eropa kalau baca komentar dan kegaduhan netizen bakal teriak .." Eaalahhh.. mana udah telat rame pula ! ". Spekulan pedagang receiver parabola dan para teknisinya banyak menggemborkan isu-isu tak menarik seperti Parabola akan tidak bersiaran lagi saat Analog Switch OFF (seperti yg dibahas disini), ramai yang mengganti STB Parabola dengan STB Digital UHF padahal daerahnya tidak terjangkau siaran TV analog sekalipun, bahkan yang terakhir adalah kegaduhan poster STB Digital Matrix yg ekslusif untuk menonton Piala Dunia Qatar 2022. Waduuuhhh...


Hubungi kami jika anda terkendala seting TV digital di wilayah Surabaya dan sekitarnya :

TV Digital Pasti Jernih

Jl. Ikan Mujaer No.7 P, Perak Bar., Kec. Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60177

0815-5737-755 

https://g.co/kgs/No6JmP




Tulisan kali ini seperti mengingat kembali review terhadap STB Matrix apple dan garuda  (baca disini) yang telah dengan jelas mengupas mengenai fasilitas SMC ID pada beberapa jenis STB DVB-T2 keluaran matrix, yang merupakan nomer unik identitas dari stb, serta kemampuannya untuk diberikan layanan berbayar / Pay TV. Ini umum kok di teknologi DVB yang sebelumnya kita kenal lewat satelit yaitu DVB S/S2. Jadi ketika pay TV melakukan siaran lewat parabola, maka siaran berbayar akan di-dekode-kan acakannya oleh modul SMC / CAS ini. Inipun berlaku ketika sinyal DVB nya mengalir lewat udara teresterial UHF maka DVB-T/T2 mampu dikombinasikan dengan modul CAS (de-scrambler / pembuka acakan) untuk  layanan berbayar Pay TV. Ingat NEXMEDIA ? Ya merek itu (dulu) adalah pay tv milik EMTEK group yg (dulu) bersiaran lewat UHF di Jakarta. Kini Nexmedia menjelma menjadi Nexparabola setelah Emtek kapok dihadapkan kenyataan harus membayar lisensi frekuensi UHF per kabupaten se NKRI ! Mending sewa transponder satelit aja irit...




Kegaduhan di grup diskusi lewat medsos maupun chat pun terjadi saat gambar STB Apple yg ditempelkan promo WC 2022 - EMTEK mulai viral dikalangan penggiat TV Digital. Ada yang bilang ini gimmick agar penjualan STB digital Matrix makin joss dan ini sah kok dilakukan. Kenapa ? Karena matrix merupakan penyedia peralatan STB untuk emtek sejak lama dan makin erat hubungannya saat EMTEK mengakuisisi matrix garuda di 2019. Jadi kenapa harus ribut ? Toh memang harus mengganti STB ketika TV kamu dirumah masih pake TV tabung. Namun..mungkin gak ya siaran piala dunia diekslusifkan di jalur UHF ?

Pada perhelatan piala dunia russia 2018 di Russia, harga yang harus dibayar oleh FMA - football momentum asia sangatlah besar yaitu 18 juta dolar amerika. Ini juga salah satu faktor bagaimana pusingnya FMA sampai harus merelakan 3 saluran TV mereka tutup akibat merugi di piala dunia yg dimenangkan Prancis itu. Ujungnya di momen sebelum kick off pertama kala itu, FMA harus berbagi - menjual murah hak siar ke hampir semua pay tv yg ada di Indonesia, tentunya berharap bisa menutup biaya yg keluar akibat mahalnya hak siar. Dan di 2022 ini EMTEK yg merupakan induk dari SCTV, Indosiar dan O channel serta vidio dan nexparabola berhasil membeli lisensi dari klikdaily sebagai pemenang lelang hak siar Qatar 2022 di Indonesia. 



Sampai bulan april 2022 Emtek masih memegang haksiar tunggal tanpa menjual sub-lisensi ke pihak lain. Namun ketika poster STB DIGITAL khusus untuk piala dunia 2022 muncul, pikiran saya menjadi berandai-andai apakah benar nih...akan terjadi peng-eksklusif-an siaran bola UHF? Apakah akan seperti di Amrik sana dimana pemilik haksiar adalah FOX Group, dimana FOX merupakan saluran TV UHF - Free To Air yg hadir dihampir semua wilayah USA dan juga menyiarkannnya melalui saluran Pay TV Fox Sport (FS 1). Jadi umumnya siaran pertandingan hanya ditayangkan GRATIS lewat digital UHF - 1 kali dalam sehari dan selebihnya jika ingin menonton pertandingan lebih banyak harus berlangganan paket piala dunia dan bisa menonton lewat bermacam jalur baik parabola, kabel maupun OTT / streaming. 

Dengan membagi pertandingan ke dua tipe UHF-FTA dan PAY TV ini tentunya akan mengurangi beban hak penyiaran yang mungkin jika digratiskan semua, akan menyebabkan slot tayangan iklan seperti tak ada habis-habisnya. Tidak nyaman bukan siaran bola 45 menit x 2 namun iklannya bisa 2 jam lebih ? Kalau mau ulasan komentator yg lebih mendalam mungkin tidak didapatkan di TV UHF, harus menonton via pay tv biar analisa pertandingannya lebih tepat. Di Indosiar contohnya, slot iklan Liga 1 sangat menjengkelkan, hingga bisa dijadikan bahan stand up komedi : ini nonton iklan ada bolanya apa nonton bola yg ada iklannya ya ?  

Di negara tetangga pun umumnya hak siar dibagi, seperti halnya di Malaysia TV1 / TV3 biasanya menayangkan pertandingan  pilihan 1 kali sehari, sedangkan selebihnya harus menonton di parabola maupun streaming ASTRO. Ini terjadi di beberapa episode piala dunia maupun piala eropa belakangan. Akankah EMTEK meniru trik negara jiran agar terhindar dari teguran  (bahkan cacian netizen) jika mengacak siaran DIGITAL UHF ?





Menurut PP Nomor 3 tahun 2019 mengenai Migrasi TV digital, maka semua siaran Televisi digital teresterial adalah Free To Air alias TIDAK BERBAYAR. Jadi dapat dipatahkan argumen beberapa postingan ( yg entah dari marketing STB Matrix atau ulah orang iseng ). Namun, kan kita sudah pada tahu kalau EMTEK punya pengalaman dengan  Pay TV UHF digital dengan nama NEXMEDIA ?

 



Pada masanya, sebuah pay tv diresmikan pada 23 November 2011 oleh Perusahaan raksasa Grup EMTEK dan menamakan layanan TV berlanggan ini dengan nama Nexmedia. 

Nexmedia membawa teknologi dekoder yang telah menggunakan Digital MPEG-4. Teknologi yang disebut-sebut dapat memberikan kualitas gambar yang lebih jernih audio yang lebih baik. Selain itu, pelanggan juga tidak harus membeli decoder untuk bisa menikmati layanan Nexmedia. Pelanggan, cukup meminjamnya saja dari pihak perusahaan. Bahkan, decoder yang dinamai STB (Set Top Box) ini bisa dibawa kemana saja. Juga dapat dipasang dengan menggunakan antena televisi biasa, tanpa parabola. 

Jadi, EMTEK sudah berpengalaman dengan masalah FTA atau Berbayar lewat UHF coyy..tinggal pertanyaannya mampu gak beli ijin frekuensi di seluruh wilayah NKRI ? Kita lihat saja perkembangan di bulan-bulan berikutnya. Namun kegaduhan poster STB Matrix Qatar 2022 ini telah membuat panik pemain pay tv saingan Emtek lhoo...




Share:

Selasa, 19 April 2022

Jadwal Migrasi TV Digital - ASO Tahap Pertama 30 April 2022

Penyiaran Televisi secara digital merupakan penyempurnaan dari teknologi penyiaran audio visual yang memancar  menggunakan frekuensi radio VHF / UHF, seperti halnya penyiaran televisi sebelumnya atau lazim disebut TV analog. Jadi pemahaman migrasi tv digital yg lebih sederhana adalah adanya "upgrade" siaran televisi melalui jalur udara (teresterial) ke teknologi baru, layaknya dahulu ketika televisi masih hitam putih lalu upgrade ke teknologi TV berwarna.

Dengan perkembangan teknologi digital, sinyal yg dipancarkan merupakan konversi data audio video menjadi berformat  digital MPEG-2 yang dapat mengantarkan audio visual dengan lebih bersih dan jernih melalui sistem penerimaan yang kita kenal dengan nama Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) yang kini sudah masuk generasi kedua atau DVB-T2. Dan pula dengan teknik kompresi yang canggih maka dalam 1 frekuensi dengan lebar 8 Mhz, yang dulunya televisi analog hanya bisa memancarkan 1 siaran saja kini dengan teknologi DVB T2 dapat menggandeng 8 siaran berkualitas HD dalam pancaran frekuensi yg sama yg lazim disebut Mux / Multiplexing.





Pemahaman lain yg perlu di cermati pembaca, Televisi Digital itu bukan TV streaming, jadi tidak memerlukan biaya kuota internet. TV Digital memiliki teknologi yg mirip dengan TV satelit (parabola), namun siaran TV digital tetap memakai teknologi antena UHF seperti antena pada tv analog sebelumnya.


Bagi anda yg akan upgrade TV analog ke digital dan TV nya masih tv tabung jadul, jangan khawatir. Cukup membeli STB / dekoder digital  seperti yg sudah pernah dibahas di blog ini :




Bagi yang sudah memiliki televisi LED generasi tahun 2015 keatas, silahkan scan ulang siaran televisi digital di rumah anda untuk mendapatkan siaran yg jernih berkualitas HD.


Daftar Wilayah yang Dihentikan Siaran TV Analog Tahap Pertama pada 30 April 2022 yang dirangkum dari kominfo.go.id.


1. Aceh
- Kabupaten Aceh Besar
- Kota Banda Aceh
- Kota Sabang
- Kabupaten Pidie
- Kabupaten Bireuen
- Kabupaten Pidie Jaya
- Kabupaten Aceh Utara
- Kota Lhokseumawe

2. Sumatera Utara
- Kabupaten Karo
- Kabupaten Simalungun
- Kabupaten Asahan
- Kabupaten Batu Bara
- Kota Pematangsiantar
- Kota Tanjung Balai
- Kabupaten Dairi
- Kabupaten Pakpak Bharat

3. Sumatera Barat
- Kabupaten Solok
- Kabupaten Sijunjung
- Kabupaten Tanah Datar
- Kabupaten Padang Pariaman
- Kabupaten Agam
- Kota Padang
- Kota Solok
- Kota Sawahlunto
- Kota Padang Panjang
- Kota Bukittinggi
- Kota Pariaman

4. Riau
- Kabupaten Kampar
- Kota Pekanbaru
- Kabupaten Bengkalis
- Kabupaten Kepulauan Meranti
- Kota Dumai

5. Jambi
- Kabupaten Batanghari
- Kabupaten Muaro Jambi
- Kota Jambi
- Kabupaten Sarolangun

6. Sumatera Selatan
- Kabupaten Ogan Komering Ilir
- Kabupaten Banyuasin
- Kabupaten Ogan Ilir
- Kota Palembang

7. Bengkulu
- Kabupaten Bengkulu Tengah
- Kota Bengkulu

8. Lampung
- Kabupaten Lampung Selatan
- Kabupaten Lampung Tengah
- Kabupaten Lampung Timur
- Kabupaten Pesawaran
- Kabupaten Pringsewu
- Kota Bandar Lampung
- Kota Metro

9. Kepulauan Bangka Belitung
- Kabupaten Bangka Tengah
- Kota Pangkal Pinang

10. Kepulauan Riau
- Kabupaten Bintan
- Kabupaten Karimun
- Kota Batam
- Kota Tanjung Pinang

11. Jawa Barat
- Kabupaten Garut
- Kabupaten Cirebon
- Kabupaten Kuningan
- Kota Cirebon
- Kabupaten Ciamis
- Kabupaten Pangandaran
- Kabupaten Tasikmalaya
- Kota Banjar
- Kota Tasikmalaya
- Kabupaten Cianjur
- Kabupaten Majalengka
- Kabupaten Sumedang

12. Jawa Tengah
- Kabupaten Blora
- Kabupaten Pekalongan
- Kabupaten Pemalang
- Kabupaten Tegal
- Kota Pekalongan
- Kota Tegal
- Kabupaten Rembang
- Kabupaten Pati
- Kabupaten Jepara
- Kabupaten Cilacap
- Kabupaten Banyumas
- Kabupaten Purbalingga
- Kabupaten Brebes

13. Jawa Timur
- Kabupaten Sampang
- Kabupaten Pamekasan
- Kabupaten Sumenep
- Kabupaten Lumajang
- Kabupaten Jember
- Kabupaten Situbondo
- Kabupaten Banyuwangi
- Kabupaten Pacitan

14. Banten
- Kabupaten Serang
- Kota Cilegon
- Kota Serang
- Kabupaten Pandeglang

15. Bali
- Kabupaten Jembrana
- Kabupaten Tabanan
- Kabupaten Badung
- Kabupaten Gianyar
- Kabupaten Klungkung
- Kabupaten Bangli
- Kabupaten Karangasem
- Kabupaten Buleleng
- Kota Denpasar

16. Nusa Tenggara Barat
- Kabupaten Lombok Barat
- Kabupaten Lombok Tengah
- Kabupaten Lombok Timur
- Kota Mataram

17. Nusa Tenggara Timur
- Kabupaten Kupang
- Kota Kupang
- Kabupaten Timor Tengah Utara
- Kabupaten Belu
- Kabupaten Malaka

18. Kalimantan Barat
- Kabupaten Mempawah
- Kabupaten Kubu Raya
- Kota Pontianak

19. Kalimantan Selatan
- Kabupaten Tapin
- Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah
- Kabupaten Hulu Sungai Utara
- Kabupaten Balangan
- Kabupaten Kotabaru
- Kabupaten Tabalong

20. Kalimantan Tengah
- Kabupaten Pulang Pisau
- Kota Palangkaraya

21. Kalimantan Timur
- Kabupaten Kutai Kertanegara
- Kota Samarinda
- Kota Bontang
- Kabupaten Penajam Paser Utara
- Kota Balikpapan

22. Kalimanta Utara
- Kabupaten Bulungan
- Kota Tarakan
- Kota Nunukan

23. Sulawesi Utara
- Kabupaten Minahasa
- Kabupaten Minahasa Utara
- Kota Manado
- Kota Bitung
- Kota Tomohon

24. Sulawesi Tengah
- Kabupaten Sigi
- Kota Palu

25. Sulawesi Selatan
- Kabupaten Takalar
- Kabupaten Gowa
- Kabupaten Maros
- Kabupaten Pangkajene Kepulauan
- Kota Makassar

26. Sulawesi Tenggara
- Kabupaten Konawe
- Kabupaten Konawe Selatan
- Kabupaten Konawe Utara
- Kabupaten Konawe Kepulauan
- Kota Kendari

27. Gorontalo
- Kabupaten Gorontalo
- Kabupaten Bone Bolango
- Kabupaten Gorontalo Utara
- Kota Gorontalo
- Kabupaten Boalemo

28. Sulawesi barat
- Kabupaten Mamuju

29. Maluku
- Kabupaten Seram Bagian Barat
- Kota Ambon

30. Maluku Utara
- Kabupaten Halmahera Barat
- Kota Ternate

31. Papua
- Kabupaten Jayapura
- Kabupaten Keerom
- Kota Jayapura

32. Papua Barat
- Kabupaten Sorong
- Kota Sorong
- Kabupaten Manokwari
- Kabupaten Manokwari Selatan
- Kabupaten Pegunungan Arfak
Share:

Sabtu, 09 April 2022

Modifikasi Mic TaffStudio BM 800 Untuk Mengurangi Noise Floor dan Feedback Saat Live Via Speaker

 


Mikrofon untuk podcast yang paling viral dan termurah saat ini adalah seri BM800 yang merupakan clone dari berbagai mikrofon podcast kelas menengah. Kenapa clone? karena jika ditelusuri maka rangkaian dari preamp atau jeroan dari mic ini sangat umum dibagikan pada forum atau group yang membahas tentang audio. Sehingga dengan menggunakan bahan komponen elektronik dan bahan besi body yang kelas bawah, membuat harga jual dari mic ini cukup membuat ngeri produsen mic untuk perang menurunkan harga. Namun kualitasnya dapat dihandalkan juga kok, jadi jangan takut.


Berdasarkan pengalaman Aisi555 dalam pemanfaatan mic ini, terutama saat perbaikan audio system di Pura Agung Jagat Karana Surabaya (baca disini) , mic Taffstudio (atau kadang ada yg memberi label merek Taffware) BM 800 dan yang sejenis memiliki karakteristik seperti ini :



Dari rangkaian preamp yang umum ditemukan di internet, maka mic ini dapat langsung digunakan untuk rekaman di PC atau di smartphone dengan memainkan gain lebih tinggi namun dengan kompensasi desis yg lumayan menggangu. Untuk suara lebih bagus maka diperlukan Phantom Power atau mixer yang rangkaiannya dapat dibuat dari komponen sederhana seperti dibahas disini.





Selanjutnya jika diperhatikan jeroannya menggunakan pickup mic condenser dengan arah yang ke samping body seperti pada gambar dibawah :



Sehingga dalam penggunaan untuk podcast atau menyanyi diharapkan suara datang dari arah logo atau tulisan TaffStudio BM800.



Mikrofon ini sebenarnya khusus untuk penggunaan rekaman di studio atau jika ingin merekam suara alam dengan latar belakang ambience air mengalir, kicauan burung dan sebagainya. Jadi karena rangkaiannya memiliki gain yang cukup tinggi maka mic ini memiliki noise floor atau background noise yg cukup tinggi. Silahkan gunakan headset dan perhatikan suara yang saya rekam ini, sehingga mendengar suara desis,  denging pompa air jetpump serta kicauan burung tetangga saya.




Karena gain yang cukup tinggi, maka untuk penggunaan live speaker out seperti karaoke maupun rekaman pada panggung, feedback akan sangat mudah terbentuk. Ini dikarenakan tingkat Noise Floor atau ambience pick up nya yang sangat sensitif, seperti yang ditemukan pada video youtube di link ini.

Untuk itu perlu diturunkan Gain nya agar lebih leluasa mengatur pada mixer saat penggunaan live atau speaker. Rangkaian tambahannya cukup sederhana dengan modal komponen tidak lebih dari 5000 rupiah saja.



 
Penempatan komponennya bisa meniru yang saya lakukan seperti gambar berikut :




Dari beberapa forum audio yang membahas modifikasi BM 800 ada yang melakukan kombinasi Zener dan Resistor seperti ini :  Z 5.1 volt dengan R 470 ohm , Z 9.1 volt (aslinya) dengan R 560 ohm dan ada juga menggunakan Z 11 volt dengan R 1K ohm.  Jadi dapat disesuaikan dengan kegunaan dan karakteristik feedback audio sistem di lokasi pembaca.


Untuk melihat hasilnya dapat dibandingkan pada video berikut :




Bagaimana ? Berhasil bukan ? Saya harap ini dapat membantu mengurangi noise floor dan menghilangkan feedback mic TaffStudio BM 800 saat penggunaan live dengan speaker. Selamat mencoba !

Share:

Jumat, 08 April 2022

Rangkaian Phantom Power Untuk Mic BM 800 Dari Komponen Bekas

 



Microphone yang digunakan untuk podcast pada umumnya adalah jenis mic condenser walau ada juga ( terutama yang kelas atas ) menggunakan mikrofon dengan pickup dynamic. Seperti yg digunakan oleh om Deddy Corbuzier si raja podcast diatas microphonenya menggunakan merek Shure SM7B yang katanya ber bandrol 7 jutaan. Gila ? Ya ndaklah...bandingkan saja dengan kaliber tamu yang hadir dan juga jumlah viewer tiap kali mengunggah video. Jadi Harga mic ini menjadi sangat kecil dari presentase pendapatan dari adsense maupun endorse barang dan jasa yang berderet itu.

Lalu bagi pemula pilihan microphone buat podcast apa ya ? Banyak kok beredar di mana-mana dan bahkan yang termurah cukup menggunakan mic clip on 10 ribuan lalu pakai HP sebagai perekamnya. Yahh untuk gaya-gayaan kini sudah ada Mic Podcast sejuta umat bermerek TaffStudio BM800.


 


Mic ini sangat terjangkau, bahkan ada yang menjual 1 paket dengan stand mic khas podcast dan juga ada yg memberikan bonus USB soundcard. Kenapa dapat bonus USB soundcard? Apa tidak bisa langsung colok ke PC/Laptop atau smartphone ? Ya karena ada ciri khas mic condenser yang mengharuskan adanya rangkaian pre-amp ber-tergangan DC, dan benar saja mic TaffStudio BM800 mengharuskan penggunaan tegangan tambahan yg lazim disebut Phantom Power 48Volt. Jika colok langsung ke PC maka tegangan yg didapatkan hanya sebesar 5 volt saja dan suaranya menjadi agak kecil. Memang sih bisa diboost suara mic pada sound setting, namun akan ada desis dan dengung serta suara aneh yang ikutan keluar.




Untuk mendapatkan hasil yang bagus maka diperlukan perangkat tambahan berupa Mixer atau alat khusus yg dijual untuk mencatu daya mic condenser sebesar 48 volt. Apa sih phantom power itu ?

Menurut wikipedia Phantom power dalam konteks peralatan audio profesional, adalah daya listrik DC yang ditransmisikan melalui kabel mikrofon untuk mengoperasikan mikrofon yang terdapat sirkuit elektronik aktif didalamnya. Ini dikenal sebagai sumber daya yang nyaman untuk mikrofon kondensor, meskipun banyak perangkat audio aktif lainnya juga menggunakannya. Metode ini juga digunakan dalam aplikasi lain di mana catu daya dan komunikasi sinyal terjadi pada kedua kabel.


Catu daya phantom biasanya dipasang di konsol mixing, preamplifier mikrofon, dan peralatan serupa. Selain mengaktifkan sirkuit mikrofon, mikrofon kondensor tradisional juga menggunakan phantom power untuk mempolarisasi elemen transduser mikrofon.

Bagaimana jika tidak memiliki dana lebih untuk membeli mixer? Gampang, saya telah mencoba merangkai catu daya phantom dari gambar rangkaian jadul yg saya dapatkan di buku elektronika tahun 80-an . Mahal? Jangan khawatir, cukup hanya beberapa komponen bekas dan baterai 9 volt. Begini nih rangkaiannya :




Solderan saya tidak begitu rapi dan saya lakukan diatas pcb lubang, kalau mau rapi bisa juga menempatkan komponen yg jumlahnya sedikit ini ke box atau bahkan kedalam jack xlr / canon (kalau ketemu komponen bekas SMD).



hasilnya bagaimana? Dapat didengarkan pada video berikut :




Mudah bukan ? Kini rekaman podcast anda di Smartphone maupun PC dapat lebih jelas terdengar tanpa harus menaikkan gain pada pengaturan sound.


Selamat Mencoba

Share:

Kamis, 07 April 2022

Menata Audio Sistem Pura Menjadi Lebih Baik Dan Berkualitas [Part 3]

 



Lokasi pura umumnya pada ruang terbuka atau outdoor sehingga memiliki ke-khas-an sendiri dalam mengatur audio sistemnya. Untuk lokasi di pulau Bali mungkin cukup menghandalkan speaker corong / TOA untuk menghantarkan kidung, musik gamelan atau pengumuman ke masyarakat sekitar seperti yang sudah saya bahas di bagian ke- 2. Namun pada lokasi yang masyarakatnya majemuk dan memiliki " lawan " berupa speaker corong pada mushola atau masjid, maka cara yang elok dilakukan adalah melakukan pengaturan yg lebih ke arah kenyamanan bagi umat hindu yang akan bersembahayang di dalam lingkungan pura. Dan kali ini saya akan berbagi pengalaman memilih jenis dan mengatur penempatan mikrofon yang tepat untuk memberikan kenyamanan semua pihak dan sudah saya terapkan pada perbaikan audio sistem di Pura Agung Jagat Karana Surabaya.



- Mikrofon untuk pedanda / pemangku


Ada beberapa pilihan mikrofon yang dapat digunakan oleh pengurus audio pura untuk mendapatkan suara yg jernih dan tanpa feedback. Cara yang paling umum adalah menggunakan mikrofon biasa maupun mic kancing (clip on). Untuk mikrofon kabel biasa yang umum didapatkan di toko elektronika bertipe Dynamic - Cardioid yang memiliki pola tangkap suara seperti gambar berikut:



Dari teori dan praktek dilapangan maka mic ini memiliki tangkapan suara yang cukup pendek namun lebih tahan terhadap feedback / storing dari perangkat audio. Karena kegiatan pedanda yang cukup dinamis semisal melakukan gerakan tangan, membunyikan genta dan memercikkan air suci maka pilihan mic standar ini akan kurang tepat karena jangkauannya terbatas.



Salah seorang kawan aisi555 yang menjadi takmir masjid berbagi pengalaman tentang penggunaan mic clip on atau mic bando seperti pada gambar. Beberapa imam sholat yang masih muda mungkin tidak masalah menggunakan tipe ini namun masalah akan terjadi saat imam yg sudah sepuh akan mengalami kerepotan. Ketika saya korelasikan pada kasus yg saya hadapi dan dikonsultasikan ke pengguna yaitu pedande di pura perak surabaya, para sulinggih umumnya sudah sepuh dan pemakaian asesoris audio yang kurang dianggap " sukla " atau suci akan menghasilkan masalah tersendiri. Solusinya adalah menggunakan mikrofon tele / shotgun yang pola pickup suaranya lebih jauh dan fokus ke suara yg keluar dari bibir.



 

Dari teori yg saya dapatkan dan praktek langsung saat Ida Pandita memimpin sembahyang, mic condenser tele yang saya pilih (dari hasil menonton review di youtube) sangat berhasil menangkap suara dari kejauhan tanpa mengalami feedback. Mikrofon shotgun / tele yang saya pilih bermerek Krezt K 818.





Dengan bantuan pengaturan gain pada mixer sebesar 75%, bass off, middle 90% dan treble di jam 12 maka dari praktek saat upacara purnama dan tilem suara vokal dari pedanda dapat ditangkap oleh pickup mic condensernya debgan jarak cukup jauh lebih dari 1 meter. Keunggulan lainnya adalah pola suara fokus kedepan sehingga walau gain maksimum tidak didapati feedback yg berarti pada perangkat audio.





- Mikrofon untuk sekaa kidung dan gamelan





Ketika acara persembahyangan yg cukup penting semisal odalan, ngenteg linggih atau hari raya galungan, maka umumnya terdapat sekaa atau grup penyanyi kidung yang akan mengiringi upacara, dan umumnya anggotanya berjumlah banyak. Begitu juga dengan gamelan gong akan membutuhkan titik pengambilan suara yg banyak saat bermain musik tradisional. Namun semakin banyak titik microphone maka akan menghabiskan resource input mixer yg banyak, dan kebetulan mixer yg saya pakai hanya 8 buah input saja. Solusi yang saya ambil adalah menggunakan mikrofon kondenser yg memimiliki pickup patern ambience atau dengan kata lain lebih sensitif mengambil suara sekitar.




Pilihan jatuh ke mikrofon podcast sejuta umat TaffStudio BM 800 sebagai percobaan awal saya apakah mic yg khusus untuk studio recording ini mampu menghasilkan suara sesuai keinginan saya. Karena ketika saya coba untuk melakukan rekaman (tanpa speaker out) maka hasilnya sangat luar biasa bagus, persis seperti apa yg kita dengar dengan telinga saat di playback ulang. Namun berdasarkan review beberapa orang di youtube maupun blog, mic ini terlalu sensitif untuk penggunaan audio live yg keluar dari speaker. Dan benar saja ketika saya trial, gain dari mic ini sangat tinggi sehingga feedback tidak dapat dihindari.




Dari beberapa modifikasi yang saya temukan di forum maupun youtube, saya berhasil melakukan modifikasi microphone Taffstudio BM800 agar menurunkan gain sehingga saya lebih leluasa mengatur gain pada mixer. Untuk penyesuaian ditempat lain maka penggantian zener yg aslinya (bernilai 9 volt ) mungkin tidak perlu dilakukan. Gambar diatas yg saya lakukan adalah mengganti dengan zener bernilai 5.1 volt. Ada juga beberapa forum modifikasi yg sampai menggunakan zener 11 volt dan resistor 1 k ohm. Jadi dapat dicoba sesuai dengan karakter suara speaker dilokasi. Mungkin dilokasi pura pembaca, tempat sekaa kidung menyanyi terlindungi dari suara speaker, maka modifikasi diatas pun bisa diabaikan.


Mic taffware BM 800 atau sejenis (umumnya dinamakan mic podcast) membutuhkan fasilitas panthom power 48 volt sehingga mengharuskan penggunaan mixer yg support panthom power. Dan yang menjadi perhatian khusus adalah pickup patern suara yang cenderung dari samping body mic sehingga diupayakan suara penyanyi datang dari arah logo / tulisan taffware BM 800. 



- Microphone wireless

Untuk beberapa alasan teknis maupun kemudahan pengoperasian, maka dibutuhkan microphone wireless yang disesuaikan dengan anggaran serta kondisi di lapangan, seperti pada contoh denah berikut pada Pura Agung Jagat Karana Surabaya :



Kesulitan terjadi karena lokasi dari mixer ke mic pemangku terhalang oleh bangunan bale pawedan tempat ratu peranda duduk yg cukup tinggi, sehingga dengan jarak 50m akan sangat rentan terhadap gangguan pengiriman sinyal mic wireless UHF. Untuk kondisi sepi pengunjung mungkin tidak bermasalah karena sinyal ( yg didapatkan akibat pantulan ) masih dapat dianggap bagus, namun ini akan berbeda saat banyak pemedek sehingga sinyal sangat dipengaruhi oleh orang yg lalu lalang di depan mikrofon pemangku. Solusinya adalah menempatkan penerima microphone wireless lebih tinggi dibawah balai bambu tempat pandita duduk dan tidak menghalangi sinyal menuju ke mic pemangku dan lokasi diseputarnya. Gunakan sambungan jack DC dan kabel yg panjang untuk menghubungkan adaptor (syukur di lokasi ada kabel olor) dan juga kabel XLR / Mic menuju mixer. 

Cara lain juga bisa dilakukan yakni jika tipe antena pada penerima wirelesnya bisa dilepas maka dengan sambungan kabel antena yg tepat  posisi antena dapat diletakkan pada posisi yang LOS ( Line Of Sight ) tidak terhalang antara antena dengan mikrofon.


Pemilihan jenis wireless dapat disesuaikan dengan anggaran dan keperluan, semisal apabila sering ada kegiatan tari topeng sidakarya atau ngesolahang (menarikan) rangda, maka microphone wireless clip on dibutuhkan untuk menampilkan suara penari ke speaker. 

Solusi yang lain bisa juga menggunakan teknologi wireless terbaru yang cukup simple, dengan menggunakan microphone biasa disambungkan ke Transmitter dan Receiver wireless menuju mixer.



Dengan memanfaatkan alat diatas maka link audio berupa microphone maupun link dari mixer / splitter menuju speaker aktif dapat juga dilakukan secara wireless. Pada pemakaian di pura perak surabaya ini, saya memanfaatkan alat bermerek Asley Mvoice ini untuk mengirimkan sinyal dari mixer / splitter menuju ke perangkat audio Speaker aktif di area Madya mandala. Saya pilih ini karena praktis dan ketika ada acara di madya mandala yang membutuhkan 2 speaker aktif tersebut maka saya tinggal memindahkan Transmitter menuju perangkat audio atau mic yg membutuhkan.


Tentunya kesemua yang saya lakukan merupakan kegiatan yang cukup melelahkan (apalagi jika dilakukan sendiri), namun aisi555 sudah mencintai dunia audio sejak smp di tahun 90an. Sebagaimana kita tahu kalau sudah menjadi hobby maka capeknya tidak akan terasa. Selanjutnya yang terpenting juga adalah pelatihan operator pura agar peka dalam mengatur level audio antara banyak sumber suara, baik dari MC, penyanyi, pemangku, pandita, musik dan sebagainya. Semua akan sukses kalau dilatih secara berkala.


Terakhir yang juga sangat menuntut perhatian lebih adalah pemeliharaan perangkat, jangan ditinggalkan begitu saja setelah capek melaksanakan kegiatan, harus ada yg berkorban ngayah lebih giat untuk mengumpulkan kembali setiap perangkat, memasukkannya ke kotak, meggulung kabel dan menyimpannya di tempat yg layak jauh dari jangkauan tikus, semut dan cuaca.

Semoga rekan-rekan pengurus audio di pura dan tempat ibadah seluruh agama di Nusantara dapat terbantu dengan ulasan saya ini. 


Om Shanti Shanti Shanti Om


Sumber foto : FB Ida Pandita Istri Sekar Arum, FB Banjar Surabaya, mynewmicrophone.com

Share:

Rabu, 06 April 2022

Menata Audio Sistem Pura Menjadi Lebih Baik Dan Berkualitas [Part 2]

 



Kebanyakan pura dan tempat suci yang berada di pulau Bali menggunakan speaker corong atau secara umum disebut TOA, sebagai pengantar suara kidung maupun pengumuman dari pura kepada masyarakat sekitar pura. Ini tidak jauh berbeda dengan TOA masjid yang kadang juga digunakan untuk memberikan pengumuman kepada masyarakat sekitar disamping fungsi utama sebagai pemanggil waktu sholat. Jadi penggunaan Speaker corong TOA lebih ditujukan untuk jangkauan namun menghilangkan faktor kenyamanan.

Pada dunia audio, tingkat kekuatan suara diukur melalui besar kecilnya nilai dB alias decibel. Ini merupakan standar pengukuran yang mengukur seberapa kuat gelombang suara memberikan tekanan di telinga manusia. Speaker corong merek Toa memiliki nilai tingkat tekanan suara sebesar 110 dB. Sementara itu, speaker musik memiliki nilai tingkat tekanan suara sebesar 100 dB. 

Alexander Sengpiel, ahli audio asal Jerman, membeberkan percakapan antara manusia berada di tingkat tekanan suara sebesar 60 dB. Sedangkan tekanan suara sebesar 110 dB setara dengan suara speaker corong, ini setara dengan suara gergaji mesin yang terdengar pada jarak satu meter. Sedangkan lebar frekuensi yg dikeluarkan oleh speaker corong adalah 1000 hz - 6000 hz, sehingga speaker corong akan memotong suara bernada bass dan treble. Inilah kenapa suara speaker corong TOA menekankan pada vokal manusia saja dan cenderung memekakkan telinga pendengar yg berada di lokasi yang relatif dekat.






Berdasarkan survey yg dilakukan Aisi555 pada sistem audio di Pura Agung Jagat Karana Surabaya, sudah sangat tepat apa yang dilakukan oleh perancang audio sistem sebelumnya yg menempatkan 6 buah speaker aktif, dengan 4 posisi didalam utama mandala yang menyasar pemedek yg sedang sembahyang dan 2 buah di madya mandala yang akan meng-cover pemedek di ruang tunggu dan parkiran. Seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya ( klik disini ) peralatan speaker yg digunakan adalah speaker aktif yang meiliki jangkauan frekuensi lebar 20 hz - 20000 hz. Jadi suara gong gamelan lelambatan dapat dinikmati dengan jelas dan begitu juga suara kidung akan terdengar merdu. Amplifier juga dapat dipasang pada level suara yang tidak terlalu tinggi karena jumlah 6 speaker aktif mampu mendapatkan coverage pendengar yg cukup.

Lalu apa saja yang aisi555 lakukan saat melakukan perbaikan audio sistem pada Pura Agung Jagat Karana Surabaya ? Berikut saya urutkan berdasarkan urutan langkah dari yg paling sederhana dan saya susun agar dapat ditiru oleh pengurus pura di daerah lain.



- Cek konektor dan perkabelan





Langkah yang paling mudah ketika terjadi gangguan suara berupa suara mendengung ataupun suara kemresek / mencuit adalah dengan melakukan pengecekan konektor balance / XLR / Canon yang umumnya ada pada sambungan antar perangkat audio. Untuk perbaikan yang saya lakukan terdapat noise suara kemresek yg sangat menggangu diakibatkan oleh terjadinya korosif pada terminal jack XLR ( pada kabel yg berumur dan konektor di perangkat audio, akibat faktor cuaca ) sehingga perlu menggunakan contact cleaner atau de-Oxit. Mungkin untuk menghemat anggaran dapat membeli contact cleaner warna merah seperti pada gambar.



Beberapa merek dengan harga yg tidak berbeda juga hadir seperti Rexco atau WD-40 namun berdasarkan pengalaman merek diatas lebih ampuh melunturkan kotoran apalagi dibantu dengan cotton bud / kapas kecil untuk menggosok permukaan terminal sambungan audio.

Untuk perkabelan yang bagus, dapat menggunakan kabel Mic stereo / Balance / XLR yg umum dijual dan jenis apapun, dan yang saya pilih dalam pekerjaan kali ini bermerek Makita ( 1 rol sekitar 90m). Sebagai kabel audio sejuta umat yg cukup ekonomis dan berkualitas ini tidak membebani anggaran untuk pengurus pura. Saya tidak memilih kabel rol bermerek canare karena selain KW (aslinya muahal banget), juga 1 roll nya kurang panjang (70 m) untuk proyek kali ini. 

Diupayakan semua perkabelan tanpa sambungan ditengah-tengah kabel untuk menghindari gangguan akibat kemasukan air atau impedansi yg kacau akibat sambungan. Saya ganti semua perkabelan dari mixer - splitter - dan ke speaker aktif,  karena mengingat umur kabel audio lama yg dipasang outdoor ini sudah tua dan berdasarkan saran teman takmir masjid yg menyarankan perlu diganti tiap 2-4 tahun.

Sedangkan konektor XLR saya gunakan merek audiocraft yg lumayan kokoh dan gampang menyoldernya. Jika ditempat kalian jack dan kabelnya masih dirasa bagus, sebaiknya dilakukan penyolderan ulang untuk menguatkan kembali ikatan timah antar logam terminal dengan kabel. Pastikan koneksi kabel sesuai standar (gambar sambungan xlr diatas), dan yang saya lakukan lebih spesial adalah menyambungkan pin 1 (ground/shield) ke pin ke 4 / body pada jack canon / xlr.


 
- Pasangkan grounding / arde / pentanahan pada perangkat audio




Ingat cerita saya kesetrum mic pada tulisan sebelumnya ? Ini terjadi karena perangkat audio jaman now kebanyakan menggunakan power supply switching yang kadang menyebabkan arus bocor / induksi tegangan AC ke body perangkat audio. 

Secara teori kenapa saya kesetrum dikarenakan ketiadaan grounding / pentanahan pada sistem audio, sehingga ada aliran listrik dari mixer yg listriknya bocor, terhubung kabel mic ke body / besi mic yang saya pegang, lalu melewati tubuh kemudian menuju arah tanah ( karena di area utama mandala pura alas kaki harus dilepas, otomatis tubuh menyentuh tanah). Hilangnya  grounding ini juga terkadang menyebabkan efek suara mendengung pada perangkat speaker aktif. 

Solusi terbaik dan mungkin satu-satunya adalah melihat kelistrikan PLN pada lokasi pura, apakah sudah memiliki grounding yang baik atau belum. Caranya paling mudah adalah dengan memeriksa apakah kabel dari jalur listrik utama memiliki sambungan kabel ke 3 pada stop kontak. Jika tidak yakin ya kita pasang sendiri saja sistem pentanahan / arde yang baru.



Lalu bagaimana jika saya memiliki colokan / steker cuman 2 terminal saja, dan masih terasa sengkring-sengkring saat menggenggam mikrofon ? Untuk itu perlu dipasangkan stik arde dan terhubung dengan tanah seperti pada gambar diatas. Stik ground rod / arde dapat dipasang 1 terpusat atau seperti pada perbaikan saya di pura perak surabaya adalah dengan membagi stik rod menjadi potongan kecil 40 cm dan ditanam pada tanah di setiap simpul perangkat audio, yaitu pada mixer dan masing-masing speaker aktif. Lalu nyambungnya kemana ? Ini bisa disambung ke terminal ground pada stop kontak listrik perangkat audio atau kabel yg nyambung dari tanah di hubungkan / tempelkan ke sekrup pada body perangkat audio. 

Dengan penambahkan grounding dan jangan lupa membasahi lokasi grounding sebelum menggunakan perangkat audio dijamin menghindari resiko tersengat listrik bagi yg memiliki sensitifitas terhadap listrik rendah sekalipun. Umumnya dialami oleh ibu-ibu sekaa kidung yang tangannya cenderung basah sehingga kontak ke body besi mikrofon lebih langsung terasa. Ini tidak akan terjadi jika menggunakan mic wireless ya ... ( operatornya yg kesetrum mungkin, makanya usahakan gunakan sandal ya saat ngayah ..)



- Gunakan perangkat Mixer, Microphone dan Amplifier yang masih waras 




Ketika kabel sudah dirasa benar dan sambungannya sudah bersih serta yakin solderan tanpa  timah yang meluber, maka jika tetap terjadi kondisi gangguan yg tiba-tiba saat operasional, kemungkinan besar ini terjadi akibat kerusakan pada perangkat audionya. Penerima mic wireless mungkin saja frekuensinya sudah bergeser  sehingga kresek-kresek dan putus putus atau paling gampang baterai nya perlu diganti yang baru dan diusahakan gunakan baterai alkaline. Jadi selalu konsultasikan dengan tukang servis audio yang terdekat jika terjadi gangguan ditengah penggunaan padahal di awal baik - baik saja.

Karena project perbaikan di Pura Agung Jagat Karana Surabaya ini mendesak dan mixernya yg lama sudah mencapai berakhirnya masa pakai, maka diputuskan untuk membeli mixer sederhana dengan fasilitas cukup bagus. Kini umum ditemukan mixer merek ashley, soundqueen, hardwell yang kalau dibilang KW namun memiliki kualitas dan fasilitas yang dapat dihandalkan. Pengoperasiannya cukup dengan beberapa tombol saja dan sudah dilengkapi pemutar MP3-Bluetooth dan soundcard yg mendukung koneksi ke PC / Laptop jika ingin melakukan siaran langsung ke youtube misalnya.

Suara yang dihasilkan pun sangat dapat dinikmati kerenyahan echo-reverb dengan effect yang sudah digital DSP. Ini menjadi solusi yang tepat jika dana yg dianggarkan tidak begitu besar namun dapat memuaskan pengurus di pura.






Lalu bagaimana untuk melakukan seting terhadap microphone dan mengatur penempatannya sehingga tidak mengganggu kegiatan ratu peranda serta pemangku ? Akan dibahas pada bagian selanjutnya ( disini ).


*) Sumber gambar dan video : FB Banjar Pakraman Madya Surabaya
Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (28) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gis (3) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (78) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (2) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (9) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) statistik (5) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (94) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) unesa (8) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (9)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika